part 19

8.2K 818 22
                                    

Rose masuk kedalam ruangan limario sambil membawa dua cangkir teh dan beberapa cemilan karena di ruangan limario sedang ada ranee.

Ranee datang ke kantor limario karena ia akan rapat dengan limario, lee, dan lee hi untuk membahas mengenai pembangunan rumah sakit.

"Apa lee belum datang?" Tanya limario pada rose. Belum sempat rose menjawab pertanyaan limario, lee masuk kedalam ruangan limario.

"Lee, dimana eommamu?" Tanya ranee.

"Masih dalam perjalanan bibi. Rose, tolong buatkan aku kopi" ucap lee.

"Ne tuan" ucap rose.

"Sekalian panggilan nona jennie dan minta dia membawakanku gambar terbaru proyek dubai" ucap limario.

Rose hanya mengangguk lalu keluar dari ruangan limario. Lee hi datang dan langsung duduk di sebelah ranee.

Saat ranee dan lee hi membaca beberapa berkas mengenai proyek rumah sakit,jennie datang sambil membawa gulungan kertas gambar.

"Tuan manoban, ini gambar yang anda minta" ucap jennie.

Mendengar ucapan jennie membuat ranee dan lee hi memutar sedikit kursnya dan menatap jennie.

"Nona jennie, kau bekerja disini?" Tanya ranee.

Limario dan lee terkejut melihat ranee mengenal jennie.

"Jennie adalah arsitek yang mendapatkan proyek sky tower di dubai bibi" ucap lee.

"Ohh jadi ini arsitek andalan kita" ucap lee hi.

"Apa kalian berdua mengenal jennie sebelumnya"tanya lee.

"Tentu saja. Kemarin kami bertemu dengannya di acara amal. Putra nona jennie baru saja selesai operasi. Ia menderita leukimia Apa jackson baik baik saja nona?" ucap ranee.

Bagai tersambar petir, limario dan lee hanya terdiam dan memandang satu sama lain karena tidak menyangka bahwa jennie telah memalsukan statusnya.

"Jackson baik baik saja nyonya" ucap jennie sambil tersenyum.

"Jackson adalah anak yang sangat menggemaskan dan tampan. Ia juga sedikit pemalu. Saat kami mengajaknya bicara, ia malah memeluk ibunya" ucap lee hi sambil tertawa.

"Maaf aku permisi. Masih ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan" ucap jennie lalu perlahan meninggalkan ruangan limario.

Ranee sedikit bingung melihat limario dan lee hanya terdiam mematung.

"Ekspresi macam apa ini?" Tanya ranee.

"Jennie sudah menikah bahkan dia sudah memiliki anak?" Tanya lee.

"Wait, pertanyaan macam apa itu? Apa kalian berdua tidak tau tentang ini?" Tanya lee hi.

"Kami tidak tau" ucap limario.

"Yakk... management macam apa ini? Kalian berdua bahkan tidak tau apapun tentang pekerja kalian" ucap ranee.

"Bibi, di surat lamaran kerjanya jennie mengatakan bahkan dia belum menikah" ucap lee.

"Kalian harus bertanya padanya. Dia pasti memiliki suatu alasan kenapa dia memalsukan statusnya" ucap ranee.

"Mungkin karena ia butuh uang? Ia pasti tau bahwa ia tidak akan di terima jika ia jujur dengan statusnya. Apalagi kudengar biaya operasi jackson mencapai dua ratus ribu dolar" ucap lee hi.

Mendengar ucapan ranee membuat limario lebih terkejut karena satu fakta yang ia ketahui bahwa jennie meminjam uang padanya sebesar seratus lima puluh ribu dolar adalah untuk pengobatan putranya.

"Dua ratus ribu dolar? Bagaimana dia mendapatkan uang sebanyak itu padahal dia baru bekerja selama tiga bulan disini?" tanya lee.

"Itulah pengorbanan dan kasih sayang seorang ibu. Ia akan melakukan apapun untuk anaknya meskipun itu mengorbankan dirinya sendiri" ucap ranee.

"Tapi bagaimana sekarang? Bagaimana dengan aturan perusahaan?" Tanya lee.

"Jangan katakan jika kalian akan memecatnya. Aku tidak setuju tentang itu. Kita tidak boleh mendiskriminasikan dia hanya karna dia memiliki anak" ucap lee hi.

"Tapi eomma, kami berdua yang membuat aturan di perusahaan. Kami tidak mungkin melanggar peraturan yang kami buat sendiri" ucap lee.

"Tentu saja kalian bisa. Kalian bisa merubah aturan itu" ucap ranee.

"tidak segampang itu bibi. Bagaimana denganmu lim? Apa pendapatmu?" Tanya lee.

Tapi limario tidak merespon pertanyaan lee karena ia masih memikirkan kejadian diantara dia dan jennie. Limario merasa menyesal dan kecewa pada dirinya sendiri. Apalagi mengingat kejadian di dubai.

"Limario" panggil lee dengan sedikit meninggikan nada suaranya membuat limario tersadar dari lamunan.

"Mwo?" Tanya lee.

"Bagaimana pendapatmu tentang jennie?" Tanya lee.

"Seperti yang eomma katakan. Kita harus merubah aturan kita sendiri meskipun akan membuat banyak pertanyaan di luar sana. Bagaianapun jennie memiliki dampak yang besar. Dia kepala proyek sky tower dan aku tidak ingin mengambil resiko untuk kehilangan arsitek seperti dia" ucap limario.

Lee sangat terkejut mendengar ucapan limario. Karena lee sangat tau limario bukan tipe orang yang merubah keputusannya apalagi hanya karena seorang wanita. Lee bisa melihat dengan jelas perubahan sikap limario saat menyangkut jennie.

Disisi lain jennie masuk kedalam ruangan dengan keadaan gusar. Ia sangat takut akan kehilangan pekerjaannya.

"Ada apa denganmu? Apa tuan manoban memarahimu lagi?" Tanya jisoo.

"Aku ketahuan" ucap jennie.

"Mwo?" Tanya jisoo.

"Semalam aku pergi ke acara organisasi kanker bersama jackson. Disana aku bertemu dengan ibu tuan manoban dan tuan lee. Aku tidak tau jika mereka berdua ibu tuan lee dan tuan limario. Lalu tadi mereka melihatku dan menanyakan keadaan jackson" ucap jennie.

"Lalu apa yang mereka katakan?" Tanya jisoo.

"Mereka terlihat sangat shook dan hanya bisa terdiam. Aku takut mereka akan memecatku. Aku lega sudah tidak ada yabg aku tutupi tapi Kau tau kan aku butuh banyak uang untuk perawatan jackson, sewa apartement dan untuk menghidupi jackson dan taeyeon unnie" ucap jennie.

"Aku rasa mereka tidak akan memecatmu" ucap jisoo.

"Apa kau yakin? Kau sifat tuan manoban seperti apa" ucap jennie.

Mendengar ucapan jennie membuat jisoo semakin drop karena limario terkenal tidak memiliki toleransi.

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang