part 62

8.4K 725 26
                                    

Sesampainya di sekolah jackson, jackson tidak langsung masuk ke dalam kelas meskipun jessica sudah menyambutnya. Jackson menarik tangan jennie untuk mengajak jennie ke kamar mandi karena jackson ingin buang air besar. Jennie pun dengan terpaksa meninggalkan limario bersama jessica.

"Jackson anak yang manis" ucap jessica.

"Tentu saja. Dia kan putraku" ucap limario.

"Maaf tuan. Tapi apa jackson benar benar anak kandung tuan?" Tanya jessica tiba tiba. Meskipun jessica tau jawabannya, ia hanya ingin bertanya secara langsung pada limario.

"Kenapa bertanya seperti itu?" Tanya limario.

"Maaf tuan. Hanya saja setiap kali jackson menggambar keluarganya selalu dia bilang appa dan daddy" ucap jessica.

"Nona jessica, jackson memang bukan anak kandungku tapi aku ingin jackson menganggapku sebagai ayah kandungnya. Jadi jangan bahas status keluargaku. Yang perlu kau tau jackson adalah anakku. Itu saja" ucap limario.

"Maafkan aku tuan. Jika aku lancang bertanya pada tuan" ucap jessica.

"Satu lagi nona, kau dan aku hanya sebatas guru dan orang tua murid. Aku baik padamu karena kau telah membimbing putraku. Jadi jangan mengharapkan lebih dariku. Aku tidak mau istriku salah paham mengenai hubungan kita. Jika kau memang menyukaiku seperti apa yang di curigakan istriku lebih baik kau lupakan saja perasaanmu. Jangan bertindak terlalu jauh. Sadari posisimu" ucap limario.

"Tapi tuan..." ucapan jessica terhenti karena jennie dan jackson menghampiri mereka. Jennie langsung melingkarkan tangannya di lengan sang suami. Limario hanya tersenyum menatap wajah jennie.

"Bye daddy.... bye mommy"ucap jackson sambil melambaikan tangannya lalu masuk kedalam kelas bersama jessica.

"Apa wanita itu menggodamu sayang" ucap jennie.

"Tidak sayang. Aku hanya sedikit memperingatinya. Aku tidak mau istriku yang cantik dan seksi ini marah" ucap limario lalu mengecup bibir jennie.

"Yakk... kau lupa kita sedang dimana" ucap jennie.

Limario menengok kekanan dan ke kiri "tidak ada orang sayang. Biarkan saja" ucap limario.

"Lim, kita pergi ke supermarket sebentar ya. Aku ingin membeli bahan dapur" ucap jennie.

"Kenapa harus kita yang beli? Bukankah itu tugas irene?"tanya limario.

"Sayaang...  pekerjaan irene terlalu banyak. Aku bisa membantunha sedikit" ucap jennie.

"Kalau begitu aku akan meminta junhoe mencari beberapa pelayan lagi. Biar irene tidak kerepotan" ucap limario.

"Sayang tidak perlu. Aku dan irene bisa menghandlenya. Lagi pula aku kan sudah tidak bekerja jadi biarkan aku membantu irene" ucap jennie.

"Baiklah. Jika hanya membantu irene di rumah aku tidak keberatan. Kajja" ucap limario sambil menggenggam tangan jennie.

Mereka pergi ke sebuah supermarket yang ada di dekat rumah. Limario dan jennie masuk kedalam supermarket sambil membawa sebuah trolly. Mereka menulusuri setiap rak dan mengambil berbagai macam kebutuhan yang mereka butuhkan.

"Sayang... aku mau ini" ucap limario sambil menjuk sekotak coklat.

"Lim... kau sudah tua. Jangan terlalu banyak makan coklat sayang. Itu tidak baik untuk kesehatanmu" ucap jennie.

"Tapi aku suka sayang. Ayolah kita beli satu... ehh dua... ehh tidak tidak tiga saja" ucap limario.

"Hanya satu" ucap jennie.

"Tiga please" ucap limario.

"Tidak daddy. Hanya satu" ucap jennie.

"Dua eomma" pinta limario.

"Satu atau tidak sama sekali" ucap jennie.

"Baiklah. Satu saja" ucap limario.

Jennie tersenyum mendengar jawaban limario. Saat sedang asik memilih daging tiba tiba seseorang memeluk limario dari belakang.

Limario langsung terkejut dan berbalik menatap wanita yang memeluknya.

"Hai oppa" ucap min young sambil tersenyum.

"Yakkk... kau ini membuatku terkejut" bentak limario.

"Eonnie... oppa membentakku" ucap min young sambil bersembunyi di balik tubuh jennie.

"Kemari kau anak nakal. Aku akan memukulmu" ucap limario kesal.

"Lim... sudahlah" ucap jennie.

"Sayang... jangan terus membelanya. Dan kau, sedang apa kau disini? Bukankah ini jam kerja?" Ucap limario.

"Oppa sendiri sedang apa disini? Ini kan jam kerja" ucap min young.

"Yakk... oppa bertanya padamu bukannya menjawab tambah bertanya balik" ucap limario kesal.

"Aku mau ke rumah oppa. Ada beberapa berkas yang harus oppa tanda tangani secepatnya" ucap min young.

"Kalau begitu tunggu dirumah saja. Sebentar lagi kami selesai" ucap jennie.

Min young mengangguk lalu pergi meninggalkan jennie dan limario. "Sayang... bisakah kau lembut sedikit pada min young. Dia adikmu lim" ucap jennie.

"Hmm... akan kupikirkan nanti. Ayo kita pulang. Sebelum min young mengobrak abrik rumah kita" ucap limario.

Limario dan jennie langsung membayar barang belanjaannya lalu pulang. Selama perjalanan pulang jennie terus saja menciumi leher limario. Jennie benar benar merindukan limario.

"Sayang kau membuatku horny" bisik limario. "Nanti ya... kau selesaikan dulu urusanmu dengan min young" bisik jennie.

" hmmm... aku tidak akan mengijinkanmu keluar dari kamar setelah ini" bisik limario. Jennie tertawa mendengar ucapan sang suami.

Sesampainya di rumah, limario dengan sigap keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk jennie.

"Terimakasih sayang" ucap jennie.

Limario tersenyum dan langsung menggenggam tangan jennie. "Junhoe, bawa belanjaannya kedalam" ucap limario.

Ketika limario hendak masuk kedalam rumah, seorang wanita memanggil namanya. Merasa namanya terpanggil, limario dan jennie berbalik menatap sang wanita.

Limario terkejut dengan sosok wanita yang sedang berjalan ke arahnya.

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang