Jackson sedang sibuk menggambar anggota keluarganya. Jessica pun tertarik dengan gambaran jackson.
"Jackson, apa yang kau gambar sayang?" Tanya jessica.
"Keluargaku. Ini daddy.. ini eomma... dan ini appa" ucap jackson sambil menunjuk gambaran si yang yang berada di atas awan.
"Appa?" Tanya jessica.
"Ne... appa jackson. appa sudah meninggal saat jackson kecil" ucap jackson.
Jessica hanya mengangguk mengerti "jadi tuan manoban menikahi seorang janda beranak satu. Sangat disayangkan pria setampan dan sekaya dia mendapatkan janda beranak satu" ucap jessica dalam hati.
"Jackson sangat sayang dengan daddy dan appa?" tanya jessica.
"Ne.. jackson sangat sayang pada mereka" ucap jackson sambil tersenyum. Bel pertanda pulang pun berbunyi. Jackson langsung memasukkan barang barangnya kecuali hasil gambarannya yang sengaja ia akan bawa untuk di tunjukkan pada limario.
Jackson keluar kelas sambil menggenggam tangan jessica. Jackson langsung berlari dan melepaskan genggaman jessica ketika melihat limario duduk di taman sekolah.
"Daddy" teriak jackson lalu memeluk limario.
"Hai jagoan. Kau belajar apa hari ini?" Tanya limario.
Jackson dengan bangga memberikan hasil gambaranya pada limario. Limario tersenyum bangga melihat gambaran jackson.
"Daddy suka?" Tanya jackson.
"Sangat suka. Ini sangat indah" ucap limario.
Jackson menoleh ke kanan dan ke kiri mencari sosok jennie tapi ia tidak menemukannya. "Daddy dimana eomma?" Tanya jackson.
Limario tersenyum menanggapi pertanyaan sang putra. "Eomma di rumah. Mau pulang sekarang?" ucap limario. Jackson mengangguk lalu menggenggam tangan limario.
Ketika limario dan jackson hendak pergi. Jessica memanggil nama limario membuat limario berbalik menatap jessica.
"Ada apa nona?" tanya limario.
"Hmm... maaf tuan, tapi jika anda ada waktu aku ingin membicarakan mengenai perkembangan jackson" ucap jessica.
"Perkembangan jackson? Jackson baru sekolah dua hari" ucap limario.
"..ehhmm ituu... karena jackson sudah banyak perkembangan. Tapi kalau anda sibuk tidak apa apa" ucap jessica.
Jessica sangat gugup berbicara dengan limario tapi limario tidak bisa melihat gerak gerik aneh pada jessica karena ia hanya fokus pada jackson.
"Baiklah. Di mana kita bicara?" tanya limario.
"Bagaimana jika di cafe depan" ucap jessica.
"Di cafe? Kenapa tidak di sini saja?" Tanya limario.
"Maksudku jackson bisa lebih nyaman saat kita bicara. Karena ia bisa makan es krim di sana" ucap jessica.
"Es krim? Daddy, jackson mau makan es krim" ucap jackson.
"Baiklah. Mari" ucap limario.
Limario menggendong jackson lalu berjalan berdampingan dengan jessica. Saat berjalan sesekali jessica melirik ke arah limario.
"Ya tuhann... tampan sekali dia. Aku harus bisa menarik perhatiannya" ucap jessica dalam hati.
Bahkan pandangan jessica terus menatap limario saat limario membaca daftar menu di cafe tempat mereka berkumpul.
"Kau mau apa nak" tanya limario pada jackson.
"Jackson mau es krim strawberry daddy" ucap jackson.
"Bagaimana denganmu?" Tanya limario pada jessica.
"Aku caffe latte saja tuan" ucap limario.
"Baiklah. Tunggu sebentar" ucap limario. Limario pergi untuk membelikan pesanaan mereka dan meninggalkan ponselnya di atas meja.
Tiba tiba saja ponsel limario berbunyi dan terlihat nama jennie dan foto jennie di layar ponselnya. Jackson pun mengambil dan menerima panggilan jennie.
"Halo eomma" ucap jackson.
"Jackson? Kau dimana nak? Kenapa belum pulang?" Tanya jennie.
"Ohh jackson sedang beli es krim bersama daddy dan bu jessica" ucap jackson.
Jennie terkejut mendengar ucapan jackson.
"Lalu dimama daddy?" Tanya jennie.
"Daddy sedang membeli es krim eomma. Apa eomma mau bicara dengan daddy?" ucap jackson saat melihat limario berjalan kembali ke arahnya."Siapa nak?" Tanya limario.
"Eomma, ingin bicara dengan daddy" ucap jackson sambil memberikan ponselnya pada limario. Limario menerima ponselnya dan memilih keluar cafe untuk bicara dengan jennie."Wae?" Tanya limario
"Kenapa kau ke pergi dengan guru jackson? Apa yang kau sembunyikan dariku lim?" Ucap jennie.
"Kau bertanya atau menuduhku huh?" Ucap limario.
"Tentu saja bertanya" ucap jennie.
"Tapi nada bicaramu seolah olah kau sedang menuduhku" ucap limario.
"Lim, istrimu sedang hamil di rumah dan kau enak enakan pergi makan es krim bersama wanita lain" ucap jennie kesal.
"Jika kau mennelponku hanya untuk berdebat lebih baik kita akhir obrolan ini. Kita bicarakan dirumah" ucap limario.
"Yakk... aku belum selesai bicara limario" bentak jennie.Limario terkejut mendengar jennie membentaknya.
"Bye jennie" ucap limario lalu mematikan panggilannya sepihak. Limario menghela nafasnya sejenak lalu kembali masuk menemui jessica dan jackson.
"Apa ada masalah tuan?" Tanya jessica.
"Tidak ada. Istriku hanya bertanya kapan pulang karena dia sudah menyiapkan makanan untuk kami" ucap limario.
Limario sengaja berbohong karena ia tidak ingin orang lain tau jika rumah tangganya sedikit bermasalah.
"Jadi apa yang ingin anda bicarakan mengenai putraku?" Tanya limario.
"Begini tuan, jackson adalah anak yang cerdas sangat di sayangkan bila ia tidak mendapatkan pelajaran yang sesuai dengan kemampuannya. Aku ingin menawarkan pada anda untuk mengadakan les tambahan. Jadi jackson bisa belajar lebih intensif" ucap jessica.
"begitukah? Begini nona, jackson masih kecil dan aku tak ingin membebankannya dengan banyak pelajaran. Dia juga butuh waktu untuk bermain. Apa tidak bisa jika ia hanya mendapatkan pelajaran di sekolahnya saja. Tidak perlu ada tambahan" ucap limario.
"Tapi sangat disayangkan jika jackson tidak mengambil tambahan ini tuan. Hanya satu jam sehari. Senin hingga kamis saja. Kita bisa belajar dirumah atau di taman agar dia tidak merasa bosan. Ku lihat dia juga ada bakat menggambar. Aku juga bisa mengajarinya menggambar" ucap jessica.
"Daddy... jackson ingin belajar bersama bu jessica" ucap jackson.
Limario hanya terdiam memikirkan tawaran jessica.
"Anda tidak perlu khawatir tuan. Jika perlu aku bisa datang kerumah anda untuk mengajari jackson" ucap jessica.
"Baiklah jika jackson juga setuju. Tapi hanya satu jam setiap hari senin hingga kamis di mulai jam 7 malam dan selesai jam 8 malam" ucap limario.
"Yes sir. Kita akan mulai tambahanya besok malam" ucap jessica.
"Kalau begitu besok kau kirim pesan padaku dan aku akan mengirim alamat rumahku" ucap limario.
Jessica hanya tersenyum lalu mengangguk. "Akhirnya aku bisa dekat dengamu lim" ucap jessica dalam hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
RomanceCerita ini menceritakan tentang kehidupan seorang limario manoban yang tidak percaya dengan cinta maupun wanita dan menceritakan kehidupan seorang jennie kim dalam menjalani hidupnya sebagai single parent Enjoy with the story guys😊