part 26

10.3K 924 25
                                    

Setibanya di apartement jennie, limario langsung merebahkan jackson di tempat tidurnya. Jackson yang kelelahan sudah terlelap dalam pelukan limario.

Limario mengecup kening jackson lalu menyelimuti tubuh kecilnya dengan selimut dan tak lupa mematikan lampu kamar jackson sebelum pergi.

"Terimakasih untuk hari ini" ucap jennie.

Limario hanya tersenyum menanggapi ucapan jennie.

"lim, kenapa jackson memanggilmu daddy?" Tanya jennie.

"Hmm dia merindukan ayahnya dan aku bilang bahwa dia bisa menganggapku ayahnya. Karena dia memanggil suamimu appa jadi dia memanggilku daddy . Aku tau aku tidak akan bisa menggantikan posisi ayah kandungnya. Tapi setidaknya dia tidak merasa kehilangan sosok seorang ayah" ucap limario.

Lagi lagi jennie dibuat jatuh cinta pada limario setelah mendengar kata kata manis yang limario ucapkan.

"Kau mau menginap disini lagi?" Tanya jennie.

"Sepertinya tidak. Aku takut jika aku melampaui batasku. Bagaimanapun aku seorang pria. Kau pasti mengerti maksudku" ucap limario.

jennie hanya mengangguk mengerti.

"Kalau begitu aku pulang dulu. Sampai jumpa besok di kantor" ucap limario sambil tersenyum.

"Sampai jumpa besok" ucap jennie. Sebelum meninggalkan apartement jennie, limario mengecup kening jennie. "Aku mencintaimu" bisik limario. Sedangkan jennie hanya berdiam diri.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

"Selamat pagi tuan. Ini kopi anda" sapa rose saat melihat limario sedang membaca

"Pagi sekretaris park. Terimakasih" ucap limario.

"Bagaimana kesehatan tuan?" Tanya rose.

"Aku baik. Sangat baik" ucap limario sambil tersenyum.

Rose sedikit terkejut melihat mood bosnya yang terlihat sangat bahagia.

"Apa lee masuk hari ini?" Tanya limario.

Belum sempat menjawab pertanyaan limario. Lee masuk kedalam ruangan limario. Rose langsung keluar dari ruangan limario meninggalkan mereka berdua.

"Ada apa?" Tanya limario.

"Mianhe" ucap lee.

Limario mendongakkan kepalanya menatap wajah sahabatnya yang beberapa hari yang lalu hampir membunuhnya.

"Untuk apa kau meminta maaf padaku?" Tanya limario.

"Tentu saja karena aku memukulmu. Aku tak seharusnya melakukan itu padamu. Maafkan aku" ucap lee.

"Sudahlah lupakan. Aku memaafkanmu" ucap limario.

Senyum lee mengembang mendengar limario memaafkannya.

"Hmm... lim, jujurlah padaku mengenai jennie. kau menyukainya kan?" Tanya lee.

Limario menghela nafasnya sejenak "ne aku menyukainya" ucap limario.

"Aku tau. Aku tak ingin hanya karna wanita persahabatan kita rusak begitu saja. Tapi aku tak bisa melarangmu menyukai jennie dan begitu pun denganmu tak bisa melarangku menyukai jennie" ucap lee.

"Apa maksud ucapanmu. Langsung saja ke intinya" ucap limario.

"Aku ingin kita bersaing secara sehat. Siapapun yang di pilih jennie kita harus menerimanya dengan lapang dada. Bagaimana?" Tanya lee.

Limario berpikir sejenak. Meskipun ia mengingat bahwa jennie membalas ciumannya tapi itu bukan pertanda bahwa jennie membuka hatinya.

"Baiklah. Aku terima" ucap limario.

Lee menghampiri limario lalu memeluk tubuh kekar limario.

"Terimakasih kawan. Aku benar benar menyesal telah melukaimu wajah tampanmu" ucap lee sambil mengecup kening limario berkali kali membuat limario kesal dan mendorong lee hingga terjatuh.

Bersamaa dengan lee terjatuh jennie masuk sambil membawa beberapa map.

"Tuan lee" teriak jennie. Jennie berlari menghampiri lee dan membantu lee berdiri.

"Kenapa anda mendorongnya?" Bentak jennie.

Limario terkejut mendengar jennie membentaknya tanpa mengetahui alasan limario.

"Maaf" ucap limario lalu pergi begitu saja.

"Aigooo... kenapa kau membentaknya jennie? Kami baru saja berbaikan" ucap lee.

"Karena dia mendorong anda tuan" ucap jennie.

"Dia mendorongku karena aku menciumnya. Aishh lupakan saja" ucap lee.

Mendengar penjelasan lee membuat jennie merasa bersalah karena membentak limario.

"kembalilah keruanganmu jika kau mau membicarakan proyek dubai. karena percuma jika tidak ada lim" ucap lee.

Jennie mengangguk lalu meninggalkan ruangan limario dengan perasaan bersalah. Jennie berkali kali menelpon limario tapi limario tidak menerima panggilannya.

"Ada apa denganmu?" Tanya jisoo saat melihat jennie masuk dengan raut wajah yang susah di jelaskan.

"Aku melakukan kesalahan jisooyah" ucap jennie.

"Mwo? Kesalahan apa yang kau buat?" Tanya jisoo.

"Aaa...aaku membentak tuan manoban" ucap jennie.

"What?" Tanya jisoo tak percaya. Jennie pun menceritakan kejadian yang ada di ruangan limario.

"Omo... jennie,apa yang kau lakukan? Tidak biasanya kau berani seperti itu pada tuan manoban" ucap jisoo.

"Aku tau jisooyah. Aku menyesal. Aku rasa tuan manoban sangat marah padaku" ucap jennie.

"Pasti. Kau satu satunya bawahan yang berani membentak tuan manoban. Aku rasa kau harus  segera meminta maaf padanya" ucap jisoo.

"Aku berusaha menelponnya tapi dia tidak mengangkat panggilannku" ucap jennie. Jennie merasa bersalah pada limario. Ia sangat takut limario membencinya.

Sedangkan limario sekarang memilih untuk menenangkan diri ke rumah ranee.

"Kau kemana sajaa nak baru mengunjungi eomma" ucap ranee saat melihat limario pulang.

"Maafkan aku eomma. Aku sangat sibuk akhir akhir ini" ucap limario.

"Lihatlah, kau kurus. Wajahmu sedikit pucat. Apa kau baik baik saja? Apa kau masih belum bisa tidur dengan nyenyak?" Tanya ranee.

"Ne eomma. Aku belum bisa menemukan obat tidur yang cocok untukku. Tapi aku baik baik saja. Aku hanya sedikit lelah dan aku merindukan eomma" ucap limario sambil memeluk ranee.

"Aigooo.... apa eomma perlu memanggil dokter song?"tanya ranee.

"Tidak perlu. Aku hanya ingin tidur dalam pelukan eomma" ucap limario.

Ranee tertawa mendnegar ucapan menggemaskan dari limario.

"Kajja. Eomma menemanimu tidur" ucap ranee.

Limario mengangguk lalu pergi ke kamar bersama ranee. Limario berbaring di tempat tidur sambil memeluk ranee.

"Pelukan eomma lebih nyaman dari pada pelukan siapapun" ucap limario dalam hati. Saat mata limario terpejam ia mengingat rasa sakit ketika jennie membentaknya tanpa bertanya.

"Aku baru saja merasakan bahagia mencintaimu. Tapi kau sudah menyakitiku" ucap limario dalam hati.

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang