Limario dan Lee sedang menikmati sarapan bersama di sebuah restoran yang tidak jauh dari kantor.
"kalau kita tidak percaya pada wanita maka wanita tidak akan percaya pada kita" ucap lee lalu melahap sepotong pancake. "wanita tidak begitu saja percaya pada laki laki. Karena itu mereka terkadang pura pura percaya tapi hatinya sedang mengatur cara untuk menghancurkan laki laki" ucap limario.
"oh my god lim. Yang benar saja" ucap lee sambil menggelengkan kepalanya. Lee benar benar tak mengerti jalan pikiran limario tentang wanita.
"aku serius. Coba perhatikan wanita dan pria yang berada di dekat jendela" ucap limario sambil menatap sepasang kekasih yang sedang bermesraan dan Lee mengikuti arah pandang limario.
"lihatlah wanita itu. Kita tidak tidak pernah tau cinta apa yang ada padanya bukan? Semua wanita akan melakukan cara apapun untuk hidup bahagia. Meskipun harus menggunakan cara kotor" ucap limario
Lee kembali menatap limario. Lee sangat tau bahwa pandangan lim tentang waita berubah semenjak ayahnya meninggal dalam dekapan seorang pelacur " Lim, dengarkan aku. Tidak semua wanita itu sama dengan apa yang kau pikirkan" ucap lee.
"bagiku semua sama saja" ucap limario dingin lalu kembali melahap makanannya.
"Begitukah? Menurutmu wanita semua sama saja? Lalu bagaimana dengan ibu kita?" Tanya lee.
"Ibu kita berbeda lee" ucap limario santai.
"Apanya yang berbeda? Bukankah ibu kita juga wanita? Apa kau lupa semua wanita akan menjadi seorang ibu?" Tanya lee.
Mendengar pertanyaan lee membuat limario meletakkan peralatan makannya dan menatap tajam lee min hoo.
"Dengar, bagiku setiap wanita bisa melahirkan tapi belum tentu bisa menjadi seorang ibu" ucap limario.
"Ckkk... kau terlalu filosofis. Aku tak mengerti arah pembicaraanmu" ucap lee.
"Karena otakmu kurang cerdas untuk mencerna kata kataku" ucap limario sambil tertawa.
Lee tampak kesal mendengar limario meledeknya tapi disisi lain lee senang membuat limario tertawa bahagia. Karena sangat jarang lee melihat limario tertawa bahkan tersenyum.
"habiskan makananmu. Kita ada meeting sebentar lagi" ucap lee. Limario hanya mengangguk mengerti.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
"kau sudah siap?" tanya lee."sudah. Ayo kita pergi keruang rapat" ucap limario.
Lee dan limario berjalan ke ruang rapat di ikuti dengan sekretarisnya. Saat masuk kedalam ruang rapat, semua orang berdiri menyambut lim dan limario.
Pandangan limario tertuju pada kursi kosong di seberang jisoo. "woah arsitek terbaik kita sekarang belum datang" ucap limario. Tak ingin merusak suasana pagi hari mereka, lee memutar otak agar keadaan sedikit mencair. Lee sedikit bercerita tentang hal hal yang lucu sambil menikmati cemilan dan secangkir kopi yang telah tersedia diatas meja.
Suasana kembali mencair saat lee menceritakan beberapa lelucon. Tapi tidak dengan limario yang terus memperhatikan jam yang menempel di tangan kirinya.
"apa semua arsitek sudah diberitahu jika kita ada meeting pagi ini?" tanya limario tiba tiba.
Suasana seketika menjadi hening dan tegang ketika limario mulai berbicara. "sudah tuan" ucap rose
"jika sudah, kenapa ada yang terlambat?" ucap limario. Rose keluar dengan sedikit panik saat mencoba menghubungi jennie, ia melihat jennie berlari keluar dari lift. "astaga, kenapa kau terlambat. Tuan manoban sudah menunggu" ucap rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
RomanceCerita ini menceritakan tentang kehidupan seorang limario manoban yang tidak percaya dengan cinta maupun wanita dan menceritakan kehidupan seorang jennie kim dalam menjalani hidupnya sebagai single parent Enjoy with the story guys😊