part 16

8.3K 837 17
                                    

Limario dan jennie sudah berada di dalam pesawat. Perjalanan korea ke dubai menempuh waktu yang lumayan lama. jennie melihat keluar jendela melihat langit mulai bergemuru pertanda di luar sedang hujan.

"Apa anda mau makan tuan manoban?" Tanya seorang pramugari

Limario menoleh ke arah jennie.

"Nona jennie, apa yang kau mau untuk makan malam?" Tanya limario.

Jennie terdiam sejenak, ia merasa aneh melihat sikap limario yang mulai lembut padanya.

"Nona jennie???" Panggil limario.

"Aahh nee tuan. Aku mau mau steak dan cola" ucap jennie.

"Dua steak, satu cola dan satu botol air" ucap limario.

Setelah menunggu hampir dua puluh menit, pesanan jennie dan limario pun datang. Mereka bergegas menikmati makanan masing masing tanpa mengeluarkan suara apapun.

Limario sesekali melirik ke arah jennie yang sedang serius menikmati makannya. Setelah makan jennie dan limario tenggelam ke dalam alam mimpinya masing masing. Hingga seorang pramugari membangunkan keduanya karena pesawat telah mendarat sempurna di dubai international airport.

Limario dan jennie langsung menuju hotel dengan menggunakan taksi. Sebelum masuk ke kamar masing masing, mereka terlebih dahulu makan di restoran hotel burj al arab tempat mereka menginap.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Limario menunggu jennie di lobby hotel untuk pergi ke restoran bersama. Rapat kali ini akan diadakan sambil makan malam di restoran hotel tempat mereka menginap.

Tak perlu menunggu lama limario sudah melihat jennie berjalan keluar dari lift.

Limario terdiam seketika melihat kecantikan jennie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Limario terdiam seketika melihat kecantikan jennie. Mata limario pun memandang jennie tanpa berkedip sekalipun bahkan jennie sudah berdiri di depannya ia masih tidak sadar dan masih berkelut dengan pikirannya sendiri.

"Tuan manoban" panggil jennie dengan sedikit meninggikan nada bicaranya hingga membuat limario sedikit tersentak.

"Nee??" Tanya limario

"Apa ada yang salah denganku tuan?" Tanya jennie.

"Tidak. Penampilanmu sekarang membuatmu seperti masih berusia dua puluhan" limario.

"Itu sebuah pujian atau sindirian? usiaku sudah 29 tahun tuan" ucap jennie.

"Itu sebuah pujian jennie. Kau terlihat cantik" ucap limario sambil tersenyum.

Jennie terkejut mendengar limario untuk pertama kali memanggil namanya tanpa embel embel nona.

"Terimakasih tuan" ucap jennie.

Beberapa saat kemudian beberapa pria berjas masuk dan berdiri berjajar membuat jalan untuk dua orang berpakaian serba putih.

Beberapa saat kemudian beberapa pria berjas masuk dan berdiri berjajar membuat jalan untuk dua orang berpakaian serba putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Limario langsung berdiri menyambut mereka.

"Selamat malam tuan ahmet dan pangeran hamdan" ucap limario dengan sedikit membungkuk. Melihat limario membungkuk membuat jennie ikut sedikit membungkuk.

"Pangeran, ini tuan limario manoban CEO Vektor Corp yang memegang proyek sky tower" ucap ahmet.

"Ahh akhirnya aku bisa bertemu denganmu tuan manoban" ucap hamdan.

"Bagiku ini suatu kehormatan mendapat undangan langsung dari pangeran hamdan dan perkenalkan wanita yang disampingku ini adalah jennie kim. Dia kepala arsitek yang memegang proyek sky tower" ucap limario.

Hamdan beralih menatap jennie dan mengatupkan kedua tangannya memberikan salam.

"Senang bertemu denganmu nona. Ide anda benar benar briliant. Aku menyukai setiap detail desain anda" ucap hamdan.

"Terimakasih pangeran" ucap jennie sambil tersenyum.

"Pangeran, kita bisa kita lanjutkan perbincangan kita sambil makan" ucap ahmet.

"Astaga aku sampai lupa. ayo silahkan" ucap hamdan.

Limario dan jennie berjalan mengikut di belakang ahmet dan pangeran hamdan. Mereka duduk di meja khusus yang telah dipersiapkan oleh pihak hotel.

Hampir dua jam mereka membahas mengenai pekerjaan sambil menikmati berbagai macam makanan. Tak hanya membahas pekerjaan pengeran hamdan dan limario juga membahas soal kuda.

Karena limario dan pangeran hamdan sama sama suka berkuda. Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam pangeran hamdan dan ahmet berpamitan untuk pulang.

Limario dan jennie mengantar ahmet dan pangeran hamdan hingga ke lobby hotel. Mereka tersenyum saat melihat beberapa mobil kerajaan mulai menjauh dari hotel.

"Jadi, bagaimana jika kita minum untuk merayakan keberhasilan kita?" Tanya limario.

"Tidak tuan terimakasih. Aku merasa sangat lelah" ucap jennie.

"Begitukah? Baiklah kita kembali ke kamar saja" ucap limario.

Mereka berbalik masuk kedalam lift. Selama di dalam lift keheningan terjadi diantara mereka. Sesekali limario melirik ke arah jennie.

"Tiga ratus ribu dolar" ucap limario tiba tiba.

Deg

Jennie menatap limario dengan tatapan tajam.

"Apa?" Tanya jennie.

"Tiga ratus ribu dolar temani aku tidur malam ini" ucap limario.

Plak

Satu tamparan keras mendarat dengan mulus di pipi kanan limario. saat pintu lift terbuka jennie langsung berlari masuk kedalam kamarnya dan menguncinya.

Limario mengejar jennie dan mengetuk pintu kamar jennie tapi jennie tidak mau membukakan pintu kamarnya pada limario.

Ketika limario hendak masuk ke kamarnya, jennie keluar sambil membawa semua barangnya.

"Kau mau kemana?" Tanya limario.

"Aku mau pulang" bentak jennie.

Limario menahan tangan jennie dan meminta jennie untuk tenang.

"Jangan menyentuhku brengsek" bentak jennie sambil meneteskan air mata.

Limario terkejut melihat jennie menangis. Ia merasa benar benar bodoh dan menyesal telah mengucapkan hal serendah itu.

"Jennie, maafkan aku. Aku mohon, tenanglah dan kembalilah ke kamarmu" ucap limario.

"Kau pikir aku wanita murahan yang bisa kau beli dengan uangmu? Kau benar benar pria brengsek" bentak jennie.

"Maafkan aku. Aku benar benar menyesal. Ku mohon kembalilah ke kamar" ucap limario.

"Aku mau pulang sekarang juga" bentak jennie. Jennie beranjak meninggalkan limario tapi limario berlutut sambil memegangi kaki jennie.

"Mianhae" ucap limario.

Jennie terkejut melihat seorang limario manoban berlutut di hadapannya. Jennie terus memberontak bahkan beberapa kali ia menendang limario agar limario melepaskan kakinya tapi pria itu terus bangkit dan kembali memegangi kakinya. Hingga akhirnya jennie yang mengalah dan kembali masuk ke kamar hotelnya.

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang