part 35

10.3K 855 11
                                    

Di pagi hari limario masih bermalas malasan diatas tempat tidur bersama jennie.  Jennie merebahkan kepalanya di dada limario sambil memainkan kancing piyama limario.

"Jam berapa mertuamu kesini?" Tanya limario.

Jennie melihat jam di sampingnya yang menunjukkan pukul 6 pagi.

"Mungkin jam 10. Kenapa?" Tanya jennie.

"Aku ingin bertemu dengannya" ucap limario.

"Untuk apa?" Tanya jennie.

"Tentu saja untuk meminta ijin menikahimu. Bagaimanapun mereka nenek dan kakek jackson" ucap jennie.

"Apa harus secepat ini lim?" Tanya jennie.

"Hmm memangnya kenapa?" Tanya limario.

Jennie menceritakan masa lalunya. Tentang penikahan yang tidak di restui oleh kedua orang tua si yang.

"Baiklah. Aku akan bicara pada mereka setelah kau siap" ucap limario.

Jennie tersenyum bahagia mendapatkan limario yang sangat pengertian padanya.

"Lim, bukankah kau semalam ke rumah ibumu untuk membicarakan mengenai pernikahan kita. Apa jawabannya?" Tanya jennie.

Ekspresi wajah limario berubah seketika setelah mendengar pertanyaan jennie. Ia menghela nafas sejenak sebelum memberitahu jennie.

"Sebenarnya eomma juga tidak setuju dengan alasan karena kau sudah memiliki anak. Tapi aku tidak peduli, aku akan tetap menikahimu" ucap limario.

"Tidak lim. Aku tidak mau pernikahanku denganmu seperti pernikahanku dengan si yang. Pernikahan tanpa restu orang tua" ucap jennie.

"Mwo? Apa ini tandanya kau tidak mau melanjutkan rencana kita untuk menikah?" Tanya limario.

"Bukan begitu lim. Kita akan tetap menikah tapi setelah ibumu merestuinya" ucap jennie.

"Baiklah jika itu yang kau mau. Aku akan terus perjuangkan cinta kita" ucap limario.

Jennie mengecup bibir limario beberapa kali lalu tersenyum.

"Jennie, bagaimana jika kau,jackson dan taeyeon tinggal di rumahku? Agar kau tak perlu repot repot membayar sewa apartement" ucap limario.

"Tidak lim. Aku tidak bisa, jika orang tau kita belum menikah dan kita tinggal di satu rumah yang ada mereka berpikir jika aku hanya wanita yang memanfaatkanmu" ucap jennie.

"Tidak akan ada yang berani berkata seperti itu padamu. Karena itu tidak benar" ucap limario.

"Kau bisa berkata seperti itu karena kau mencintaiku. Terkadang pandanganmu dengan orang lain berbeda" ucap jennie.

"Baiklah terserah kau saja" ucap limario.

Jennie tersenyum menatap limario.

"Aku baru menyadari jika kau tampan sekali" ucap jennie sambil tertawa.

"Aku tidak tampan jennie. Aku sudah tua" ucap limario.

"Kau tampan lim. Aku tidak berbohong" ucap jennie.

Saat sedang asik berbincang, jackson datang lalu berbaring diantara jennie dan limario.

"Baru bangun nak?" Tanya limario.

"Ne daddy. Apa jackson mengganggu mommy dan daddy?" Tanya jackson.

"Tentu saja tidak. Apa jackson mau berendam air hangat bersama daddy. Sebentar lagi nenek datang" ucap limario.

Mendengar ucapan limario membuat jackson bersemangat. Ia langsung turun dari tempat tidur dan menarik limario kedalam kamar mandi.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Lee Bo na masuk ke apartement sambil membawa bebarapa paper bag berisi mainan untuk jackson. Jackson sangat bahagia. Ia membuka satu persatu paperbag dan memaminkannya.

"Kau suka sayang?" Tanya bo na.

"Aku suka nenek. Terimakasih" ucap jackson. Beberapa saat kemudian jennie keluar dari kamar bergabung dengan jackson dan bo na.

"Eomma, tak perlu repot repot membawakan mainan sebanyak ini untuk jackson" ucap jennie.

"Tidak apa apa nak. Eomma kan belum bisa memberikan apa apa untuk jackson" ucap bo na.

Kemudian jennie mengeluarkan perhiasan yang pernah di berika  bo na padanya. Ia berencana mengembalikannya lagi pada bo na. Tapi bo na menolak perhiasan itu dan meminta jennie menyimpannya.

"Eomma, apa daddy akan kembali kesini?" Tanya jackson tiba tiba.

Mendengar ucapan jackson membuat jennie dan bo na terkejut. Jennie yang harusnya menyembunyikan hubungannya bersama limario dengan terpaksa harus memberitahu semuanya pada bo na.

"Entahlah sayang. Apa kau mau menelpon daddy?" Tanya jennie.

"Ne eomma" ucap jackson.

"Kalau begitu kau telpon di kamar eomma ya. Ponsel eomma di atas tempat tidur. Eomma ingin bicara dengan nenek" ucap jennie.

Setelah memastikan jackson masuk kedalam kamar, jennie mulai menceritakan hubungannya dengan limario.

"Maafkan aku eomma. bukan maksudku menghianati si yang" ucap jennie.

"Tidak jennie. Eomma mengerti, kau masih muda dan jackson juga masih membutuhkan sosok seorang ayah. Tapi eomma juga sedih. Eomma takut kalian akan melupakan eomma" ucap bo na.

Jennie menggenggam tangan bo na dan mencoba meyakinkan bo na jika mereka tidak akan melupakan bo na. Bo na tersenyum puas dan lega mendengar ucapan jennie.

"Jadi siapa pria yang beruntung itu?" Tanya bo na.

"Limario manoban" ucap jennie.

"Mwo? Bukankah dia CEO Vektor Corp? Atasanmu?" Tanya bo na.

"Ne eomma" ucap jennie.

"Jennie, eomma dengar limario sosok yang kejam dan berhati dingin" ucap bo na.

"Eomma dengar dari siapa?" Tanya jennie.

"Siapa yang tidak kenal seorang limario manoban. Dia sangat terkenal jennie" ucap bo na.

"Limario memang seperti itu dalam bekerja. Tapi di luar pekerjaannya dia sangat baik memperlakukanku dan jackson. Bahkan dia selalu menyempatkan waktu untuk menemani jackson tidur" ucap jennie.

"Benarkah? Eomma sangat penasaran dengannya. Apa kau bisa mempertemukan eomma dengan limario?" Tanya bo na.

"Tentu saja eomma" ucap jennie sambil tersenyum.

"Bagaimna jika besok kau, jackson dan limario datang kerumah untuk makan siang bersama" ucap bo na.

Jennie sedikit terkejut dengan ajakan mertuanya. Sejujurnya ia ingin menolak ajakan ibu mertuanya karena ia masih sakit hati dengan ji young. Tapi jennie menepis egonya dan menerima tawaran ibu mertuanya

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang