part 21

9.3K 827 10
                                    

Limario terbangun dengan muka lebam dan infus di lengan tangannya. Ia melihat chang wook dan rose berdiri menatapnya.

"Kalian Jangan menatapku seperti itu" ucap limario.

"Apa yang kalian perdebatkan hingga kau bisa seperti ini?" Tanya chang wook.

"Hanya salah paham hyung. Hyung, jangan beritahu eomma jika aku disini. Aku tak ingin membuat eomma khawatir dengan keadaanku" ucap limario.

"Aku tidak akan memberitahu nyonya jika kau cerita padaku apa yang kau perdebatkan dengan lee min hoo" ucap lee.

Limario menghela nafasnya sejenak. Ia tau bahwa ia tidak akan bisa berbohong pada chang wook.

"Sekretaris park, bisa kau belikan kopi dan beberapa cemilan untuk hyung" ucap limario.

"Ohh ne tuan" ucap rose.

Limario sengaja menyuruh rose pergi karena ia tidak ingin pembicaraannya bersama chang wook di dengar oleh rose. Setelah memastikan rose pergi, limario menjelaskan sebab perkelahiannya dengan lee.

Chang wook terkejut setelah tau bahwa perdebatan limario dan lee hanya karena jennie. Ia menjadi curiga bahwa lee dan limario memiliki perasaan yang sama pada jennie.

"Apa kau menyukainya?" Tanya chang wook.

Limario hanya bisa terdiam. Ia tidak tau dengan perasaannya sendiri pada jennie. Karena yang saat ini yang ia rasakan hanya penyesalan dan rasa bersalah setelah tau bahwa uang yang ia beri pada jennie adalah untuk operasi putranya.

"Lim, jawab pertanyaan hyung" ucap chang wook.

"Aku tidak tau hyung. Hyung, aku ingin merubah beberapa peraturan di perusahaan" ucao limario.

"Jangan pikirkan itu dulu. Kita bisa bicarakan setelah kau keluar dari rumah sakit" ucap chang wook.

"Baiklah" ucap limario.

"Kalau begitu aku dan rose akan kembali ke kantor. Apa kau tidak keberatan jika di sini sendiri?" Tanya chang wook.

"Aku baik baik saja hyung. Kau tak perlu khawatir" ucap limario.

"Sebentar lagi irene akan datang dan menemanimu. Aku sudah menyuruh junhoe menjemputnya" ucap chang wook

"Baiklah hyung" ucap limario. Chang wook mengacak rambut limario lalu pergi meninggalkam ruangan limario.

Perlahan limario memejamkan mata mencoba untuk beristirahat. Belum genap lima belas detik ia menutup mata, limario mendengar pintu kamarnya terbuka.

"Apa ada yang tertinggal hyung?" Tanya limario tanpa membuka matanya.

"Maaf tuan jika aku mengganggu waktu istirahat anda"ucap jennie.

Mendengar suara jennie perlahan limario membuka matanya. Ia melihat jennie dan jisoo berdiri di depan pintu.

"Tidak, kalian tidak mengganggu. Kemarilah" ucap limario.

Jennie dan jisoo duduk di samping tempat tidur limario. Jennie melihat wajah limario yang lebam membuatnay merasa sangat bersalah.

"Apa ada hal yang penting hingga membuat kalian kesini?" Tanya limario.

"Tidak tuan. Kami kesini untuk menjenguk anda" ucap jisoo.

"Ohh kupikir kalian kesini untuk membahas tentang pekerjaan. Terimakasih atas perhatian kalian" ucap limario.

"Kami masih punya rasa kemanusian tuan manoban" ucap jennie.

"Yakkk jennie jangan bicara seperti itu" bisik jisoo yang masih bisa terdengar di telinga limario.

"Tuan, maafkan aku jika aku terlalu ingin tau. Tapi sebenarnya apa yang membuat anda seperti ini?" Tanya jisoo.

"Hmmm hanya salah paham. Aku dan lee berdebat kecil ia tidak terima lalu ia memukulku" ucap limario.

Mendengar ucapan limario membuat jennie merasa bersalah. Karena ia yakin bahwa limario dan lee bertengkar karnanya. Jadi secara tidak langsung jennie menganggap dirinya lah penyebab limario terbaring seperti ini.

Beberapa saat kemudian irene masuk dengan membawa sebuah tas berisikan pakaian limario dan sebuah paperbag berisikan tom yum favorite limario.

"Maafka aku merepotkanmu" ucap limario.

"Anda membuatku khawatir. Aku membawakan tom yum kesukaan anda" ucap irene.

"Terimakasih. Makananmu selalu bisa menghiburku" ucap limario.

Jennie dan jisoo hanya saling menatap seolah saling bertanya siapa wanita yang baru saja datang. Jennie menggeleng lirih begitupun jisoo memberikan pertanda bahwa mereka tidak mengenal irene.

Irene sibuk menyiapkan peralatan makan untuk limario. Limario perlahan menaikkan sandaran yempat tidurnya hingga ia berada di posisi duduk.

"Hmmm sepertinya aku dan jennie harus kembali ke kantor" ucap jisoo tiba tiba. Melihat kedekatan limario dan irene membuat jisoo tidak ingin mengganggu mereka.

"Ohh baiklah. Terimakasih telah menjengukku" ucap limario.

Jisoo dan jennie hanya tersenyum lalu keluar dari ruangan limario. Pandangan limario terus menatap jennie hingga jennie dan jisoo tidak terlihat lagi.

"Apa diantara mereka yang membuat anda tidak tenang akhir akhir ini?" Tanya irene tiba tiba. Karena irene bisa melihat jelas tatapan berbeda dari limario.

"Apa maksudmu?" Tanya limario. Limario tau arah pembicaraan irene tapi ia berpura pura tidak tau.

"Anda mengerti maksudku tuan" ucap irene.

"Sudahlah rene. Aku tidak mau membahasnya" ucap limario.

Disisi lain jennie dan jisoo sedang membicarakan tentang limario dan irene di sepanjang perjalanan mereka ke kantor.

"Wanita itu sepertinya sangat dekat dengan tuan manoban. Dia bahkan tau makanan kesukaannya dan tuan manoban bersikap lembut padanya tidak seperti biasanya" ucap jisoo.

Ucapan jisoo membuat jennie merasa tidak tenang. Entah apa yang ada di pikirannya hingga ia merasa hal yang aneh sekarang.

"Jennie...." bentak jisoo.

"Yakkk kenapa kau berteriak?" Ucap jennie.

"Aku memanggilmu dari tadi. Apa yang kau pikirkan hingga kau mengabaikanku?"tanya jisoo dengan penuh curiga.

"Aku hanya memikirkan jackson. Bukan masalah besar" ucap jennie. Jisoo hanya mengangguk mengerti.

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang