Selama perjalanan pulang limario hanya diam tidak seperti pada saat berangkat. hatinya merasa sangat sakit setiap mengingat ucapan jennie.
Sedangkan jennie sesekali melirik ke arah limario. Jennie bingung dengan sikap limario yang tiba tiba diam seperti itu.
"Apa aku melakukan sebuah kesalahan?" Tanya jennie dalam hati.
Sesampainya di depan apartement jennie, limario berencana hanya mengantarkan jennie saja. Tapi jackson menangis dan meminta limario menemaninya tidur.
"Jackson, tuan manoban harus pergi. Ini sudah malam nak" ucap jennie.
Jackson menggeleng
"Aku ingin tidur bersama paman lim, eomma" ucap jackson.
"Jackson" bentak jennie.
Jackson menangis memeluk limario.
"Jennie, apa yang kau lakukan" bentak limario.
"Kau boleh tidak suka padaku. Kau boleh membenciku. Tapi jangan bersikap seperti itu pada jackson" bentak limario.
Jennie merasa bersalah pada jackson. Ia berusaha menenangkan jackson tapi jackson menepis tangan jennie dan memilih memeluk limario sambil menangis.
Akhirnya jennie mengijinkan limario masuk kedalam apartementnya untuk menemani jackson tidur.
Saat masuk kedalam apartement jennie, mata limario tertuju pada sebuah foto yang tertempel di dinding.
Limario mengabaikan foto si yang lalu membawa jackson ke kamarnya. Limario merebahkan jackson ke tempat tidur lalu melepas satu persatu sepatu jackson dan mengganti pakaian jackson dengan baju tidur.
"Jangan menangis. Eommamu hanya lelah, ia tidak bermaksud memarahimu seperti itu" ucap limario.
"Aku benci eomma. Aku ingin bersama paman lim saja" ucap jackson.
Mendengar ucapan jackson, jennie yang berada di balik pintu menangis karena menyesal memperlakukan jackson dengan kasar.
"Aigooo... kau tidak boleh seperti itu. Bagaimana jika paman memberimu cerita sebelum tidur" ucap limario.
Senyum jackson mengembang mendengar ucapan limario.
"Apa paman bisa?" Tanya jackson.
"Tentu saja. Dulu saat paman masih seusiamu ibu paman selalu menceritakan dongeng sebelum tidur" ucap limario.
Limario mulai menceritakan sesuatu pada jackson. Tak butuh waktu lama bagi limario untuk membuat jackson terlelap sambil memeluknya.
Limario membelai pipi jackson lalu mengecup kedua pipi jackson. Perlahan limario beranjak dari tempat tidur dan menyelimuti tubuh jackson.
Saat limario keluar dari kamar jackson, ia terkejut melihat jennie menangis. Jenie dengan cepat menghapus air mata yang ada di wajahnya.
"Jangan memperlakukan putramu seperti itu. Kau boleh tidak memaafkanku atau membenciku tapi jangan melampiaskannya pada putramu. Dia masih sangat kecil untuk mengerti masalah ibunya. Aku pergi dulu" ucap limario.
Ketika limario sibuk memasang sepatunya, jennie memanggil limario.
"Kau mau kopi?" Tanya jennie.
Limario mendongakkan wajahnya menatap jennie. Memastikan ia tidak salah mendengar ajakan jennie.
"Apa kau mau kopi lim?" Tanya jennie sambil tersenyum.
Senyum limario mengembang mendengar jennie memanggil namanya.
"Apa aku tidak salah dengar? Kau memanggil namaku?" Tanya limario.
"Ya. Apa ada masalah? Apa aku tidak boleh lagi memanggil namamu?" Tanya jennie.
"Bukan seperti itu. Tentu saja kau boleh. Aku senang mendengarnya" ucap limario.
Limario kembali melepas sepatunya lalu. menunggu jennie membuatkan kopi. Beberapa saat kemudian jennie datang sambil membawa secangkir kopi untuk limario.
"Kau tinggal hanya berdua dengan jackson?" Tanya limario.
"Tidak, taeyeon juga tinggal disini. Dia orang yang mendonorkan sum sum tulang belakangnya untuk jackson" ucap jennie.
"Mulia sekali hatinya. Semoga dia selalu berada dalam lindungan tuhan" ucap limario.
"Aku tidak menyangka seorang limario manoban masih memiliki sisi baik. Kau yang di depanku sekarang berbeda dengann limario yang biasanya" ucap jennie.
"Hanya orang yang kusayangi dan orang yang dekat denganku yang bisa melihat sisi ini" ucap limario.
Jennie terkejut dengan ucapan limario.
"Hmmm lim, boleh aku bertanya sesuatu? Dan aku mohon kau bicara jujur" ucap jennie.
Melihat jennie serius membuat limario sedikit gugup. "Kau membuatku gugup. Tapi aku akan berusaha menjawab apapun pertanyaanmu" ucap limario.
"Apa kau menyukaiku?"tanya jennie.
Deg
Limario terdiam seketika. Ia berkpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan jennie. Setelah bergelut dengan pikirannya sendiri akhirnya limario memutuskan untuk memberitahu semuanya pada jennie.
"Sebenarnya aku tidak hanya menyukaimu. Tapi aku juga mencintaimu" ucap limario dengan sedikit gugup.
Bagai tersambar petir hati jennie hanya bisa terdiam.
"Jangan becanda lim" ucap jennie.
"Aku tidak becanda jennie. Aku mencintaimu. tapi kau tak perlu membalasnya. Aku tau kesalahanku kemarin sangatlah fatal dan tidak bisa termaafkan. Tapi aku hanya ingin kau tau perasaanku itu saja" ucap limario.
"Jujurlah bahwa perkelahianmu dengan tuan lee itu karna aku?" Tanya jennie.
"Sepertinya begitu. Lee tau bahwa aku menyukaimu dan dia tidak terima karena dia juga menyukaimu. Tapi kau tak perlu khawatir mengenai itu. Aku pastikan perkelahian kami tidak akan mengganggumu. Maafkan aku jika aku harus mengatakannya " ucap limario.
Limario berdiri menatap foto si yang "dia beruntung memilikimu" ucap limario.
"Jennie,ini sudah malam. Aku harus pulang sekarang" ucap limario.
Ketika limario sibuk memakai sepatunya, lagi lagi jennie memanggil nama limario. Limario berbalik menataap jennie.
"Apa?" Tanya limario.
"Tidurlah bersamaku malam ini" ucap jennie.
Limario membulatkan mata menatap jennie dengan tatapan tak percaya.
"Apa kau serius jennie?" Tanya limario.
"Hmm... aku ingin memastikan kau tidur dengan nyenyak. Karena bagaimanapun kau terluka karenaku dan aku harus bertanggung jawab" ucap jennie.
Limario tersenyum mendengar ucapan jennie. Jennie mengajak limario ke kamarnya. Ia mengambil beberapa baju tidur si yang untuk limario.
Setelah limario mengganti pakaiannya, jennie masuk ke dalam kamar mandi untuk mengganti pakaiannya. Saat jennie di dalam kamar mandi, limario menelpon junhoe untuk menyuruhnya pulang dan kembali lagi besok dengan membawa beberapa pakaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
RomanceCerita ini menceritakan tentang kehidupan seorang limario manoban yang tidak percaya dengan cinta maupun wanita dan menceritakan kehidupan seorang jennie kim dalam menjalani hidupnya sebagai single parent Enjoy with the story guys😊