part 69

16.7K 878 59
                                    

Hari yang di nanti nantikan limario pun terjadi juga. Hari ini adalah jennie akan melahirkan. Limario dengan setia menunggu jennie di rumah sakit. Tapi karena ada sedikit kendala dengan posisi bayi yang ada dalam kandungan jennie membuat jennie tidak bisa melahirkan secara normal.

Limario mondar mandir di depan ruang operasi jennie. Ranee dan lee pun ikut mendapingi limario. "Nak... tenanglah, istrimu akan baik baik saja" ucap ranee.

"Ini sudah dua jam eomma. Kenapa mereka lama sekali? Aku benar benar khawatir" ucap limario.

"Lim, tenanglah" ucap lee.

Beberapa saat kemudian dokter song keluar dari operasi. Limario langsung menghujani dokter song dengan berbagai pertanyaan mengenai jennie.

Dokter song tersenyum menatap limario "operasinya berhasil tuan. Mereka lahir dengan selamat" ucap dokter song.

"Mereka?" Tanya limario. Lee dan ranee juga nampar terkejut dengan ucapan dokter song.

"Ne tuan. Anak anda kembar. Laki laki dan perempuan keduanya sehat. Anda bisa melihatnya di ruangan bayi setelah di mandikan" ucap dokter song lalu kembali masuk ke dalam ruangan jennie untuk mengatur kepindahan jennie ke kamar inap biasa.

Limario menangis sambil memeluk ranee. "Eomma, anak kami kembar" ucap limario.

"Eomma tau nak. Eomma sangat bahagia" ucap ranee.

Limario melepaskan pelukannya pada ranee lalu memeluk lee min hoo. "Selamat kau benar benar hebat. Teruslah seperti ini. Jadilah ayah yang hebat untuk anak anakmu dan jadilah suami yang hebat untuk istrimu. Aku bahagia lim" ucap lee.

Tak bisa menahan rasa harunya, lee pun ikut menangis bersama limario. "Ayo kita lihat anakmu" ucap ranee.

Limario, lee dan ranee pun menuju ruangan bayi. Mereka tersenyum melihat kedua anak limario.

"Mereka cantik dan tampan seperti kedua orangtuanya" ucap lee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mereka cantik dan tampan seperti kedua orangtuanya" ucap lee.

"Kau benar lee. Lim, apa kau sudah memiliki nama untuk mereka?" Tanya ranee.

Limario menggeleng "aku akan bicarakan dengan jennie nanti" ucap limario. Lee dan ranee hanya mengangguk mengerti.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Jennie mulai membuka matanya dan merasakan tangan sang suami menggenggam erat tangannya. Jennie melepaskan genggaman tangan limario lalu membelai rambut limario.

Merasakan belaian jennie membuat limario terbangun. "Sayang kau sudah bangun?" Tanya limario.

"Hmm.. kenapa kau tidur dengan posisi seperti ini? Apa punggungmu tidak sakit?" Tanya jennie.

"Tidak sayang" ucap limario.

"Sayang, apa anak kita baik baik saja?" Tanya jennie.

"Mereka baik baik saja sayang" ucap limario.

"Mereka? Apa maksudmu mereka?" Tanya jennie.

"Hmm.. anak kita kembar. Laki laki dan perempuan" ucap limario sambil tersenyum.

"Benarkah sayang? Apa kau tidak sedang berbohong?" Tanya jennie tak percaya.

"Sayang, apa aku terlihat bercanda? Aku serius" ucap limario.

Belum sempat jennie menjawab pertanyaan limario, dua orang perawat membawa kedua anak mereka.

"Nyonya, waktunya anda memberikan asi pada mereka secara bergantian" ucap perawat.

Perawat memberikan anak laki laki terlebih dahulu pada jennie. Jennie dengan senang hati menerima dang mengecup wajah putranya. Limario hanya tersenyum sambil memperhatikan istri dan anakanya.

"Tuan, apakah anda mau menggendong putri anda?" Tanya perawat.

"Tidak terimakasih kau saja" ucap limario.

Jennie terkejut melihat reaksi limario "wae? Kenapa kau menolaknya? Apa kau tidak mau menerima anak kita?" Tanya jennie.

"Bukan begitu sayang. Jangan salah paham. Aku hanya takut untuk menggendong bayi kecil kita" ucap limario.

"Pasti ini anak pertama tuan. Itu hal yang wajar jika tuan takut" ucap perawat.

"Ayolah sayang, cobalah menggendong putri kita" ucap jennie.

"Baiklah. Tolong berikan padaku secara perlahan" ucap limario.

Perlahan limario menggendong putrinya dengan sedikit gugup dan sangat hati hati limario akhirnya bisa menggendong putrinya. Kedua perawat pun meninggalkan ruang perawatan jennie.

Saat dalam dekapannya, limario melihat putrinya tersenyum. "Sayang, dia tersenyum padaku" ucap limario.

"Dia tau yang menggendongnya adalah daddynya" ucap jennie.

"Oh iya, kita belum memberi nama kedua anak kita" ucap limario.

"Hmm... aku sebenarnya ingin menamai anak laki laki kita Kim Jungkook. Kita bisa memanggilnya jungkook. Jungkook dan jackson bukan kah nama yang cocok?" Ucap jennie.

"Ya, itu nama yang indah dan aku ingin menamai putri kita Lalisa Manoban. Bagaimana menurutmu?" Tanya limario.

"Lalisa manoban? Nama yang indah sayang. Kita bisa memanggilnya lisa" ucap jennie.

"Ya lisa aku berharap dia tumbuh sepertimu cantik dan baik" ucap limario.

"Ya, aku juga berharap jackson dan jungkook tumbuh sepertimu. Tampan dan baik hati" ucap jennie sambil tersenyum.

"Sayang, aku benar benar tidak menyangka jika aku bisa memalui semua ini" ucap limario.

"Apa kau bahagia sayang?" Tanya jennie.

"Sangat. Tuhan sangat baik padaku. Ia memenuhi semua harapanku" ucap limario.

"Kita hidup berawal dari sebuah harapan" ucap jennie.

"Hope" ucap limario sambil tersenyum.

Jennie ikut tersenyum mendengar ucapan limario. Limario mengecup pucuk kepala jennie. Hidup mereka terasa sempurna.

Jennie tidak pernah menyangka bahwa ia akan mengenal cinta yang lebih indah dari pada yang sebelumnya. Dari sosok seorang limario yang awalnya sangat sombong dan dingin sekarang menjadi sosok yang paling hangat untuknya. Begitu pun limario, ia tidak menyangka bahwa jennie yang bisa merubah pemikirannya tentang wanita. "Hope" atau harapan yang menyatuhkan keduanya.



The end

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang