Jennie terbangun tapi ia tidak melihat sosok sang suami di sampingnya. Jennie memutuskan untuk mandi dan bersiap. Hampir tiga puluh menit jennie bersiap, ia langsung turun.
Jennie terkejut ketika melihat sang suami sedang berdebat dengan irene hanya karena makanan. Perdebatan limario dan irene terhenti ketika jennie memeluk limario dari belakang.
"Sedang apa kau di dapur?" Tanya jennie.
"Astaga... kau mengejutkanku. Aku sedang membantu irene membuat sarapan" ucap limario.
"Lebih tepatnya bukan membantu. Tapi memperburuk keadaan dapur" ucap irene.
"Yakk... aku benar benar membantumu" ucap limario.
"Sayang... ini tugasku. Cepat kau bangunkan jackson saja" ucap jennie.
"Tapi sayang... aku ingin membuatkan sarapan untukmu" ucap limario
"Aku dan irene akan menghandle ini. Sekarang cepat bangunkan jackson" ucap jennie. Limario hanya pasrah lalu pergi untuk membangunkan jackson.
"Ada apa dengannya hari ini? Tidak biasanya dia pagi pagi sudah di dapur" ucap irene.
"Mungkin moodnya sedang bagus" ucap jennie.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-Selama perjalanan mengantar jackson, jackson terus memainkan jari tangan kanan limario. Begitu pun dengan jennie yang memainkan jari jari tangan kiri limario sambil mengecupi leher limario.
Limario hanya terkekeh merasakan hembusan nafas sang istri menggelitik lehernya.
"Daddy... nanti daddy jemput jackson ya" ucap jackson.
"Jackson di jemput paman junhoe ya... daddy sibuk bekerja" ucap jennie.
"Tapi eomma.. jackson ingin di jemput daddy" ucap jackson.
"Jackson... jangan seperti itu. Jackson harus mengerti daddy" ucap jennie.
"Sayang sudahlah. Nanti daddy akan menjemputmu" ucap limario.
Senyum jackson mengembang mendengar ucapan limario. Jackson memeluk limario sambil menciumi pipi limario.
"Ckk... jangan memanjakannya terus sayang" bisik jennie.
"Aigoo... ini bukan pekerjaan yang sulit sayang. Jangan terlalu keras pada jackson" bisik limario
"Kau selalu saja membela jackson" bisik jennie.
"Karena dia putraku" ucap limario. Jennie tersenyum bahagia setiap kali mendengar limario menyebut jackson sebagai putranya. Itu menunjukkan bahwa limario benar benar menerima jackson meskipun jackson bukanlah anak kandungnya.
Sesampainya di sekolah jackson, limario dan jennie mengantar jackson ke ruang kelasnya.
"Selamat pagi jackson" ucap jessica sambil tersenyum.
"Selamat pagi" ucap jackson sambil tersenyum.
Sebelum masuk ke kelas, jackson mencium dan memeluk kedua jenni dan limario. "Daddy jangan lupa jemput jackson nanti" ucap jackson.
"Tentu saja jagoan. Sekolah yang rajin ikuti apa kata bu guru" ucap limario.
"Ne daddy. Bye eomma bye daddy" ucap jackson sambil melambaikan tangannya pada limario dan jennie.
"Kalian tidak perlu khawatir, aku akan menjaga jackson" ucap jessica.
"Terimakasih. Maaf jika jackson merepotkanmu" ucap limario.
"Tidak masalah tuan. Oh iya bolehkah aku meminta nomor telpon kalian. Agar aku bisa melaporkan perkembangan jackson" ucap jessica.
Jennie merasa tidak nyaman dengan cara jessica memandang suaminya. Sedangkan limario tanpa ada rasa bersalah memberikan kartu namanya pada jessica.
"Kau bisa menghubungiku kapanpun bila menyangkut putraku" ucap limario.
"Tentu saja tuan" ucap jessica sambil tersenyum.
"Kalau begitu kami permisi" ucap limario.
Jennie hanya tersenyum kecut menatap jessica lalu melingkarkan tangannya ke lengan sang suami seolah olah ingin menunjukkan keharmonisannya di depan jessica. Sedangkan limario benar benar tidak mengerti mengapa sang istri begitu manja padanya tapi dia senang melihat istrinya seperti ini.
Setelah mengantar jackson ke sekolah, limario dan jennie langsung pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya. Limario sedikit gugup saat berhadapan dengan dokter song. Dokter specialis kandungan yang memeriksa jennie.
"Selamat tuan kandungan nona jennie sudah memasuki minggu ke empat" ucap dokter song.
"Apa kandungannya baik baik saja dokter?" Tanya limario.
"Kandungannya baik. Aku akan memberikan vitamin dan harus di minum rutin sehari sekali dan kalau bisa nyonya jennie jangan terlalu lelah karena minggu minggu awal biasanya kesehatan sang ibu bisa saja menurun" ucap dokter song.
"Baik dokter aku akan menjaga dengan baik istriku" ucap limario.
"Sekali lagi selamat tuan" ucap dokter song.
Jennie dan limario keluar dari ruangan dokter song dengan senyum bahagia. Limario langsung menelpon rose untuk mengatakan bahwa ia tidak akan ke kantor hari ini karena ia ingin menemani jennie seharian.
Awalnya jennie keberatan dengan keputusan limario tapi limario tetap tegas dengan keputusannya dan membawa jennie pulang.
Setibanya di rumah Limario bahkan menggendong jennie ala bridal style masuk kedalam kamar lalu membaringkan jennie di tempat tidur. Limario dengan telaten melepas mantel dan juga sepatu jennie. Sedangkan jennie hanya tersenyum bahagia melihat sang suami memperlakukannya layaknya seorang putri.
"Mulai besok kau tidak boleh ke kantor" ucap limario. Jennie terkejut mendengar ucapan sang suami. "Mwo? Why?" Tanya jennie.
"Apa kau lupa ucapan dokter song? dokter menyuruhmu beristirahat dan tidak melakukan kegiatan yang melelahkan" ucap limario.
"Tapi sayang aku tidak bisa hanya berdiam diri di rumah seperti ini saja. Ini sangat membosankan" ucap jennie.
Terjadilah berdebatan diantara limario dan jennie. Mereka berdua sama sama teguh dengan pendirian masing masing. Jennie ingin tetap bekerja sedangkan limario menyuruh jennie berhenti bekerja.
"Kau mau menolak perintah suamimu?" Tanya limario dengan sedikit meninggikan nada bicaranya.
"Aku tidak bisa sayang. Tolong mengertilah, aku berjanji aku akan menjaga kandunganku dengan baik" ucap jennie.
"Baiklah. Lakukan saja apapun yang kau mau" ucap limario. Limario merasa kecewa karena jennie sama sekali tidak bisa menghargai keputusannya sebagai seorang suami. Limario pun beranjak pergi tapi jennie menahan tangannya.
"Kau marah padaku?" Tanya jennie. "Marah atau tidak juga tidak ada gunanya" ucap limario.
"Ohhh ayolah lim jangan mengekangku seperti ini. Aku berjanji akan menjaga kandunganku dengan baik" ucap jennie.
Limario terkejut mendengar ucapan jennie "ohh jadi kau merasa aku mengekangmu. Baiklah jennie, lakukan apapun yang kau mau" ucap limario lalu pergi dengan kondisi kecewa kepada jennie.

KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
RomanceCerita ini menceritakan tentang kehidupan seorang limario manoban yang tidak percaya dengan cinta maupun wanita dan menceritakan kehidupan seorang jennie kim dalam menjalani hidupnya sebagai single parent Enjoy with the story guys😊