Setibanya di kantor, limario meminta jennie kembali ke ruangannya. Sedangkan limario juga kembali ke ruangannya.
Saat limario masuk, ia melihat ranee sedang duduk sambil menikmati secangkir teh.
"Kau darimana nak?" Tanya ranee.
"Hmmm.. aku ada meeting di luar eomma. Ada apa eomma kesini?" Tanya limario.
"Wae? Apa tidak boleh eomma mengunjungimu?" Tanya ranee.
"Tentu saja boleh. Hanya saja tidak biasanya eomma kesini selain urusan perusahaan" ucap limario.
"Eomma hanya bosan dirumah. Lim, tadi rose bilang jika kau pergi bersama jennie. Apa itu benar?" Tanya ranee.
"Ne eomma. Kami pergi untuk membahas proyek rumah sakit untuk appa. Bukankah eomma sendiri yang meminta agar jennie yang memegang proyek appa" ucap limario.
"Ya eomma tau. Tapi apa kalian benar benar hanya membicarakan mengenai itu?" Tanya ranee.
"Wait, apa maksud eomma?" Tanya limario dengan nada serius.
"Apa kau masih menjalin hubungan dengan jennie?" Tanya ranee.
Limario sedikit terkejut mendengar pertanyaan ranee.
"Ne eomma" ucap limario.
Ranee tampak sangat kecewa mendengar jawaban limario. Ia beberapa kali menghela nafas.
"Ini pertama kalinya kau mengecewakan eomma" ucap ranee.
"Eomma, aku tidak pernah ingin mengecewakan eomma. Aku sangat mencintai jennie dan jackson. Aku mohon eomma" ucap limario.
Ranee tetap menggelengkan kepalanya menandakan ia tidak setuju dengan limario.
"Panggilkan jennie, eomma ingin bicara berdua dengannya" ucap ranee.
"Eomma aku mohon... jangan pisahkan aku dan jennie" ucap limario.
"Lim, jangan menguji kesabaran eomma. Cepat panggil jennie" bentak ranee.
Limario tidak ada jalan lain selain memanggil jennie. Beberapa saat kemudian jennie masuk dalam keadaan gugup.
"Lim, kau pergilah. Eomma ingin bicara berdua dengan jennie" ucap ranee.
"Tidak eomma. Aku tidak mau. Eomma, jika eomma marah. Marah saja kepadaku" ucap limario.
"Lim, eomma lelah harus bicara berulang ulang padamu. Eomma tidak mau mengucapkannya lagi sekarang kau pergilah" ucap ranee.
Limario tetap menggeleng, hingga akhirnya jennie memberikan isyarat pada limario untuk membiarkannya berdua dengan ranee. Dengan berat hati limario keluar dari ruangan. Limario pindah ke ruangan lee dan membiarkan ranee bicara dengan jennie.
Sudah satu jam jennie dan ranee belum selesai bicara dan membuat limario semakin khawatir. Ia berjalan mondar mandir memikirkan jennie.
"Lim, tenanglah kawan. Bibi ranee tidak akan membunuh jenniemu" ucap lee.
"Lee kau tau eommaku seperti apa. Dia sangat kepala, aku takut ia meminta jennie menjauhiku" ucap limario.
Lee tau permasalahan limario karena limario baru saja menceritakan semuanya pada lee.
"Kalau itu terjadi, biarlah jennie bersamaku saja" ucap lee yang langsung mendapat tatapan tajam limario.
"Kau mau mati huh" ucap limario kesal.
Lee tertawa melihta limario kesal. "Ckkk... sahabatku sekarang percaya akan cinta dan wanita" ucap lee.
"Lee, jangan meledekku" ucap limario.
"Tidak. Aku tidak meledekkmu. aku senang kau seperti ini sekarang" ucap lee.
"Ckk sudahlah. Aku tidak sanggup lagi menunggu" ucap limario.
Limario keluar dari ruangan lee lalu masuk kedalam ruangannya. ia terkejut ketika melihat jennie menangis sendirian. Ia melihat sekeliling dan tak melihat ranee.
Limario menghampiri jennie lalu berlutut di depan jennie. Ia menangkup kedua pipi jennie dan mulai mengusap air mata jennie.
"Apa eomma yang membuatmu menangis? Apa yang ia katakan?" Tanya limario.
"Tidak. Aku baik baik saja lim. Kami berdua hanya membahas soal proyek rumah sakit" ucap jennie.
"Jennie jangan berbohong padaku. Katakan apa yang sebenarnya terjadi. Apa eomma yang membuatmu menangis seperti ini?" Tanya limario.
Jennie mengangguk lirih. Melihat reaksi jennie membuat limario menghela nafas.
"Ini sudah berakhir lim" ucap jennie.
Limario terkejut mendengar ucapan jennie. Ia tak percaya bahwa jennie mengatakannya.
"Tidak jennie. Aku tidak mau. Aku tidak ingin ini berakhir. Aku mencintaimu jennie" ucap limario dengan mata berkaca kaca.
"Aku juga mencintaimu lim. Sangat mencintaimu. Karena itu mari kita akhiri hubungan yang tidak jelas ini. Menjadi hubungan yang jelas karena nyonya manoban merestui kita" ucap jennie sambil tersenyum.
"Mwoo???" Tanya limario tak percaya.
"pesan ibumu, cepat nikahi aku" ucap jennie.
Senyum limario mengembang mendengar ucapan jennie. Ia melompat lompat kegirangan seperti seorang anak kecil yang baru membeli es krim.
Limario hendak memeluk dan mencium jennie tapi jennie menahannya.
"Kita sedang berada di kantor tuan manoban" ucap jennie.
Limario hanya mendengus kesal menatap jennie.
"Baiklah nona jennie. Sekarang kembali lah bekerja" limario.
Jennie berdiri dan tersenyum menatap limario.
"What? Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya limario.
Jennie hanya menggeleng. Dengan cepat jennie mengecup bibir limario lalu berlari keluar meninggalkan limario yang berdiri mematung memegangi bibirnya.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Saat ini limario dan jennie sedang berada di rumah limario untuk bersiap untuk makan malam. Sedangkan untuk taeyeon dan jackson, limario meminta junhoe menjemput mereka. Jennie juga sengaja tak memberitahu limario bahwa ranee juga akan datang ke acara makan malam.Limario keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk putih yang melingkar di pinggangnya. Sedangkan jennie sedang mencari baju yang cocok untuk limario.
Limario memeluk jennie dari belakang dan mengecup setiap inci leher jennie.
"Kau wangi sekali" ucap limario.
Jennie berbalik lalu tersenyum menatap limario.
"Kau juga sangat wangi" ucap jennie sambil mengecupi dada bidang limario.
"Benarkah?" Tanya limario.
"Ne. Kau juga sangat seksi sekarang" ucap jennie sambil membelai perut limario.
Limario tertawa mendengar ucapan jennie. "Kau sudah berani menggodaku huh" ucap limario.
"Aku jujur lim. Apa lagi saat kau tidak menggunakan apapun seperti sekarang. Benar benar seksi" ucap jennie sambil membelai penis limario.
Limario tidak menyadari bahwa dirinya sekarang dalam keadaan telanjang bulat. Karena handuk yang melingkar di pinggangnya terlepas.
Limario terkejut melihat tangan jennie menyentuh penisnya. Ia langsung mengambil handuknya yang jatuh dan kembali melingkarkannya di pinggang. Jennie hanya bisa tertawa melihat wajah limario yang mulai memerah karena malu.
Mereka pun mulai memakai pakaian mereka dan bersiap untuk makan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
RomanceCerita ini menceritakan tentang kehidupan seorang limario manoban yang tidak percaya dengan cinta maupun wanita dan menceritakan kehidupan seorang jennie kim dalam menjalani hidupnya sebagai single parent Enjoy with the story guys😊