part 10

9K 814 7
                                    

Jennie berdiri dibalik ruang kaca dan melihat jackson yang terlelap dengan berbagai macam alat medis. "Nona jennie sebaiknya anda pulang" ucap somi tiba tiba.

"Aku masih mau disini dokter. Kalau pun aku pulang, aku akan tetap memikirkan jackson" ucap jennie.

"Nona, percuma anda disini. Jackson akan terus terlelap hingga besok pagi. Lebih baik kau pulang dan beristirahat. Besok pagi anda bisa datang lagi sebelum jackson sadar" ucap somi.

"Kau benar dokter. Dokter, apa putraku akan baik baik saja?" Tanya jennie.

"Jackson adalah anak yang kuat. Dia pasti baik baik saja dan operasinya berjalan dengan lancar" ucap somi.

Mendengar ucapan dokter somi membuat jennie lega.

"Bagaimana dengan nona taeyeon?" Tanya jennie.

"Nona taeyeon baik baik saja. Ia juga wanita yang sangat kuat. Kau tau, dia sangat suka menyanyi. Suaranya sangat merdu" ucap somi.

"Syukurlah. Boleh aku menjenguknya dokyer?" Tanya jennie.

"Lebih baik besok saja. Sekarang di sedang tidur jadi percuma jika kau menemuinya. Aku permisi dulu nona ada pasien yang harus aku tangani" ucap somi lalu meninggalkan jennie sendiri.

Beberapa saat kemudian jisoo berdiri di samping jennie sambil menatap ke arah jackson.

"Apa operasinya berjalan lancar?" Tanya jisoo.

"Hmm. Kata dokter somi begitu. Besok pagi jackson akan bangun" ucap jennie.

Jisoo tersenyum menatap jennie tapi senyumnya memudar ketika melihat wajah jennie terlihat sedih.

"Kenapa wajahmu seperti itu? Kau harusnya bahagia karena jackson sebentar lagi sembuh" ucap jisoo.

"Aku bahagia karena itu. Tapi ada beberapa hal yang sedikit menggangguku" ucap jennie.

"kalau begitu kita bicarakan sambil makan malam. Aku yakin kau belum makan" ucap jisoo.

Jisoo mengajak jennie ke sebuah restoran yanga da di seberang rumah sakit dan memesankan beberapa makanan. Sambil menunggu makanan datang jisoo bertanya pada jennie apa yang mengganggunya.

"Apa ini karena tuan manoban?" Tanya jisoo. Jennie mendongakkan kepalanya menatap jisoo "aku mendengar dia memarahimu habis habisan tadi siang" lanjut jisoo.

"Aku tidak kuat mengahadapinya jisoo. Lebih baik aku mengundurkan diri daripada harus terus mendengar makiannya" ucap jennie.

"Jennieyah, apa kau gila? Kau serius ingin mengundurkan diri?" Tanya jisoo.

"Aku sudah mengundurkan diri. Tapi tuan lee menahanku" ucap jennie.

"Jennie, tuan manoban memang seperti itu. Dia memang sangat keras kepala. Apa hanya karena tuan manoban yang membuatmu sedih?" ucap jisoo.

"Tuan kwang ji young tadi siang menelponku" ucap jennie.

"Mwo? Apa yang dialakukan? Apa dia ingin mempermalukanmu lagi?" Tanya jisoo.

"Dia ingin memberi uangnya" ucap jennie.

"Jinjja? Itu berita bagus" ucap jisoo.

"Aku menolaknya" ucap jennie.

Deg

Jisoo terkejut mendengar ucapan jennie.

"Kenapa kau menolakmya jennie? Dengan uang itu kau bisa mengembalikan uang temanmu" ucap jisoo.

Jennie hanya terdiam menunduk mendengar ucapan jisoo. Jisoo menggenggam tangan jennie dan tersenyum "apapun yang kau lakukan aku yakin itu adalah yang terbaik menurutmu" ucap jisoo.

Jennie tersenyum lebar sambil menggenggam tanya jisoo.

"Maafkan aku. Aku tidak bisa jujur padamu tentang malam gelapku dengan tuan manoban" ucap jennie dalam hati.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Ji young sedang duduk bersandar tempat tidur sambil membaca buku. Beberapa saat kemudian bo na masuk sambil membawa segelas susu hangat untuk ji young.

"Terimakasih" ucap ji young sambil menerima susu hangat dari bo na dan bergegas meneguknya hingga habis.

"Yeobo, apa kau sudah memberikan uangnya pada jennie?" Tanya bo na.

"Sudah. Tapi dia menolaknya" ucap ji young

"Mwo?? Kenapa dia menolaknya?" Tanya bo na.

"Dia bilang dia sudah mendapatkannya" ucap ji young.

"Bagaimana bisa? Dari mana dia mendapatkannya? Dia tidak mungkin segampang itu mendapatkan uang sebanyak itu. Aku mohon bicaralah lagi dengan jennie" ucap bo na.

"Apa lagi yang harus kita bicarakan? Dia menolaknya dan aku juga masih memiliki harga diri. Kau tau apa yang dia katakan padaku? Anda terlambat menyelamatkan hidup cucu anda tuan" ucap ji young.

Deg

Bo na terdiam seketika mendengar perkataan suaminya.

"Memalukan bukan?? Seorang kwang ji young terlambat menyelamatkan hidup cucunya sendiri" ucap ji young.

"Aku akan bicara pada jennie" ucap bo na.

"Hmm... jangan terlalu di pikirkan. Aku tak mau kau merendahkan dirimu di depannya" ucap ji young.

"Aku mengerti" ucap bona

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Di pagi hari jennie sudah setia duduk di samping ranjang jackson sambil melahap kimbab. Ia ingin saat pertama kali jackson membuka matanya eommanya lah yang ia lihat. Karena itu jennie sudah stand by di rumah sakit sejak pukul 5 pagi.

Disaat menikmati kimbabnya, jackson membuka matanya secara perlahan. "Eomma" ucap jackson. Jennie meletakkan kimbabnya lalu menggenggam tangan jackson.

"Heii sayang. Kau sudah bangun? Eomma panggilkan dokter somi dulu" ucap jennie. Jennie memencet tombol untuk memanggil perawat dan ketika perawat datang jennie langsung meminta perawat untuk memanggil dokter somi.

"Apa ada yang sakit sayang?" Tanya jennie.

"Tidak eomma. Eomma, saat jackson tidur jackson bermimpi bertemu appa" ucap jackson.

"Benarkah sayang?" Tanya jennie.

"Ne eomma. Appa, bilang jika ia sangat merindukanku dan eomma" ucap jackson.

Mendengar ucapan jackson membuat tubuh jennie bergetar. Ia sekuat tenaga menahan air matanya agar tidak jatuh di depan jackson.

Beberapa saat kemudian dokter somi datang untuk memeriksa keadaan jackson.

"Bagaimama dokter?" Tanya jennie.

"Kau tidak perlu khawatir nona. Seperti dugaanku kondisi jackson benar benar baik. Hari ini aku akan mengadakan beberapa tes untuk memastikan kondisinya lagi. Anda tak perlu khawatir" ucap somi.

Jennie merasa benar benar lega mendengar ucapan dokter somi.

"Dokter, apa setelah ini aku boleh sekolah dan bermain dengan teman temanku?" Tanya jackson.

"Tentu saja sayang. Asalkan dua minggu ini kau harus tetap beristirahat dan meminum obatmu dengan teratur" ucap somi.

"Baiklah. Aku berjanji akan menuruti apapun ucapan dokter" ucap jackson.

Somi memcium gemas pipi jackson "kau memang anak yang baik. Kalau begitu aku pergi dulu" ucap somi lalu meninggalkan kamar jackson.

"Eomma... apa eomma tidak pergi ke kantor?" Tanya jackson.

"Eomma ingin menemanimu terlebih dahulu sayang" ucap jennie.

"Tapi eomma akan terlambat. Eomma pergilah. Jackson baik baik saja disini" ucap jackson.

"Begitukah? Apa kau tidak keberatan jika eomma tinggal?"tanya jennie.

Jackson mengangguk sambil tersenyum. Jennie mencium pipi jackson berkali kali. Ia sangat bersyukur memiliki putra seperti jackson.

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang