》》 aku keluar rumah bersamaan dengan kak Al. Karna kak Al yang hari ini mengantarku ke kampus. Soalnya mang Cecep yang biasanya ngantar aku pulang pergi kampus lagi izin pulkam karna anaknya sakit. Ketika kami mau menuju mobil. Kami melihat Feby dan Farrel juga sama sama mau memasuki mobil. Dugaan ku sepertinya farrel habis mampir sebentar kerumah sehingga bisa keluar bareng bareng dari rumah Feby.
"Loh nas, kenapa nggak barengan aja toh kita juga mau ke kampus" kata Feby.
"Ah, hm" sambil melihat kearah Al untuk meminta pendapat.
"Aku sih udah janji dengan Nastusha untuk nganter dia By. Udahlah gpp, biar aku aja yang anter nastusha" jawab Al mewakili adeknya nastusha. Nastusha bukan nggak mau. Dia merasa seperti nggak enak atau asing aja, kalau harus semobil sama Farrel dan Nastusha.
Feby datang mendekat dan menarik tangan nastusha yg tadinya bersebrangan dari sisi Al. " udah kamu sama aku aja ah. Kok kek nggak enak gt. Udah lama barengan juga. Toh searah kalau kk kan beda arah"
"Biar sama aku aja nastusha kak. Kk nggak ingat kalau hari ini ada meeting?" Feby mengingatkan Al karna semalem waktu mereka pulang bareng dari restoran nelayan, Al cerita bahwa dia besok pagi ada meeting. Karna Feby meminta Al juga ikut nemeni dia daftar administrasi kampus. Secara waktu Nas kuliah disana, semua Al yang urus.
"Oh iya astagaa, aku baru ingat. Kok sekretarisku nggak ngehubungi yaa. Nyaris lupa aku sumpah" jelas Al.
"Tapi gpp feb, aku masih bisa antar nastusha kalau nastusha mau aku yang anter. Karna udah janji juga semalem, mang cecep pulkam soalnya" kata Al kembali.
"Ah udah kak, nas sama aku aja. Kamu sama aku aja nas. Kak Al emg belum telat kalau berangkat sekarang. Tapi kalau pake nganter kamu pasti telat" jelas Feby ke Nastusha.
"Yaudah kak, Nas sama Feby aja berangkat. Kakak hati hati yaa" respon nas akhirnya.
"Oke sayang. Kk berangkat kerja dulu ya. Maaf kk nggak bisa ngantar kamu pagi ini. Nanti pulang bisa kok, kabari aja ya" ucap Al yang perhatian dengan adeknya dan mencium kening Nastusha sebagai tanda permintaan maafnya.
"Feby nggak di cium juga kak?"goda Feby, yang jelas buat kak Al kaget setengah mati.
Aku tau kak Al sok cool sekarang, karna kalau bukan ada Farrel di ujung sana menunggu. Mungkin kak Al udah dengan sigap mencium Feby. Kesempatan tidak datang dua kali. Dan kali ini Al menyia nyiakan nya. Dalam mobil dia nanti pasti merutuki dirinya. Batin nastusha berkata.
Di dalam mobil.
"Nas, kamu tau nggak, ternyata Farrel ini waktu semester 1 sampe 2 pernah kuliah di kampus kamu sebelum dia ke Sing. Iyakan sayang?" Jelas Feby ke Nas dan memastikan kembali ke Farrel.
"Iyaa" jawab farrel singkat.
Aku hanya bisa ber O ria sambil melihat jalanan.
Membutuhkan 20 menit ke kampus kami dari rumah dan akhirnya sampai juga di kampus ku. Aku memilih untuk langsung segera pergi, karna tadi Feby udah menolak tawaran ku untuk membantu dan menemaninya mengurus administrasi karna dia takut mengganggu jam kuliah ku. Dan kebetulan udah ada Farrel yang membantu dan menemani. "Oke makasih kak, Feb. Aku duluan masuk kelas. See you"
.
.
.
.Jam kuliah ku sudah selesai. Aku pun bersama beberapa teman ku keluar dari kelas dan mau menuju tempat tongkrongan kami sambil menunggu kak Al yang udah janji jemput. Namun sebelum itu, aku dan teman teman ke kantin untuk membeli beberapa cemilan selama kami nongkrong dan memutuskan untuk pulang ke rumah masing masing. Karna kami sebenarnya bukan mahasiswa dan mahasiswi yang KUPU-KUPU (kuliah pulang, kuliah pulang hehehe)
Ketika aku ke kantin. Ada salah satu mahasiswa dari fakultas lain yang tidak sengaja menabrakku, dan mengenai baju ku dengan minuman yg dia pegang. Salah satu teman cowo ku, membentaknya menyuruh mahasiswa itu untuk hati hati. "Udah miko, gpp. Aku bersihi aja bentar di toilet" respon ku.
"Kebiasaan mahasiswa yg begituan nggak bisa jalan dengan bener apa. Kemarin si Lisa kena, sebelumnya Nastasha. Sekarang kamu. Modus nggak gt juga kali woyy" respon miko.
Miko adalah salah satu teman cowo kami. Teman ku dikampus ada 7 orang. 4 cowo dan 3 cewe. Cewenya cuma aku, Nastasha dan Lisa. Selebihnya ada Miko, Nanda, Albert, dan Gio. Kami udah dekat dari semester 1.
Aku memilih untuk pergi ke toilet untuk membersihkan baju yang kena tumpahan minuman soda dari mahasiswa tadi.
"Untung bukan minuman soda berwarna. Kalau nggak sama aja ni minuman di baju nggak ngilang" racau ku setelah membersihkan baju dan keluar dari toilet. Aku menuju kembali ke tempat di mana anak anak ngumpul.
Ketika perjalanan menuju dimana teman teman nastusha kumpul, ada seseorang yang langsung menarik tangan nastusha, dan membawanya semakin dalam, kelorong yang sepi dan jarang dilewati mahasiswa atau mahasiswi. Dan ternyata itu adalah Farrel.
Aku terkejut bukan main. Farrel menarikku ke tempat sepi, dan menyandarkanku ke dinding. Dia mendekatkan tubuhnya ke tubuh ku tanpa jarak sedikit pun. Aku yakin bahkan sekarang Farrel dapat merasakan detakan jantungku karna begitu dekatnya jarak ini. Dia menatap ku intens dan setelah itu memegang pipi ku. Ada apa dengan Farrel??
Author
Farrel menatapnya intens. Memegang pipinya. Dan sekarang mendaratkan benda kenyal itu ke bibir Nastusha. Nastusha kaget bukan main. Dia sempat menikmati ritme bibir Farrel bermain di bibirnya Nastusha.
Namun suara dering hp Farrel berbunyi. Menghentikan aktifitas Farrel yang menyapu bibir Nastusha. Nastusha lemes tak berdaya ketika tangan farrel berhenti memegangnya karna mengangkat telf yang berdering namun, ketika farrel mengangkat telf tersebut dan menyaut lawan bicaranya disebrang, Farrel tau bahwa Nastusha akan terjatuh lemes. Dengan sigap Farrel menahan tubuh nastusha dengan satu tangan, dan satu tangannya lagi tetap menerima telf. Dan ternyata telf itu dari Feby.
Dari seberang telf, "sayang kamu dimana? Aku udah selesai ujiannya. Administrasi nya juga sudah. Besok pengumuman aku lulus di fakultas mana. Kamu jadi nunggu aku, apa udah pergi?"tanya Feby dengan manja.
"Aku nunggu kamu. Kamu dimana sekarang, biar aku samperin" jawab Farrel sambil tetap menatap nastusha dan menopang tubuh nastusha yang lemas.
"Aku nunggu di perpustakaan ya sayang. Aku penasaran sama perpustakaannya" jawab feby yang langsung diiyakan farrel dan mengakhiri komunikasi tersebut.
Nastusha sadar, dia harus menguatkan dirinya. Dan tidak berlama lama lemes karna kaget yang tak terhingga akan perlakuan farrel. Dia langsung menghempas tangan Farrel yang tadinya menopang badannya. Dan langsung pergi. Namun, Farrel menahannya dengan menarik tangan Nastusha. Nastusha menamparnya, karna tidak habis pikir, dia masih bisa menahannya. Sedangkan Feby udah menunggu disana.
"Stop it, aku anggap ini tidak pernah terjadi" jelas nastusha dan melenggang pergi meninggalkan Farrel di lorong itu.