》》"happy birthday baby" ucap rafa kepada nas melalui vcall.
Kali ini rafa sedang di Ausie. Sudah 3 minggu lebih mereka tidak bersama.
Ada proyek besar milik rafa yang harus di selesaikannya disana.
"Terimakasih kak. Kapan pulang?" Tanya nas manja. Dia merindukan lelaki itu. Mungkin karna sudah terbiasa bersama sebelum rafa ke ausie sehingga nas merasa kehilangan.
"Sudah rindu, hm?" Tanya rafa.
"Kalau sudah tau jangan banyak tanya. Cukup datang dan peluk aku" ucap nas.
"Calm down baby. Seminggu lagi aku balik oke" ucap rafa.
"Yah, kok seminggu lagi. Tapi kata kakak kemarin 3 hari lagi. Kok jadi bertambah 4 hari?" Tanya nas kesal.
"Im so sory baby. Proyek ku disini belum selesai. Belum bisa aku tinggalkan".
"Hft, yadeh kak. Btw, kado untukku mana?" Tanya nas.
"Masih perlu kado sayang? Kedatangan aku aja kadonya bagaimana?" Ucap rafa .
"Haha baiklah kak. Aku tunggu kedatanganmu" ucap nas sambil tertawa.
"Hahaha, tenang sayang. Aku sudah mempersiapkan semuanya. Tunggu aku datang okey?" Ucap rafa.
"Baiklah kak. Aku menunggu mu" ucap nas yang setelah itu langsung mengakhiri video callnya.
.
.
.
.
.
.Author Side...
Nas menghabiskan waktunya murni untuk pekerjaannya. Dia sekarang sibuk mengurus perusahaan kertasnya yang sedang bersama Nicholas untuk membangkitkannya kembali.
Banyak rintangan yang dihadapi nas dan nicholas. Mulai dari penyitaan dari bank, pertanggung jawaban ke pemerintah, hingga pemfitnahan atas perusahaannya.
Tapi disisi lain, nas juga selalu sibuk mendapatkan banyak paket. Mulai dari document document yang sampai sekarang belum di pelajari.
"Nas, aku sudah menyuruh orang kepercayaan ku untuk menyelidiki hal ini. Tapi sebelumnya aku ingin meminta ijinmu dulu" ucap nicholas hati hati.
"Kenapa pak? Apa yang membuat izinku diperlukan?" Tanya nas.
Nastusha dan Nicholas sekarang sedang di cafe. Mereka memilih meeting bersama agak santai di cafe.
Rasanya sudah penat bagi mereka menghadapi semua cobaan untuk membangun perusahaan kertas mereka ini kembali.
Nicholas memberikan amplop.
"Apa ini pak?" Tanya nas ragu.
"Bukalah" perintah nicholas. Nas pun akhirnya membukanya.
Nas terkejut, dia bingung ada beberapa foto sekarang yang berada ditangannya. Namun yang membuat dia bingung lagi, orang yang berada dalam foto tersebut.
"Aku sebenarnya tidak ingin mencurigai dia. Tapi, izinkan aku untuk menyelidikinya, tanpa sepengetahuannya dan pastinya tanpa kamu beritahu ke dia" jelas Nicholas.
"Kenapa bapak berfikir untuk menyelidikinya? Apakah ada yang janggal?" Tanya nas.
"Aku hanya masih tidak menemukan alasan kenapa dia berada di lokasi yang sama dengan kita. Dan tepat sesuai kronologis yang kita laporkan ke penyidikan, bahwa di tanggal segini, dia ditempat yang sama" ucap nicholas sambil mengarahkan nastusha kepada tanggal yang tertera pada foto tersebut.
"Tapi pak, aku yakin dia tidak seperti itu. Aku tau bagaimana dia" ucap nas membela orang yang ada di foto tersebut.
"Aku tau. Maka dari itu aku meminta izinmu. Kalau kamu tidak mengizinkan, dan percaya dia tidak melakukan itu, aku akan mengabaikannya nas. Dan aku mengingatkan kamu satu hal nas, bahkan musuh mu bisa jadi orang terdekatmu. Dan aku tidak menutup kemungkinan untuk kamu curigai. Aku hanya mencoba untuk berjaga jaga demi kelangsungan kerjasama kita" jelas nicholas panjang lebar.