BAB 36

10.2K 367 48
                                    

》》"nas.. nas.." panggil mbak nia yang sudah heboh dari jauh sambil menuju meja kerja ku.

"Ono opo toh mbak? Kenapa pake heboh gitu sih?" Tanya ku.

"Buruan calling sahabat mu itu nas. Pak farrel ngajak buat meeting habis makan siang. Aku dan Thomas bergantung pada mu nas" mohon mbak nia kepadaku.

Aku pun segera menelfon nomor yang sudah ada di tangan ku sekarang. Aku rada deg deg an untuk menghubungi dia. Apa kah dia masih mengingatku?

Nomer tersebut aktif. Bunyi sambungan telfon pun terdengar di telinga ku. Aku menunggu sambutan atau suara dari lawan ku bicara.

"Hallo"ucap seseorang yang sudah ku tunggu.

"Ha...haloo" ucapku gugup ketika sudah bisa mendengar suaranya.

"Who are you?" Tanya nya.

"Haii.. dave. Masih ingat aku? Nenas?" Ucapku.

"Whats??" Tanya nya kembali. Aku takut, dia antara tidak mendengar ku apa tidak mengerti maksudku?

"Ee.. mungkin kamu lupa. Dave kenalkan ini aku nastusha. Teman semasa kecil kamu. Dulu kita tetanggaan dan sering main bareng sama feby juga" ucap ku menjelaskan.

Setelah itu ada 5 menit lama nya hening pun terjadi. Aku takut, apa kah aku salah nomor, atau aku salah orang??

"Nenas?? Nastusha Mcqueenzee right?" Ucapnya sekali lagi.

"Iya dave. Ini aku" ucapku yang akhirnya lega dia masih mengenalku.

"Oh haii, aku udah lama mencari mu. Kamu dapat nomer ku darimana?" Tanya Dave dari jauh.

"Ceritanya panjang. Mungkin kita nanti bisa berbincang kalau kamu sudah di Indo" ucapku.

"Loh kamu tau darimana kalau aku lagi tidak di Indo?" Tanya dave.

"Aku tau karna sebenarnya aku kerja di perusahaan yang mengundang mu sebagai bintang tamu untuk event christmas kami. Yang waktu itu rekan kerjaku sudah menghubungi untuk meminta mu tampil di event yang kami buat. Tapi ternyata kamu masih baliknya lama" ucapku

"Kapan diadakan?" Tanya dave.

"Awal bulan desember tanggal 1"

"Bisakah kamu luangkan waktu untuk kami? Demi kami? Kami membutuhkan mu dave. Aku bisa kena marah leader ku kalau aku tidak bisa membujukmu datang di tanggal 1, event kami" bujuk ku.

"Hmm, aku sebenarnya masih banyak job disini" jawab dave.

Aku dan mbak nia yang mendengar jawaban dave tiba tiba lesu. Pupus harapan kami mendengar jawaban dave. Tidak ada lagi harapan untuk bisa mengusahakan dia tampil di tanggal 1 desember.

Tiba tiba dave berbicara kembali dan mengatakan, "but oke i can. Aku balik ke indo sebelum bulan desember. Dengan satu syarat kita harus ketemu dulu sebelum itu. Hanya kita berdua okay?"

"Siapp. Aku pasti bisa. Kabari aja kapan kamu balik. Biar aku yang jemput juga" ucapku senang.

"Tidak usah. Kamu belum tau penampilan ku saat dewasa. Begitu pun aku. Mending nanti aku tentukan kita ketemu dimana. But, ini semua alasannya karna kamu, okay?" Ucap dave dari sana, yang membuat aku senyum senyum sendiri.
.
.
.
.

"Ok, aku harap ada kabar baik yang bisa ku dengar" ucap farrel.

Mereka sekarang sudah berkumpul di ruang meeting. Kembali untuk mendiskusikan event yang sudah di rancang oleh team farrel.

"Mengenai decoration, kegiatan yang akan dilakukan semua sudah beres pak" ucap Thomas memulai.

"Good"

I'm not a USURPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang