Titik Terang

4K 169 24
                                    

》》"hey bro"

"Lo!! Kalau sempat lo mempermainkan gue. Habis lo ditangan gue"

"Wopp... santai al. Lo tau gimana cinta nya gue dengan adek lo. Gue udah lama mencari tau tentang ini dan mengawasi dia"

"Terus, apa yang lo dapat?" Tanya al.

"Gue tau keberadaannya, gue tau dalangnya dan gue tau penyebabnya. Al kita sedang berhadapan dengan orang yang selama ini lo kenal baik"

"Lo yakin dia yang ngelakuin ini semua? Lo tau gue nggak percaya sama lo semenjak lo nyakitin adek gue" ucap al dengan lantangnya.

"Lo juga tau al. Gue ngelakui hal salah itu karna cinta gue ke adek lo. Tapi cara gue yang salah. Lo tau, semenjak nastusha memilih untuk menjauhi gue, gue sadar cara gue salah untuk ngedapatin dia. Makanya gue diam dan tak berkutik walau sekarang gue udah tau kalau dia udah tunangan dengan orang lain"

"Lo seharusnya sadar, bahkan lo sudah nikah dengan orang lain" ucap al lantang kembali.

"Setidaknya orang lain yang kau sebut itu adalah orang yang kau cintai al"

"Pernah! Itu dulu nggak dengan sekarang" jelas al menekankan.

"Terserah lo. Yang pasti, keputusan ada di tangan lo. Lo mau nerima bantuan gue. Atau gue diam, sambil melihat usaha lo yang sudah 2 hari penuh gini tidak ada kemajuan sama sekali. Lo mau adek lo mati?"

"Maksud lo apa?"

"Musuh lo itu musuh gue juga. Dia bukan sembarang orang untuk dihadapin al. Dia sudah mempersiapkan ini jauh jauh hari tanpa kita sadari"

"Maksud lo apaan sih? To the point aja" ucap al sudah tidak sabar.
.
.
.
.
.

Byuurrr....

Air mengalir deras membasahi tubuhnya. Dengan keadaan lemas dan terikat, dia terkejut merasakan kedinginan yang tiba tiba menimpanya.

"Sudah sadar?" Suara bariton tersebut menyadarkan Nastusha.

Nastusha akhirnya sadar dari keadaannya yang pingsan sudah 3 jam lamanya.

Nastusha berusaha menyadarkan dirinya. Mengedipkan matanya berkali kali yang pedih akibat kena air.

Nastusha mulai jelas penglihatannya. Dilihatnya orang berpakaian serba hitam. Dia kembali mengedipkan matanya, sepertinya dia mengenal siapa lelaki yang sekarang sedang di hadapannya.

"Iya. Tebakan kamu benar baby. Ini aku rafa" ucap rafa sambil menyunggingkan senyuman liciknya.

"Kak rafa?"

"Yes baby. Yes i am" ucap rafa.

"Kak, kok? Kenapa aku ada disini kak? Kenapa aku diikat?" Tanya nas dengan suara bergetar.

"Cup..cup..cupp.. keep calm sayang. Kalau kamu baik, aku tidak akan melukai mu. Percaya lah dengan calon suami mu ini" ucap rafa.

"Kak? Ada apa? Kenapa begini?" Tanya nastusha.

"Kamu tanya aku kenapa? Seharusnya aku yang tanya kenapa. Kenapa kalian begitu nyaman menjalani hidup setelah mampu buat keluarga ku hancur" jelas rafa dengan suara tertahan dan emosi.

"Maksud kakak apa?"

"Kalau aja bapak lo tidak mengambil alih perusahaan kertas itu. Bapak gue nggak akan di phk dari perusahaan itu. Kehidupan gue dan sekeluarga nggak akan menderita" jelas rafa.

"Aku masih nggak mengerti. Terus hubungannya apa kak?" Tanya nastusha kembali dengan suara isak tangisnya.

"Hahahah... seharusnya permainan ini nggak selesai sampai disini sayang. Seharusnya aku harus jadi bagian keluarga kalian dulu. Dan setelah itu menghancurkan keluarga kalian. Tapi kenapa semua berpihak ke keluarga lo. Kenapa semua ngebantu lo dibanding gue yang udah sengsara dari dulu karna perbuatan keluarga lo"

I'm not a USURPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang