》》tok...tok...tok...
"Masuk"
"Kakak sibuk?" Tanya nastusha kepada kakaknya.
"Tidak sibuk. Kenapa tu? Come in" ucap al.
Nastusha datang mendekat, menaiki ranjang kakaknya, dan memeluk kakaknya.
"Whats the problem nas?" Tanya al.
"Emang apa apa kalau aku meluk kakak, atau datangi kakak karna ada masalah gitu?"
"Itu bentuk peduli kakak terhadap mu. Nggak ada satu pun yang bisa menyakiti kamu. Kamu harta kakak yang paling berharga dari bisnis dan lain lain" ucap al.
"Makasih ya kak" ucap nas.
"Tapi kakak jangan galak galak kali. Semua orang jadi serem lihat kakak. Terus kalau kakak kek gitu mulu, kapan aku dapat kakak iparnya????" Ucap nastusha manja masih sambil memeluk pinggang al dari sebelah kanan.
"Dasar kamu. Kamu tau siapa yang kakak cintai" ucap al.
"Mau sampai kapan kak?" Tanya nas
"Kamu sendiri gimana dengan perasaan mu terhadap farrel?" Tanya al mengalihkan.
"Nggak usah mengalihkan deh kak. Aku kan yang nanya duluan sama kakak".
"Ikut kakak keluar negeri yuk dek" ucap kak al tiba tiba.
Nastusha terkejut dan langsung melepaskan pelukannya dari al.
"Kenapa kak?" Tanya nastusha.
"Nggak ada. Kakak cuma mau ngajak kamu untuk hidup di luar negeri bareng kakak".
"Emang kakak bakal netap disana?" Tanya nastusha kembali.
"He-em" jawab al dengan anggukan juga.
"Tapi kakak dilema. Kakak paling nggak bisa ninggalin kamu. Kita cuma bersaudara berdua. Harus saling jaga, selalu ada. Bahkan kakak sebagai kakak mu bertanggung jawab atas mu" ucap al bijak.
"Kakak keluar negeri karna kerjaan apa karna menghindar dari feby?" Tanya nastusha yang masih belum mengerti.
"Dua duanya"
"Kalau kakak kesana karna kerjaan, nastusha bisa ngerti. Tapi kalau kakak kesana hanya karna feby, nastusha nggak terima. Kak, kakak yang udah ngajarin nas buat bisa kuat menghadapi masalah. Bahkan masalah ku semakin berat ketika aku harus dihadapkan dengan farrel hampir setiap hari. Namun karna ada kakak, aku kuat hadapinnya. Kalau kakak aja nggak kuat dan memilih menghindar pergi meninggalkan ku ke luar negeri karna alasan feby, aku tak terima kak. Aku lebih membutuhkan mu" ucapku lembut dengan mata berkaca kaca.
Al memeluk nastusha erat. Sudah seminggu belakangan feby selalu datang main ke perusahaan al.
Cerita mengenai kehidupan dia. Cerita mengenai farrel yang berubah, cerita ke al tentang farrel untuk memuji farrel. Feby sangat menyayangi dan mencintai farrel. Namun hati semakin sakit bila mendengar cerita cowo lain dikehidupan gadis yang ia cintai itu.
Al tak mampu mengusirnya. Bahkan memblock hubungan ke feby pun al tak bisa. Selalu saja ada hati ini yang menerima dia selalu untuk datang.
Feby hanya menyayangi al sebagai kakak. Tidak lebih.
Namun al tidak boleh egois. Dia harus mengingat ada nastusha yang sangat membutuhkannya.
.
.
.
."Whats??? Kenapa bisa seperti ini?" Bentak farrel kepada kami bertiga. Yaitu aku, mbak nia dan kak thomas.
Kami mengundang beberapa artis ibu kota, artis papan atas, artis dari luar negeri sekali pun. Kami mendapatkan urutan pertama dalam menunjukkan kreatifitas team kami. Dan diberi waktu lima hari untuk kami.