BAB 43

5.6K 213 21
                                    

》》 hari sudah malam. Waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 WIB. Nastusha sekarang berada di basement. Dia melenggang menuju mobil rafa parkir.

Nastusha sebenarnya sudah selesai bekerja dari jam 5 tadi. Namun ternyata rafa ada meeting mendadak yang mengharuskan nastusha menunggunya.

Awalnya nastusha sudah bilang untuk besok saja rafa datang menjenguk. Dan membiarkan nastusha berangkat sendiri kerumah sakit. Namun rafa tak mengizinkan dan bersikeras untuk tetap ikut ke rumah sakit dan mengantar nastusha.

Nastusha awalnya menunggu rafa diruangannya. Setelah itu disuruh sekretaris rafa untuk pindah keruangan rafa. Namun tiba tiba, sejam telah berlalu, sekretaris rafa kembali datang dan memberi kan kunci mobil rafa.

Rafa memerintahkan sekretarisnya untuk memberitau nastusha dulu beranjak ke mobil rafa, dan menunggu nya disana. Karna sebentar lagi rafa akan selesai meetingnya.

Basement sepi, suara alarm mobil yang menandakan kunci mobil terbuka pun terdengar lantang bergema di basement nan sepi dan gelap ini.

Tiba tiba...
.
.
.

"Sya, nastusha sudah kamu suruh ke mobil saya?" Tanya rafa memastiskan.

"Sudah pak. Dan langsung pergi ke basement sesuai perintah bapak"

"Baik, kalau gitu beresin semua document saya ya. Saya sudah terlambat ini. Dan jangan lupa langsung pulang. Aku sudah memesankan taxi yang aman untuk mu pulang" jelas rafa panjang lebar.

"Baik pak, dan terimakasih" ucap sekretarisnya rafa.

Rafa pun berjalan menuju dimana mobilnya parkir. Rafa adalah sosok pemimpin yang sangat diidam idam kan karyawannya. Rafa dari dulu sangat menghargai wanita.

Rafa sudah berada diparkiran dimana mobilnya berada. Namun dia tidak menemukan diri nastusha. Pintu mobil tidak terkunci. Rafa menyebarkan pandangannya. Mencari cari keberadaan nastusha.

"Nas, kamu dimana? Nas..." ucap rafa. Rafa jalan kearah belakang, dia menemukan kunci mobilnya.

Rafa semakin panik. Dia hanya menemukan kunci mobilnya dan tidak ada sosok nas disana.

Rafa melihat ada security lewat. "Pak bentar, ada ngelihat gadis nggak tadi disekitaran mobil saya?" Tanya rafa.

"Nggak tau pak. Karna kebetulan kami yang bertugas di basement tadi dipanggil keatas" kata security tersebut.

Rafa curiga. Kenapa disaat bertepatan nastusha di basement seluruh security di basement di panggil ke atas?

Rafa segera menekal tombol dial. "Halo, Al. Nastusha ada sama lo nggak?"

"Ha? Dia belum balik bro. Kenapa tu?" Tanya Al.

Rafa semakin khawatir karna ternyata nastusha belum bersama Al.
.
.
.

Ruangan yang gelap. Panas. Suara teriakan yang tertahan sudah memenuhi ruangan tersebut. Seseorang menghidupkan lampu dan pendingin ruangan.

Nastusha yang sedang ditahan merasakan hawa dingin diruangan. Seseorang tersebut membuka ikatan mulut nastusha. Namun ikatan tangan dan tutupan mata belum dibuka.

"Siapa kamu? Apa tujuan mu ngelakuin ini sama aku?" Tanya nastusha.

Tiba tiba bibir nastusha diserbu. Di kecup rakus. Nastusha berusaha untuk menghindar, namun seseorang tersebut  menahan kepala nastusha untuk tetap diam agar seseorang tersebut bisa menikmati bibir nas.

Namun perlahan nas sadar. Dia seperti mengenal benda kenyal yang sekarang mendarat dibibirnya. Nastusha terpaksa mengikuti ritme benda kenyal yang mendarat di bibir nya sekarang. Ketika telah berhenti sejenak untuk mengambil nafas, "kak farrel?" Ucap nastusha pada akhirnya.

I'm not a USURPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang