BAB 41

6.1K 223 16
                                    

》》"hallo mayang, suami saya ada di dalam?" Tanya wanita berbaju maroon tersebut.

"Tuan di dalam nyonya. Cuma beliau bilang, beliau sedang tidak ingin diganggu atau pun menerima tamu" ucap sekretaris tersebut.

"Aku istrinya mayang. Tidak mungkin dia menolak untuk bertemu saya. Tenang, saya bisa meredakan amarahnya" ucap wanita berambut pirang tersebut.

Dan Ia pun memutuskan untuk masuk ruangan. Membuka pintu kaca tersebut, dan melihat sosok lelaki yang tampan, gagah yang sangat mempesonanya.

Seseorang yang mampu dan membantunya melupakan cinta pertama nya. Yaitu Dave. Lelaki yang dia cintai dulu tak dapat dia raih. Sehingga dia bertemu dengan lelaki yang sedang ditatapnya dan membuatnya jatuh cinta.

"Hallo sayang, kelihatannya kamu sibuk banget" ucap feby.

Wanita yang dimaksud adalah feby. Ia mendatangin farrel guna membawa makan siang farrel dan berniat untuk makan bareng diruang kerja nya farrel. Namun hal yang tak di duga terjadi..

"Ngapain kamu kesini?" Tanya farrel dengan sinis.

"Loh kamu kok gitu sayang? Aku istri kamu, nggak salah dong aku datang kesini" ucap feby dengan lembut.

"Salah besar! Ini kantorku, aku seorang pemimpin disini, kamu jangan sampai buat aku malu lagi" ucap farrel sarkas.

"Buat malu gimana sih sayang? Seorang feby mana pernah buat kamu malu. Yang ada kamu bangga menjadi suami ku sehingga kamu bisa sukses sampai sekarang" ucap feby bangga sambil merekahkan senyuman indahnya.

Farrel menatap nya tajam. 'Apa maksud wanita ini bahwa aku sukses sampai sekarang karna dia?' Ucap farrel dalam hati.

"Why honey? Aku benar kan? Semenjak kamu menikah sama aku, project kamu dengan Rafael berjalan lancar, hingga sekarang kalian memasuki project yang baru. Kamu juga memiliki saham papa dan mama 20% masing masing dari mereka. Dan kalau papa nanti sudah pensiun, perusahaan juga akan di serahkan ke kamu. Perusahaan kamu sekarang juga sedang naik daunnya, berkembang pesat tak terkendali semenjak kamu menikah sama aku. Hehehe" ucap feby dengan lancar sambil ketawa ringan namun renyah menandakan betapa berharganya dia selama farrel memilikinya.

"Kamu tidak perlu mengucapkan kata apa pun dan berterimakasih sayang,karna aku......"

"Diam!" Ucap farrel sambil melemparkan gelas kaca asal namun hampir dekat kearah feby.

Feby terkejut karna melihat aksi farrel dan mendengar suara pecahan kaca. Feby bergetar. Bibirnya kelu sudah tidak sanggup berbicara.

Feby merasa ruangan kantor farrel sekarang sangat dingin. Sehingga dia merasakan tangannya dingin tak karuan. Feby sangat terkejut, ia terjatuh berlutut karna merasakan lemas di kaki nya ketika farrel melakukan hal itu.

Farrel mendekatinya, dia berjalan mendekat kearah feby. Bahkan feby sekarang merasa ketakutan, merinding, tangan dan kaki bergetar takut.

Ingin rasanya feby beranjak dari ruangan itu. Takut dengan farrel adalah perasaan yang sedang dirasakannya sekarang.

"Kenapa sayang? Takut ha?" Ucap farrel dengan suara tinggi. Feby menjauhkan muka nya dari hadapan farrel yang sekarang sudah mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh feby.

Farel memegang ketat rahang feby. "Jangan pernah berfikir, kalau lo seolah olah malaikat pelindung gue. Dari dulu mau lo nggak ada sekali pun disisi gue, gue tetap memiliki harta yang setidaknya mampu membeli mobil, rumah, emas apa pun itu yang mahal. Bukan hanya loe atau keluarga loe yang mampu. Gue pun mampu!" Ucap farrel.

"Gue sekali pun tidak pernah bangga memiliki lo. Bahkan gue malu memiliki lo. Gue nggak perlu harta lo. Gue nggak perlu orangtua lo ngasih gue saham. Karna tanpa mereka gue udah punya saham dan banyak nanam saham dimana mana".

"Cukup gue sekali bodoh ketika lo ngancam gue. Tp sekarang, nggak akan gue biarin lagi lo main main dengan gue" ucap farrel lantang.

Feby terdiam. Dia menunduk sambil mengeluarkan sesekali air mata yang jatuh ke lantai saat ini. Farrel pun terdiam dan memilih menjauh dari feby.

Tiba tiba feby tertawa meledek. Farrel terkejut mendengar nya dan menatap feby.

"Tidak perlu harta, tidak perlu saham keluarga gue? Hahahhaha" ucap feby.

Farrel menatap feby tajam. Akhirnya feby menatap farrel dengan berani.

"Bullshit rel. Bahkan gue tau sendiri kalau lo nikahin gue demi kelancaran kerjasama dengan bokap gue. Lo ingin mendapat sebagian saham dari keluarga gue. Lo ingin bekerja sama dengan bokap gue dengan lancar. Jadi jangan bodoh kalau itu nggak lo anggap untuk nggak memerlukan keluarga gue di hidup lo" ucap feby lantang.

Farrel terdiam. Dia masih menatap tajam feby. "Ah, keluar lah feb" sebut farrel.

"Gue enek lihat muka lo. Dan ingat, akan ada waktu nya lo tau sendiri bagaimana cerita dibalik ini semua".

Tiba tiba suara tangis keluar dengan kencang nya, "kenapa rel? Kenapa kamu nggak seperti dulu?" Tanya feby sambil nangis sejadi jadi nya.

"Apa yang perlu ku lakukan rel? Akan aku lakukan demi kamu kembali lagi seperti dulu bersama ku" ucap feby nangis.

"Keluar feb. Aku tidak mau lihat muka mu. Cukup pembahasan kita" ucap farrel.

Feby nangis sejadi jadinya. Dia sedih melihat suami nya tidak memperhitungkannya. Tidak mencintainya lagi. Feby menatap farrel sangat dalam. 'Lelaki itu, lelaki yang dulu berusaha keras mendekatinya. Sikapnya yang manis dan pengertian. Kemana Farrel yang dulu ku kenal???' Ucap feby dalam hati.

Feby menatap sekitar ruangan kantor farrel. Sudah berantakan akibat serpihan pecahan gelas yang dilempar farrel.

Tapi tidak tau setan apa yang menghampiri feby, sehingga feby melakukan hal sangat buruk.

Feby mengambil salah satu serpihan gelas yang pecah tadi.

"Kalau aku udah tidak kamu anggap lagi di dunia ini. Kalau aku sudah bukan wanita yang kamu cintai lagi. Lebih baik aku mati farrel" ucap feby menangis sambil memulai untuk mencoba memotong urat nadi pada pergelangan tangan.

Farrel yang melihat tersebut terkejut, dan takut kalau apa yang di bilang feby akan terjadi.

"Jangan gila deh lo feb. Lo mati juga tetap nggak akan nge ubah perasaan gue" ucap farrel.

"Oke kalau begitu. Selamat tinggal farrel".

"Stop it!!!" Ucap Al. Al lelaki yang memiliki perasaan terhadap feby. Kebetulan sedang melewati ruangan kantor farrel dan mendengar suara pecahan gelas dan suara tangisan. Dia membuka pintu dan langsung mendekati feby.

"Stop feby. Stop. Jangan lakuin itu. Kamu yang bakal rugi sedangkan dia, akan tetap menjalani hari seperti biasanya".

"Kak al?" Ucap feby yang terkejut melihat al tiba tiba memasuki ruang kantor farrel.

"Jangan mendekat" ucap feby kepada al yang mulai terhenti langkahnya karna disuruh feby.

"Aku lebih baik mati daripada aku harus hidup dan memiliki cinta bangsat ini".

"Itu nggak akan mengubah apa apa feb. Kita ngomongin dulu baik baik dan cari  jalan keluar" ucap Al.

"Diam! Gue nggak butuh nasehat lu" ucap feby yang akhirnya mulai menggerakkan tanggan kanan nya yang akan siap memotong urat nadi tangannya yang sebelah kiri.

"Tidak feb" ucap al keras sambil berusaha merebut serpihan kaca yang berada ditangan feby sekarang.

Namun karna perdebatan, dan tindakan paksaan al. Al harus merasakakan tertusuk perut.

Semua terdiam. Farrel terkejut mendengar teriakan feby akibat kejadian yang dilihatnya langsung.

"Astagaa, Al" ucap farrel.

Farrel pun segera menolong al dan membawa nya segera ke rumah sakit.

I'm not a USURPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang