BAB 49

4.7K 212 16
                                    

》》tok...tok...tok..

"Masuk".

"Srius amat pagi pagi udah berkutat sama berkas" ucap Al.

"Eh hai kak" ucap nas yg masih fokus dengan berkas yg ada dihadapannya sekarang.

Al mendekat, mengganggu kegiatan nas. Mencubit pipi sebelah kanan nas, "sok sibuk amat sih dek"

"Duh apaan sih kak? Aku mau meeting nanti sore. Jadi harus clearkan berkas ini dulu"

"Meeting? Sore? Meeting apaan?" Tanya al yg bingung sejak kapan Mcqueenzee group nggak teratur begini ada meeting sore hari.

"Bukan dengan client. Cuma dengan intern. Besoknya mau ketemu client yg kamu kenalkan sebulan yg lalu kak. Aku harus mempersiapkan ini dengan matang, begitu juga dengan pihak intern. Kami harus memenangkan tender ini" ucap nas pasti.

"Hm, ya ya ya. Tapi ingat kesehatan. Udah seminggu lebih kamu berkutat dengan pekerjaan ini. Bahkan ku dengar makan pun pernah tidak dilakukan. Atau telat makanlah. Tidur kemaleman. Jadi pengusaha sukses bukan menghancurkan tubuhnya ya dek" nasehat al kepada adek satu satu nya itu.

"Iya bawel" ucap nas yg masih berkutat dengan berkasnya.

Hening sejenak. Nas sibuk dengan berkas sedangkan al sibuk dengan ponselnya.

"Dek? Apa kabar?" Tanya Al.

"Baik" ucap nas singkat.

"Bukan kamu. Tapi dia" ucap Al sekali lagi.

Nas akhirnya menatap kakaknya. Topik ini mampu membuat nas membuyarkan keseriusannya dari berkas.

"Dia siapa kak?" Tanya nas.

"Siapa lagi kalau bukan Rafa"

Nastusha povv

Iyaps, udah seminggu lebih juga tidak ada kabar dari kak rafa. Bahkan kak rafa tidak datang mengunjungi ku ke NY.

Namun aku emang tidak juga menghubunginya. Takut kak rafa sedang sibuk soal pekerjaannya.

Dia apa kabar disana???

Aku penasaran sekarang dia sedang apa?

Apa dia...???

"Kecewa?" Ucap Al.

Aku kaget. Bagaimana bisa kak Al tau apa yg sedang aku pikirkan?

"Cerita sama kakak. Ada apa dek?" Tanya Al penasaran.

Aku menceritakan semua kejadian seminggu yg lalu. Tepat dimana aku menemani kak Rafa ke party salah satu partner bisnisnya yg bukan lain adalah kak farrel.

"Dek, kamu jelas salah. Aku koreksi ni ya. Dia bilang hubungan kalian yg salah itu, yg diciptakan farrel dengan tidak baik. Bukan menyalahkan hubungan kalian, karna perasaan cinta kalian. Aku setuju cinta tidak bisa disalahkan. Tapi aku mengenal bagaimana rafa. Seemosi apapun dia, dia Pasti pintar memilah bahasa dan arti dibalik itu semua dengan baik"

Aku terkejut mendengar penjelasan kak Al. Yaampun kemana aku selama ini? Kenapa aku tidak menyadari maksud dari perkataan kak Rafa?

"Holly shit. Wait kak" ucapku yg langsung berdiri dan meninggalkan kak al diruangan ku.

"Hey mau kemana kamu?" Tanya al.
.
.
.
.
.

Indonesia, 12.00 WIB.

"Apa kabar non?" Ucap Mang Cecep. Supir pribadi nas sejak kecil.

"Hallo mang, kabar baik aku. Mang cecep sendiri bagaimana?"

"Seperti yg non lihat. Aku selalu bahagia selagi itu masih bekerja dilingkup keluarga Mcqueenzee. Hehehe" ucap Mang Cecep.

I'm not a USURPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang