》》Hari ini, hari terakhir mereka di Bangkok. Besok pagi, mereka sudah akan balik ke Indo.
"Iih kenapa sih dari semalem di telf nggak bisa sih si Farrel" keluh Feby di kamarnya yang ditemeni Tasha dan Lisa.
"Mungkin semalem dia lelah feb. Coba kamu samperin aja ke kamarnya" jelas Lisa memberi saran.
Sedangkan dikamar Farrel..
Matahari pagi menusuk kearah dimana gadis cantik itu tidur. Lelaki itu membuka jendela semakin lebar agar gadis itu membuka matanya.
"Eeuuggghh" kesal Nastusha.
"Morning sayang. Bangun dong. Udah pagi ini" ucap farrel yang membangunkan Nastusha.
"Aaah, itu jendela nya bisa ditutup nggak kak? Aku masih lelah. Masih mau tidur bentar, 5 menitan aja" bujuk nastusha masih keadaan tidur dikasur dengan menutup mata dan rambut acak.
"Ooh, kamu masih mau lama lama dikamar. Oke sayang, aku turuti" kata farrel yang sudah mulai untuk menjahili Nastusha serta menutup jendela kamarnya.
Nastusha yang sadar akan kalimat yang di katakan farrel membuka matanya dan melihat farrel menuju dimana nastusha masih terbaring dan seakan siap menerkamnya.
"No"kata nastusha yang sudah setengah bangkit karna takut akan di ajak farrel lagi untuk bermain. Namun farrel tetap mendekat. Menangkap nastusha dengan satu pelukan yang sekarang sudah di dekap oleh farrel.
Farrel menciumi nastusha. Dari kening, hinggap ke pipi kanan dan kiri. Dan sekarang ke bibir yang memakan waktu.
"Kenapa hanya mencium bibirmu ini, aku sudah tegang sayang" kata farrel yang sudah mulai mesum.
"Lagi yuk sayang pagi ini. Aku belum sarapan" kata farrel yang langsung mencium leher nastusha dengan ganas.
"Stop" ucap nastusha yang menghentikan aksi farrel.
"Kalau belum sarapan, yaudah ayok kita sarapan di bawah" kata nastusha memperjelas.
"Aku maunya sarapan kamu" kata farrel yang akhirnya berakhir di permainan untuk pertama di hari ini. Sungguh farrel mempunyai selera sarapan yang bahaya!! (Hihihi)
Padahal, semalem farrel dan nastusha sudah melakukannya entah berapa kali. Karna mereka baru tidur pun jam 4 pagi, sehingga nastusha males bangun ketika farrel membangunkannya tadi.
.
.
.
.Semalem, sehabis farrel memecahkan kaca rias dengan botol parfumenya, dan menyuruh nastusha untuk membunuhnya, farrel menggila.
Dia memaksa menelanjangi nastusha, dan akan menyetubuhinya. Bahkan nastusha sempat berteriak. Namun tidak tau kenapa, tidak ada yang mendengar, sehingga suara teriakan nastusha berhenti dengan sendirinya setelah suara tamparan melayang.
Tamparan melayang dari tangan nastusha sendiri. Dia menampar farrel agar farrel segera sadar dari kegilaannya. Setelah nastusha menampar farrel, farrel menangis. Seolah meratapi, kenapa dia sungguh menggilai Nastusha.
Bahkan sakitnya tamparan nastusha tidak sebanding sakitnya ketika mendengar nastusha mengatakan berhenti, menyudahi hubungan mereka dengan keadaan menangis. Hal itu sungguh membuat farrel frustasi. Dan marah. Hingga dia mengatakan lebih baik dia mati daripada harus kehilangan nastusha.
Dengan kejadian itu, nastusha luluh. Dia pun ikut menangis. Dan memeluk farrel. Meminta maaf akan tindakan yang dilakukan nastusha, yaitu menampar farrel.
"Maafkan nastusha kak" ucap nastusha sambil terisak dalam pelukan farrel.
"Pleasee, jangan katakan itu lagi nas. Aku nggak kuat. Nggak sanggup ngebayangin harus jauh dari kamu"