Diam-Diam

19.2K 319 2
                                    

》》Hari ini, Hari Sabtu, Weekend is coming. Aku bangun dari tidur ku, beres beres kamar dan diriku sendiri. Aku memilih untuk memulai hari ku dengan aktifitas olahraga di pagi hari.

Setelah aku beres beres, aku keluar dari kamar. Aku menuruni setiap anak tangga sambil aku melihat sekeliling rumah yang tampak sepi.

Feeling ku berkata, pasti semua belum pada bangun. Yaiyalah, ini weekend. Hari dimana untuk beristirahat bagi yang melakukan aktifitas seperti biasanya bangun cepat dan melakukan aktifitas padat juga.

Seperti papa dan Kak Al hari sabtu adalah heaven bagi mereka. Mereka menghabiskan waktu bener bener untuk beristirahat, refreshing, bersama keluarga, dll.

Aku keluar dari rumah, memandangi halaman rumah ku. Dan menghirup udara pagi yang segar. Aku pun memulai jogging ku. Biasanya aku jogging itu sekitaran keliling komplek.

Setelah itu menghabiskan beberapa waktu untuk duduk beristirahat di salah satu bangku yang ada ditaman.

.
.

Aku sudah menghabiskan waktu keliling komplek sekitar 1 jam an. Dan sekarang memilih untuk beristirahat di taman. Aku duduk disalah satu bangku yang ada di taman. Karna masih pagi dan masih segar banget aku memilih sambil mendengarkan lagu. Menikmati dan mensyukuri berkat yang diberiNya saat ini.

Sudah 30 menit berlalu. Aku beranjak dari kursi tersebut dan memilih kembali lagi jogging dan pulang ke rumah.

Tin...tinnn..., suara nyaring klakson mobil tersebut mengalihkan pandangan ku yang langsung tertuju ke arah mobil warna silver tersebut.

Mobil itu menepi kearah ku dan menurunkan kaca mobilnya, "come" ajak Farrel.

Aku memberikan senyum terindahku kepada Farrel atas pagi ini karna bisa melihatnya langsung. Akhirnya aku memutus untuk naik ke mobil dan ikut dengannya.

"Kakak baru darimana?" Tanya nastusha.

"Nggak darimana mana. Kenapa?" Jawab Farrel

"Nggak, kok udah nongol aja sepagi ini? Nggak istirahat? Ini kan weekend."

"Aku kangen kamu" jawab Farrel sambil mengedipkan mata nya satu. "Nanti kita keluar yuk"

"Dasar! Bisa ajee" jawabku malu.

"Tapi aku siap siap dulu yaa. Mandi. Bau keringet ni"

"Iyaaa, kamu beres beres lah dulu. Mandi yang wangi dan bersih. Nggak usah dandan. Udah cantik sari sono nya kamu" goda Farrel sambil mengelus pipi Nastusha.

" hahaha pinter banget nge gombal. Rajanya ya?" Ledekku sambil menimbulkan gelak tawa antar kami dua.

Nastusha pun memilih untuk keluar karna ternyata mobil Farrel sudah sampai tepat di depan rumah ku. Baru akan keluar membuka pintu, dari depan sudah terlihat Feby berlari nyamperin mobil ini dan mengarah ke sisi farrel.

Nastusha keluar. Feby kaget bukan main melihat nastusha keluar dari mobil kekasihnya. Banyak menimbulkan tanya dari raut muka Feby.

Akhirnya Farrel keluar juga. "Hey babyy, morning" sapa Farrel sambil mencium kening Feby.

Feby hanya terdiam di posisinya dan menunggu penjelasan dari mereka.
"Oh, tadi aku perjalan mau kerumah kamu, mau nemui kamu. Rupanya ketemu nastusha di jalan sepertinya baru mau pulang kerumah juga. Jadi aku ajak deh" jelas Farrel.

"Oh gitu toh sayang" respon feby sambil memberikan senyum. Feby merangkul Farrel, "sayang, keluar yuk nanti. Aku bosen ni dirumah" rengek Feby ke Farrel.

Aku yang mendengar omongan Farrel bahwa tujuannya kesini karna mau ketemu Feby membuat ku berfikir panjang dan memutar otak, apakah benar alasannya karna Feby tidak seperti yang dia bilang di mobil? Rutuk Nastusha dalam hati.

"Boleh sayang. Yuk" jawab Farrel. Yang mampu membuat nastusha menatapnya kembali dan tersadar dari lamunannya.

"Tapi ajak Nastusha ya. Biar nggak bosen juga tu dia dirumah aja"

Nastusha makin kaget dengan pernyataan Farrel.
"Boleh juga sayang. Ikut yuk nas. Lu juga pasti bosen apa lagi udah ngelakuin aktifitas baru, PKL lu itu. Biar refreshing dulu nas. Okay?" Ajak Feby.

"eehhm, aku keknya nggak deh Feb. Aku ada janji sama anak anak"

Farrel menatap Nastusha lekat. Memberikan tatapan tajam. Nastusha yang melihatnya langsung memilih untuk membuang pandangannya, mengalihkannya ke arah lain.

"Ooh, kamu sudah melakukan hal yang salah nas. Selain menolak ajakan ku. Kamu juga mengalihkan pandangan mu dariku" dalam hati Farrel berbicara.

"Bukannya teman teman kamu PKL di luar kota nas?" Tanya Farrel

"Loh kakak kok?" Jawab Nas terbata bata. Feby pun bingung kenapa nas berbohong dan kenapa Farrel bisa tau?

Farrel menyadari kebingungan Feby, "aku pasti tau, karna aku salah satu perusahaan tempat kalian PKL. Dan diberi buku panduan dimana disitu semua tertulis semua mahasiswa mahasiswi angkatan kamu berserta tempat PKL nya berada. Hitung hitung di buku itu juga aku mengetahui lebih banyak perusahaan lain diluar sana, yang sapatau nanti bisa diajak bekerja sama dengan perusahaan ku" jelas Farrel panjang lebar.

Nastusha terdiam. Dia benar benar tidak habis pikir bahwa Farrel sampai mengetahui betul tentang dia. Bahkan mengenai buku panduan itu pun, Nastusha yakini bahwa itu tidak ada dan hanya karangan Farrel semata.

"Hm, bener nas?" Tanya Feby.

"Eehmm, sebenarnya" jawab Nastusha yang terbata bata.

"Yaelah nas. Udah nggak usah ngasih alesan lagi. Lu diajak fun juga pake nolak segala. Pokoknya lu ikut. Titik. Buruan gih siap siap" paksa Feby.

.
.
.
.
.

Mereka telat sampai di Asia Farm House. Feby mau kesini selagi matahari belum muncul dan bisa ber fotoan ria. Sesampai disana, "wait ya. Biar aku beli tiketnya dulu. Kalian cari parkiran aja dulu" kata Feby.

"Eh Feb, tunggu aku ii.." belum selesai nastusha ngomong. Dan Feby udah keluar. Farrel langsung melaju dan mengunci pintu keseluruhan.

Feby yang melihat mobil melaju kencang, dan sempat mendengar nastusha ngomong namun nggak begitu dengar ngomong apa, melihat dengan bingung dan akhirnya memilih langsung membeli tiket.

Farrel berhenti di tempat parkiran yang sepi dan lumayan jauh. Yang bisa dipastikan Feby nggak akan menyusul. Mobil sudah berhenti. Akhir nastusha melepas sabuk pengaman dan memilih untuk keluar mobil. Baru akan mau membuka pintu. Farrel berpindah tempat yang tadi dari depan menuju belakang dan menahan nastusha untuk tidak keluar dulu.

"Aaawww sakit kak Farrel" rengek nastusha karna farrel menggenggam tangan nastusha dengan keras dan kasar.
"Lepas ih kak"
"Nggak! Kamu kenapa tadi sempat menolak ha? Tadi kamu udah menyetujuinya"

"Aku menyetujui untuk kita keluar berdua bukan bertiga begini. Aku takut Feby mencurigai gerak gerik kita kak" resah nastusha.

"Terus kenapa tadi tatapan kamu beralih dari ku? Kenapa kamu mengacuhkan ku??" Tanya farrel geram.

Nastusha takut, dia merinding melihat farrel yang udah menatap nastusha tajam sambil memegang pipi yang di penyotin (aku nggak tau bahasa lainnya gimana) bersamaan dengan bibir dengan kasarnya. "Eehh, hmm itu tadi" jawab nastusha terbata bata.

"Kamu harus dihukum nas" kata Farrel.
"Ha? Dihukum?" Nastusha bingung. Dihukum bagaimana maksud Farrel.

Farrel akhirnya melakukan aksinya. Dia langsung membuka cardigan nastusha yang sekarang meninggalkan tanktop di dalamnya. Dia naikkan keatas tanktop nastusha dengan cepat setelah itu kepalanya mencium sekitaran bukit kembar nastusha.

Di turun kan BH nastusha dari depan sedikit. Dan meremas kedua gunung kembar itu. Alhasil sukses membuat nastusha mengeluarkan suara desahannya yang membuat Farrel ketagihan.

Farrel cium bibir nastusha dan melahapnya. Menyapuin setiap centi bibir nas. Dan perlahan turun kebawah sehingga tepat di depan puting merah milik nastusha. Segera Farrel menerkamnya dengan mengulumnya secara bergantian.

Kejadian panas itu sanggup membuat nastusha mengeluarkan desahan dari dalam mobil.

I'm not a USURPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang