>> Sudah 2 minggu lamanya Nastusha bersarang dikamarnya. Nastusha tidak mau untuk keluar dari kamarnya. Sudah berkali kali Al dan orangtuanya mengajak Nastusha untuk keluar kamar menikmati pemandangan namun Nastusha selalu menolak.
Ketakutan lah yang menyelimuti Nastusha. Bahkan selama 2 minggu juga Nas tidak mau untuk bertemu papanya. Bagi Nastusha karna papa nya lah Nastusha jadi mengalami kejadian buruk seperti ini.
Al selalu mencoba untuk menemani nya lebih lama dikamar, namun Nas juga memberi respon yang tidak baik terhadap kakaknya. Setiap Al mengajak nya ngomong Nas tidak menjawab. Setiap Al mencoba untuk membujuknya untuk jalan jalan keluar, Nas tetap menolak.
Hasil dari keluar nya keluh kesah Nastusha setelah kejadian itu kepada mommynya, Nastusha terluka dan kecewa kepada papanya karna berbuat jahat kepada Rafa dan keluarganya.
Setelah itu kepada Al, dia merasa kakaknya tidak memperdulikannya. Sehingga sudah 2 hari lama setelah kejadian Nas hilang, Al tidak juga menyelamatkannya.
.
.
.
.
.
."ngapain lo kesini?" tanya Al.
"Pagi tante, om, Al" yang dijawab sapaan selamat pagi juga oleh mamanya Nas, jawaban anggukan dari Papa Nas dan tatapan tajam dari Al.
"Ada apa nak Farrel? sudah lama ya kita tidak bertemu. kamu apa kabar nak?" tanya mama Nas.
"Luar biasa baik tan. Tante dan keluarga sejauh ini gimana keadaan?" tanya Farrel.
"Seperti yang kamu lihat nak. Kami semua bahagia, sebelum kejadian tersebut. Sekarang kami sedang bersedih karna kami juga merasakan kesedihan Nas" ucap mama nya nas menjelaskan.
"Tante yang sabar ya. Farrel ngerti kok gimana rasanya. Btw, Farrel boleh jenguk Nas tan?" tanya mama Nas.
"Hm.."
"No! keluar lo. Gue yakin nas bakal makin terluka setelah melihat lo" ucap Al.
"Wah bro, seharusnya lo tidak lupa siapa yang berjuang menyelamatkan princess dirumah ini dan di hati gue juga pastinya" ucap farrel.
"oh jadi lo perhitungan?"
"gue bukan perhitungan.."
"Sudah..sudah... pergilah nak. Sapa Nas dikamarnya" respon mama nya nastusha yang dapat tatapan tidak terima dari Al.
"loh.. mom????"
"see... bro?"
"baiklah tante. Farrel langsung naik keatas ya tan" ucap Farrel.
tok..tok..tok...
Farrel sudah mengetuk pintu kamar nas, namun tidak ada jawaban. Sehingga Farrel mencoba untuk masuk. Membuka pintu itu perlahan dan pelan.
Terlihat seorang gadis sedang melamun di balik jendela kamarnya. Muka nya yang pucat, rambut yang tergerai benderang tanpa diurus, mata nya yang sembab. Oh yaampun, Farrel merasa sakit hatinya melihat gadisnya seperti itu.
Farrel akhirnya memberanikan diri untuk bersuara menyapa gadis yang sudah lama dia rindukan. "Nas"
Tidak ada jawaban dari Nastusha. "Nas?" ucap Farrel kembali sambil memegang pundak Nastusha. Yap, atas apa yang dilakukan Farrel dengan memegang pundaknya terbukti Nas terperanjat kaget.
Namun gerakan spontan Nas tadi terbukti membuat hati Farrel terluka. Karna setelah itu, Nas menunjukkan muka ketertakutannya.
"Hey baby? ini aku Farrel. Don't Worry, okay?" ucap Farrel.
Tiba tiba, pelukan terjadi ke tubuh Farrel. Siapa lagi kalau bukan Nastusha. Nastusha tiba tiba memeluk Farrel. Farrel terkejut, gadisnya memeluknya.
Farrel tidak menyia nyiakan kesempatan ini. Farrel langsung membalas pelukan nas dengan hangat dan erat. Dia sungguh merindukan gadisnya ini. Aroma coklat pada tubuhnya, aroma honey pada rambutnya menyentuh indra penciuman Farrel.
Namun Farrel seperti merasakan basah pada bajunya. Apakah gadisnya ini sedang menangis?
"Baby? kamu menangis?" tanya Farrel.
Farrel menjauhkan badannya dari badan Nastusha, melepaskan pelukan mereka agar bisa melihat gadisnya. Namun, Nastusha ntah tenaga darimana, dia mampu menahan tarikan Farrel untuk melepaskan pelukannya. Nastusha belum mau melepaskan pelukan mereka. Sehingga Farrel pun mengerti dan akhirnya membiarkan Nas memeluknya lama dengan keadaan menangis.
Semakin lama tangisan Nastusha semakin terdengar jelas dari yang tidak terdengar sama sekali. Farrel menggeram, dia tidak menyukai gadisnya menangis seperti ini.
Farrel makin mengeratkan pelukannya sebagai jawaban bahwa, "tenang ada aku disini". Dan Farrel pun menenangkan Nastusha.
"Hey baby, kamu tau kan kalau kamu menangis, muka mu sungguh jelek. Bahkan bisa bisa aku tidak mengenal kamu Nastusha atau orang lain" ucap Farrel menggoda Nastusha.
Nastusha pun memukul dada bidang Farrel ketika mendengar gurauan Farrel. Nas akhirnya melepas pelukannya. Farrel menatapnya, mata yang bengkak dan merah. Farrel benar benar tidak akan mengampuni orang yang menyakiti Nas.
"sudah ya nangisnya. Jangan lagi. aku tidak kuat sayang. Kau tau, kebahagiaan mu, senyummu, tawamu yang buat aku semangat untuk berjuang melawan penyakitku. Sekarang setelah aku kembali, melihat kamu begini yang ada penyakit ku bisa datang lagi menggerogoti ku" ucap Farrel dengan wajah sedih yang dibuat buat dan hal itu berhasil membuat Nastusha akhirnya melihatnya.
"Kakak sakit apa? kenapa mendadak pergi?" tanya Nas akhirnya membuka suara.
"aku hanya berobat ke negeri ntah berantah sana. Kamu tau, awalnya aku mengikhlaskan semua kalau pada akhirnya aku harus mati karna penyakitku ini. Tapi tetiba aku mengingat gadis yang aku cintai, gadis yang harus ku perjuangkan sampai akhir. Pada akhirnya aku menuruti Derian untuk berobat. dan Tadaaaaa.... I'm well beb. Itu semua demi kamu dan untuk mu" jelas Farrel sambil mencium bibir nas yang sudah lama dia rindukan.
Nastusha hanya diam, dia tidak menolak. Karna Nastusha menerima nya dan membalas ciuman Farrel juga, farrel semakin memperdalam ciumannya.
Farrel memegang tengkuk nas untuk semakin memperdalam ciuman mereka. Bibir lembut dan manis milik nas sungguh membuat dia mabuk kepayang. Oh, terbuat darimana benda kenyal milik gadisnya ini.
"Gue biarin lo diizinin mommy nemui nas bukan untuk dijelajahi ya bangsattt" ucap al.
Farrel dan Nastusha yang mendengar suara berat dari ambang pintu langsung segera melepas ciuman mereka.
"Ck.. maaf calon kakak ipar. Tapi aku sungguh rindu dengan calon istri ku ini. Apa kah aku boleh membawa nya?" Ucap farrel menggoda.
"Lo mau mati ditangan gue?" Balas Al yang sudah tidak tahan lagi menglihat kelakuan Farrel.
"Haha, lihatlah sayang, kakak mu sungguh menggemaskan kalau marah" ucap farrel sambil tersenyum jahil dengan nas.
Nas yang melihat marahan Al dan tingkah jahil Farrel tiba tiba ketawa nya lepas. Sungguh nas merasa lucu melihat kakaknya dengan lelaki di depannya ini sedang adu mulut, sangat menggemaskan.
Al yang melihat nas tertawa langsung membulatkan matanya sempurna. Al terkejut melihat ketawa adeknya itu. Al bahagia, Al senang. Adeknya akhirnya mengeluarkan tawanya.
'Ntah apa yang harus ku lakukan dek. Kalau ternyata lelaki yang kau cinta dari dulu yang lebih mampu membuatmu tertawa. Padahal kita tau dek, dia pernah menyakiti mu. Ternyata dia yang mampu meloloskan tawa disaat kondisi mu sekarang' ucap Al dalam hati.
'Tertawalah sayang. Karna tawa mu lah semangat ku selama ini. Jangan pernah menangis lagi, jangan pernah lagi bersedih. Aku tidak akan pernah memaafkan siapa pun yang membuat mu sedih dan terluka. Aku sungguh mencintai mu Nastusha' ucap Farrel dalam hati.
'Terimakasih Tuhan, setidaknya 2 lelaki yang ku cintai ini yang mampu membuat ku harus lebih semangat menghadapi hidup. Walau aku masih terluka mengingat Kak Rafa bukan orang yang seharusnya menjadi orang yang pantas untuk ku titipkan hatiku' ucap Nastusha dalam hati.