BAB 46

6.1K 220 13
                                    

》》Aku tidak menyangka,lelaki yang sekarang berada disampingku sungguh kelihatan luar biasa baik. Hampir tiap saat bersama nya senyumnya tidak pernah pudar.

Dia sekarang sungguh terawat, makin seksi dengan badan tegap, muka bersih tidak ada bulu sama sekali, bibir lembab dan? Oh no! Apa yang sedang ku pikirkan?

"Sebut nas, bagian mana pada diriku yang kamu kagumi? Sehingga kamu tak berkedip menatap ku?" Tanya Rafa memecahkan fantasi nastusha.

"Whats??? Pede banget kamu kak" ucap ku mengalihkan.

"Hahaha, btw gimana perkuliahan mu? Sudah mimpin perusahaan aja. Apa udah tamat?" Tanya rafa.

"Sudah kak. Bulan 3 tahun lalu aku sidang. Dan bulan 4 nya aku wisuda" ucap ku menjelaskan.

"Nah loh terus kapan sidangnya? Lanjut kuliah disini maksudnya?" Tanya rafa bingung.

"Aku ke indonesia kak. Cuma bulan 3 dan bulan 4 saja. Bolak balik NY dan Indo lah". Jelas ku.

"Dan kamu nggak ngabarin aku ketika ke Indo?" Ucap rafa.

"E.. hm aku"

"Sekarang bagaimana dengan hati mu?" Tanya Rafa.

"Ada apa dengan hati ku kak? Im fine" ucap ku dengan senyuman yang sumringah.

"Berarti aku bisa dong memulai aksi ku?"

"Aksi apa kak?" Tanya ku bingung.

"Aksi untuk mendapatkan hati mu" ucap rafa sambil melirik nastusha ke samping sekilas dan memberikan senyuman indah.

Aku hanya bisa terdiam, menatap kak rafa yang sungguh tidak ada mimik bercanda disitu. Dulu aku mengaguminya namun tidak untuk mencintainya. Sekarang aku benar benar sudah tidak memiliki perasaan apa pun ke pada yang lain, termasuk dia lelaki yang dulu aku cintai. Apakah aku bisa membuka hati ku kembali untuk lelaki yg disamping ku ini??

"Hey nas. Kok diam aja?"

"Hm kak aku.." ucapku ingin membalas pertanyaan rafa.

"Kalau kamu belum siap,nggak usah dipaksa dan dijawab. Cukup kamu belajar aja dulu untuk memberi hati mu kepadaku. Aku akan berusaha untuk memenangkan hatimu" ucap rafa yang ternyata sudah memberhentikan mobilnya.

Kak rafa menatapku intens. Aku sungguh menyukai mata kecoklatan milik kak rafa.

"Aku sungguh menyayangimu dan mencintai mu nas. Cukup aku tersiksa 1 tahun beberapa bulan ini karna mu. Nggak akan ku biarkan lagi aku kehilangan mu" ucap kak rafa sambil menatap ku.

Aku mencari cari kebohongan dari mata nya dan gerak geriknya. Namun tidak ku temukan satu pun kebohongan itu.

"Mau sampai kapan kita di mobil terus nas? Kamu kalau masih mau menatap ku lebih lama, nanti kamu ke apartement ku. Kamu bisa dengan leluasa dan puas menatapku" ucap rafa

"Kantor mu" ucap rafa kembali sambil menunjukkan gedung chov milik mcqueenzee dengan bibirnya.

Aku baru tersadar dan langsung melihat ke arah belakang ku. Benar ternyata sudah sampai di gedung chov. Baiklah aku kenapa ini???

"Oohm, makasih ya kak sudah mau memberi kan aku tumpangan. Kalau gitu aku turun dulu. Bye, see you" ucapku sambil turun dari mobil dan melenggang masuk ke dalam kantor.

"Semoga usaha ku kali ini tidak sia sia ya nas. Aku nggak akan melepaskan mu ke tangan orang lain"
.
.
.
.
.
.

"Jadi mbak apa yang harus kita lakukan untuk hal ini?" Ucap salah satu karyawan nastusha. Nastusha orang yang memang tidak mau dipanggil bos, ibu atau apa lah itu panggilan untuk seorang pemimpin. Dia hanya ingin dipanggil nama atau mbak di kantor. Namun berhubung semua di kantor menyeganinya dan tidak memungkin namanya, sehingga mereka memanggil Nastusha dengan panggilan mbak.

I'm not a USURPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang