TEKA TEKI

3.1K 156 4
                                    

》》 "apa?? Bagaimana bisa?" Tanya nas panik.

"Saya sudah menghubungi beliau buk. Namun beliau dari seminggu yang lalu tidak ada kabar"

Nastusha bingung. Bagaimana bisa seminggu sudah tidak ada kabar dari lelaki itu.

"Kerah kan orang kepercayaan kita. Suruh mereka menyelidiki dimana dia. Aku takut sesuatu telah terjadi" ucap nas memerintahkan seseorang di seberang sana.

"Baiklah buk. Saya segera lakukan"

Panggilan tadi merupakan malapetaka bagi nastusha. Nastusha bahkan tidak tau sekarang harus bagaimana.

"Kenapa hari ku diawali dengan kesialan begini??" Ucap nas yang meratapi nasibnya.

Tok...tok..

"Non, dipanggil tuan Al untuk sarapan" ucap Mbok Nem.

"Baiklah mbok".

Nastusha Side...

Aku menuruni anak tangga dengan malas. Aku menuju meja makan dengan muka kusut ku.

"Loh? Kamu kenapa dek? Kenapa muka serem begitu?" Tanya kakak kepadaku.

"Nggak apa apa kak" ucapku menutupinya dari kak Al. Aku tidak mau kak Al khawatir dan menambah beban pikirannya.

"Cerita! Ada apa hm?" Tanya kakak kembali meyakinkan ku untuk bercerita.

Aku baru aja hendak menjawab namun kak Al tiba tiba mendapat telf yang aku nggak tau dari siapa. Aku jadinya mengurungkan niatku untuk bercerita.

Aku melanjutkan sarapanku. Ada kira 15 menit akhirnya kak al kembali ke meja makan.

"Aku sudah suruh orang kepercayaan ku untuk cari Nicholas. Tenang ya dek. Jangan panik" ucap kak Al yang tiba tiba.

"Lah, kakak tau darimana?"

"Tadi aku baru dapat info dari orang kepercayaan ku. Walaupun kamu tidak mau cerita, kakak tetap mantau kamu. Kamu adekku, sampai kapan pun kebahagiaan, keamanan, keselamatan mu akan kakak pantau. Kakak nggak mau adek kakak menderita" ucap kak al kepada ku.

"Aku hanya mau belajar untuk menuntaskan nya sendiri kak. Bukan tidak mau berbagi" ucapku membela diri tentunya.

"Menurut kamu bagaimana nicholas itu? Apa dia bukan seorang pengusaha yang dapat di andalkan? Atau tidak profesional?" Tanya kak al.

"Kak, aku yakin info dari orang kepercayaan kakak lebih baik dari ku. Sejauh yang sudah ku pelajari tentangnya dia tidak akan mau melarikan diri di tengah suatu project. Dia selalu menuntaskannya dengan pasti"

"Berarti ada sesuatu hal yang terjadi. Apakah ada problem yang sedang kalian hadapi?" Tanya kak al.

Aku tidak bisa menjawab. Aku takut nicholas akan kecewa dengan ku kalau cerita semua ke kak Al.

"Aku kakak mu nas. Aku wajib tau" ucap kak al seolah olah dia tau isi pikiran ku.

"Nicholas sedang mencurigai seseorang kak. Dia sedang menyelidiki seseorang yang sepertinya ada sangkut pautnya dengan permasalahan perusahaan kertas yang sedang ku handle"

"Siapa dia?" Tanya kak al.

"Kakak juga mengenal orang itu. Kalau aku bilang pun kakak pasti tidak akan percaya. Jadi kak..."

"Cukup bilang saja dek namanya"

"No! Aku tidak akan bilang ke kakak siapa yang kami maksud" ucapku tegas.

"Baiklah, kalau kamu tidak mau bilang. Kakak bisa cari tau sendiri" ucap kak al.

Aku tau kak al kesal kepadaku. Tapi aku emang belum yakin untuk memberitahu nama tersebut. Aku harus memastikannya sendiri.
.
.
.
.
.
.

I'm not a USURPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang