》》 "aaahh, oouughh. Farrell" desahan nas pagi itu ketika sedang melakukannya kembali bersama farrel.
"Yaaakk, sebut nama ku terus nas!" Perintah farrel terhadap nastusha. Farrel benar benar menyukai ketika nastusha mendesah dan mengadu sakit sambil menyebut namanya.
Mereka menikmatin kembali permainan tersebut di pagi ini. Kembali farrel dan nastusha mendesah bersama. Desahan mereka memenuhi ruangan kamar farrel.
Bau keringat, bau cairan mereka, bau permainan mereka memenuhi kamar farrel.
Namun disisi lain, ada Feby yang sedang berjalan menuju kamar farrel. Feby mengkhawatirkan farrel yang dari semalem dihubungi tidak bisa. Berhubung semalem feby juga tidak bisa menyamperi kamar farrel langsung, karna sudah keburu ngantuk duluan ketika selesai main UNO bersama Al, lisa, albert, dan Miko.
Feby sudah berada di depan kamar farrel. Namun feby mendengar suara yang membuat feby takut. Feby sempat merasa sepertinya feby salah mendengar. Kenapa suara desahan yang feby dengar dari luar? Apa yang sedang terjadi di dalam? Begitulah suara hati feby.
Namun feby tetap memilih untuk membukanya walau rasanya feby tak sanggup. Takut akan apa yang dilihat di dalam. Feby menggerakkan engsel pintu tersebut. Pintu farrel sudah terbuka sedikit. Bahkan suara desahan tersebut semakin terdengar di telinga feby.
Semakin lama desahan itu semakin memekik telinganya. Yang membuat feby sudah tidak tahan dan geram. Akhirnya feby membuka pintu kamar farrel.
"Eeh, baby" kata farrel ketika melihat pintu kamar terbuka.
Feby terkejut. Karna yang dilihatnya adalah farrel yang sedang push up.
Farrel menghentikan push up nya, bangkit dan berjalan ke arah feby. Dia mencium kening feby.
"Tadi aku seperti mendengar suara desahan" ucap feby.
"Ha? Suara desahan? Desahan siapa beb?" Tanya farrel berpura pura.
"Suaranya berasal dari kamar kamu" ucap feby kembali sambil memasuki kamar farrel. Menyapu semua setiap ruangan farrel. Tidak ada orang lain di dalam.
"Apaan sih beb. Kamu pikir desahan aku gitu?" Ucap farrel.
Feby hanya bingung kenapa tidak ada siapa siapa padahal dia jelas mendengarnya.
"Sudahlah, aku mandi dulu. Kamu tunggu di bawah, aku segera datang." Ucap farrel yang langsung berlalu dan memasuki kamar mandi.
Feby masih dikamar sampai terdengar suara shower hidup dari kamar mandi. Dan feby pun akhirnya memilih keluar.
Setelah feby keluar, nastusha pun segera keluar dari kamar farrel dengan hanya memakai selimut yang membaluti badannya.
Ketika nastusha keluar kamar farrel, dan memasuki kamarnya, ada sepasang mata yang melihat. Dan memotret kejadian dimana nas keluar dari kamar farrel dan masuk ke kamar nas.
Dan hasil potretan tersebut juga melihatkan muka nastusha.
.
.
.Hari ini mereka menghabiskan waktu untuk kembali berwisata untuk terakhir kalinya. Serta tidak lupa berbelanja oleh oleh.
Namun kali ini tanpa Al dan Feby. Iyaps, Al dan feby memilih untuk pulang duluan.
Al dikarenakan ada meeting yang mendadak dan urgent. Sedangkan feby memilih ikut dengan alasan karna mama feby menghubunginya untuk fitting baju tunangan feby dan farrel. Karna jadwalnya mesti hari ini yang sudah di tentukan oleh si perancang.
Namun farrel tidak ikut karna feby melarangnya untuk pulang juga, takut tidak ada yang bertanggung jawab dengan teman teman lain.
Setelah mengantar Al dan Feby ke bandara, mereka kembali ke tujuan mereka pertama untuk membeli oleh oleh. Namun mereka semua ternyata punya tujuan berbeda beda. Sehingga mereka berpencar.
.
.
.Farrel dan Nastusha yang kebetulan diberikan kesempatan yang bagus ini pun tidak menyia nyiakannya.
Farrel benar benar menghabiskan waktu berdua dengan nastusha. Dari menemani farrel memotong rambutnya. Karna dari dulu, farrel hobi untuk memotong rambutnya setiap berwisata ke negara orang.
Katanya, supaya di setiap negara ada rambutnya tertinggal untuk menjadi kenang kenangan. Nggak masuk akal sih, tapi nyata dan benar benar dilakuin farrel.
Setelah itu mereka berjalan keluar untuk makan bersama. Di lanjut kan dengan menikmati waktu berdua di Dream World Garden Bangkok. Mereka menikmati semua wahana permainan menarik disana. (Seperti tidak ada wahana permainan aja di Indo).
Setelah itu nas dan Farrel ke Pasar weekend. Karna ini hari weekend. Ke China town, setelah itu Chatuchak kembali. Berbelanja beberapa oleh oleh untuk orang di Indonesia yang menunggu kedatangan mereka.
Sehabisnya dari berbelanja oleh oleh, mereka ke Wat Arun atau disebut dengan Kuil Fajar. Dimana wisata ini dinikmati sangat eksotis ketika matahari terbenam. Mereka benar benar menghabiskan waktu berdua. Foto berdua. Mereka sungguh menikmati kesempatan kali ini.
Mereka berjalan mengitari tempat wisata tersebut. "Aku benar benar bahagia menghabiskan seharian penuh bersama kamu" ucap farrel sambil memegang tangan nas dan menciumnya dengan lembut.
"Kak, aku merasa bersalah dengan Feby" ucap nastusha.
Farrel hanya terdiam. Dia pun sendiri pasti merasa bersalah dengan feby. Dia berfikir, ntah kemana rasa cinta nya dulu ke feby. Hilang begitu saja setelah menemukan nastusha, si gadis yang sangat ia cintai.
"Aku nggak tau harus gimana, kalau sempat feby tau. Aku benar benar bersalah kalau sempat terjadi apa apa kalau feby tau hubungan kita" kata nas yang mengkhawatirkan keadaan mereka kedepannya.
"Sst..ssstt... kamu nggak salah. Aku yang salah. Aku yang menyukaimu. Aku yang menciptakan keadaan gila ini. Tapi aku tetap nggak mau untuk mengakhiri nya dengan mu" ucap farrel tulus sambil memegang pipi nas.
"Percayalah, aku takkan melepaskan mu nas. Segera akan ku akhiri bersama Feby" ucap farrel kepada nas.
Nas sungguh tidak tega rasanya ketika mendengar ucapan farrel yang akan mengakhiri hubungannya dengan feby.
Kemana hati nurani mu nas? Kenapa kau begitu tega dengan feby sahabat mu dari kecil? Bahkan dia juga keluargamu. Setega itu kah kau nas menyakiti hati sahabat mu? Ucap hati nastusha.
.
.
.Setelah itu, mereka pun ke Siam Niramit Show Bangkok. Dimana para tourist asing datang untuk mengetahui bagaimana kehidupan masyarakat Thailand tempo doloe (hihi). Siam Niramit Show merupakan theater yang di gelar setiap malam biasanya sekitar 1,5 jam durasi waktunya.