》》Acara lamaran telah selesai. Malamnya dilanjutkan dengan pesta ulangtahun Nastusha. Tamu undangan yang datang lebih banyak dibanding tamu undangan waktu lamaran.
Teman papa, mommy, Al, farrel serta teman nastusha pun datang hadir meramaikan birthday party nastusha.
Semua mata tertuju ke sosok gadis cantik yang sekarang sedang menuruni anak tangga. Sang tokoh utama dari party malam itu sudah keluar. Aura nya sungguh membuat mata yang memandang tak berkedip sedikit pun.
"Ternyata gaun pilihan ku terlihat pas di tubuh kamu sayang" ucap farrel yang setelah itu datang menjemput gadisnya.
Farrel bahkan sadar semua tamu undangan yang hadir dan melihat kedatangan nastusha melihatnya tak berkedip. Termasuk para lelaki disana. Rasanya farrel ingin marah melihat mereka, menatap nastusha memuja.
Farrel langsung datang menjemput. Seolah olah sekalian mengatakan, dia milikku. Tolonglah kalian semua sadar. Farrel sungguh lebih possesif dari al.
Farrel menuntun nastusha untuk menuruni tangga hati hati.
"Bahkan lo melebihi bapak dan kakak nya bro" ucap dave.
Farrel mengerti maksud dave. "Ya gue nggak mau aja tatapan mata kalian seperti itu. Sadar lo, ada tasya disamping lo"
"Sialan lo. Gue menatap nas nggak seperti yang lo kira kali. Gue masih menyadari gue memiliki tasya" balas dave yang setelah itu mencium pipi tasya di depan al, farrel, dan nas.
"So, lo nggak mau cerita ni?" Tanya farrel ke dave.
Nastusha tau kearah mana perbincangan mereka. Nas hendak mengajak tasya pergi, guna membantu agar tasya tetap merasa nyaman.
"No problem kak. Kak dave emang hendak menceritakannya. Aku sudah dengar ceritanya. Jadi aku tidak apa apa" ucap Tasya yang mengerti.
"Really?" Ucap nastusha.
"Iya nas. Aku sudah menceritakan semuanya ke Tasya. Dia, gadisku ini adalah gadis sepertimu nas. Berhati baik, positif thinking, dan pengertian. Selagi aku bisa menjelaskan dan membuktikannya, dia akan mempercayai aku 100%. Am i right beib?"
Dan dibalas anggukan dan senyum indah dari Tasya.
"Baiklah kalau begitu, ceritakan dave" respon farrel.
"Gue udah mengakhiri nya dengan Feby. Jujur gue menerimanya karna gue merasa nyaman dengannya. Tapi hati gue nggak bisa bohong. Gue belum bisa membuka hati gue karna masih di penuhi oleh nastusha" ucap dave. Semua terdiam.
Farrel yang mendengarnya bahkan sudah menggeram. Namun nastusha langsung menggenggam tangannya.
"Tenang rel. Itu dulu sebelum gue bertemu Tasya. Gue sadar, dari dulu gue menyukai nastusha mungkin karna kita emang sering menghabiskan waktu bersama dulu dari kecil. Gue menyukainya, dan ternyata itu hanya lah suka kagum, cinta monyet. Kenapa gue bilang gitu padahal gue mengakui hati gue masih di tempati nas ketika feby bersama gue, karna sampai saat itu emang gue belum menemukan orang yang bisa menggugah hati gue, menyadarkan gue kalau gue ke nastusha itu bukan cinta tulus. Ibarat kata gue terjebak friendzone. Gue terjebak cinta ke teman gue sejak kecil karna gue belum tau arti sesungguhnya. Gue menerima dekat dengan feby karna saat itu juga gue membutuhkan dia. Membutuhkan dia untuk melupakan nastusha"