BAB 32

9.2K 248 16
                                    

》》 tinntiiintiinn...
Suara klakson mobil dirumah nastusha.

"Siapa sih itu pagi pagi klaksonnya kenceng bener" ucap Al yang lagi sarapan bersama keluarga.

Tiba tiba ponsel nastusha berdering. Dan tertulis nama Devil

Nastusha terkejut bahwa nama yang tertera di ponselnya tersebut sedang memanggilnya.

Nastusha mengangkat panggilan tersebut karna sudah di tatap mama, papa dan Al karna nastusha lama mengangkat terlfon tersebut.

Nas : hallo.

Devil : kamu dimana? Aku sudah di depan rumah kamu ini.

Nastusha yang terkejut dengan apa yang di bilang devil tersebut sontak berdiri dan berjalan keluar.

"Ada apa nas?" Tanya Al khawatir.

Nas tidak menjawab pertanyaan kak al. Nas langsung melenggang pergi keluar memastikan apakah benar si devil tersebut sudah diluar menunggunya.

Karna pertanyaan Al tidak diindahkan. Maka Al mengikuti nastusha keluar.

Dan ternyata orang yang disebut devil bagi nastusha adalah farrel.

"Hai, morning" sapa farrel yang sudah turun dari mobil dan sekarang berada di depan rumah nas.

Nas belum sempat menjawab apa apa dari sapaan farrel tiba tiba Al datang dari dalam rumah dan emosi melihat sosok farrel ada di depan rumahnya.

"Ngapain lo di depan rumah kami pagi pagi?" Tanya Al lantang. Al masih marah setiap melihat farrel atau mendengar namanya. Dia masih mengingat bagaimana terlukanya adik kesayangannya karna dia.

"Selo bro, aku kesini mau jemput nastusha" ucap farrel santai.

"Jemput? Emang mau kemana?" Tanya al kembali sambil menatap nastusha.

"Ke.." belum sempat dijawab nas tiba tiba farrel sudah menjawab duluan.

"Ke kantor lah bro. Kami sekarang ada project bersama. Sehingga aku harus menjemput anggota ku ini agar tidak telat nantinya" ucap farrel.

"No. Aku bisa ngantar nastusha. Lo mending pergi aja. Nastusha lebih aman bersama ku" ucap al kembali dengan lantang.

"Wait bro, santai aja. Nastusha juga assisstant ku selama project ini. Jadi mau kemana aku pergi dan selagi soal project ini, kurasa tidak ada masalah nas bersama aku. Hm dan satu lagi safety number one for me brather" ucap farrel.

"Sudah... sudah.." ucap nastusha yang sudah muak melihat pertikaian kecil kakaknya dan farrel.

"Oke kalau ini menyangkut project, aku pergi bareng kamu" ucap nas kepada farrel yang dapat respon.

"Tapi nas.." sanggah kakak nya Al.

"Kak, tenang aja. Selagi ini menyangkut project, mau nggak mau aku harus bareng dia. Tapi kalau tidak menyangkut project, aku bisa atur kak. Aku juga nggak mau masuk kelobang yang sama lagi" Ucap nastusha menekankan kalimat "kelobang yang sama lagi" sambil menatap farrel tajam.

Sedangkan farrel menyunggingkan senyumnya tipis. Dan al merasa bangga melihat adiknya sudah sangat dewasa mengatasi semuanya.
.
.
.
.

"Nas, udah sarapan belum?" Tanya farrel yang sedang mengemudi dan membuka pembicaraan.

"Sudah" balas nas.

"Yah, aku belum ni nas" rengek farrel.

"Lah terus?" Respon nas sambil menatap farrel tajam, bentuk ancamannya kalau kalau farrel melakukan aksi sambil menyelam minum air. Bahkan buat hal itu pun nastusha tidak mau merespon lagi.

I'm not a USURPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang