》》"sayang, sayaang.. ayukk kesitu fotoan" ajak Feby riang. Farrel pun menuruti dan mengikuti kekasihnya itu. Sedangkan Nastusha hanya jadi obat nyamuk yang mengikuti kemana sepasang kekasih ini melangkah.
"Tolong fotoin yaa cyin" rayu Feby ke Nastusha. Oh iya gaess jangan lupa sekaligus tukang foto sepasang kekasih ini hahahaha...
"Oke, 1..2..3.."
"Lagi lagi, ganti gaya" kata nastusha mengarahkan. Sedangkan sepasang kekasih itu, apa lagi Feby asik mengarahkan gaya mereka."Gantian, sini nas, kita dua yang berfoto. Feb, kamu fotoin kami yaa" jelas Farrel.
Nastusha dan Feby yang mendengar itu langsung memberikan muka yang bingung. Sampai sampai nastusha merasa tegang, suasana kerasa panas kali di sekitar mereka.
"Biar ada loh sayang, foto aku sama sahabat kamu ini. Setelah itu kita foto bertiga. Terus kamu foto berdua sama Nastusha. Daritadi dia terus motoin kita" jelas Farrel yang tau harus melakukan penjelasan detail ke Feby.
"Oh yayaya, sini nas kameranya. Gih sono biar aku fotoin, nanti gantian" kata Feby yang mulai tidak menunjukkan muka bingung lagi.
Nastusha mendekat. Namun seperti ada jarak antara mereka berfoto. Namun Farrel nggak tinggal diam. Dia tarik nastusha dengan merangkul pinggul nas. Dan menariknya semakin dalam dan mendekati tubuh Farrel.
Nastusha yang di pegang pinggul nya dengan tiba tiba, kaget sambil melihat tangan Farrel yang tepat sudah mendarat di pinggulnya. Bahkan sekarang, kami sudah harus siap untuk senyum dan aku melupakan muka tegang, kaget dan takutku di depan kamera.
Farrel terlalu maju dalam mengambil tindakan disaat ada Feby. Ini yang di takutin Nastusha. Karna nggak mungkin mereka tidak menimbulkan gerak gerik yang mencurigakan ditambah lagi Farrel emang orangnya nggak mau tau, dan nekat.
Sesi foto foto dan jalan jalan mengelilingi Asia Farm telah selesai. Feby udah ngerasa lapar, dan minta makan siang diluar. Mereka pun segera beranjak dari Asia Farm.
Mereka makan di salah satu restoran yang bergaya meksiko tapi semua jenis masakan baik pun nusantara maupun makanan western, makanan india, makanan jepang, dll ada semua.
"Ini restoran favorit Farrel nas. Dia kesini pasti pesan canai dengan kuah kari, mie rebus jambi, dan kopi susu cheese nas" sebut feby dengan lantang dan bangga, karna dia bisa hafal semua kesukaan Farrel.
"Lah? Kalian sebelumnya pernah kesini?" Tanya nastusha.
"Hehehe, sebenarnya kami pernah sesekali main ke Indo, tapi nggak ngabarin kalian, karna emang kebetulan disitu Farrel ada urusan bisnis yang cuma sebentar, kebetulan aku pun lagi nggak ada jadwal kuliah. Jadi ikut deh" jelas Feby.
"Berhubung karna cuma sebentar, cuma 4 jam an doang di indo. Urusan bisnis Farrel 2 jam, selebihnya kami jalan jalan. Jd selalu kesini setiap ke indo. Makanya sengaja nggak ngabarin" jelas Feby lagi sambil garuk tengkuk yang tidak gatal.
"Yaampun, gila lu yaa. Sanggup kek gt" balas nastusha ketus.
"Ya maap nas. Karna sebentar itu. Aku takut makin rindu yang ada"
"Hmm"jawab nastusha jutek.
"Udah, udah. Buruan pesan" lerai Farrel kepada dua gadisnya.
"Baik mas, aku pesan canai nya dua. Satu pakai kari satunya lagi pakai chocomaltine. Terus pesan mie rebus jambi nya 2. Dan kopi susu cheesenya satu. Taro smoothiesnya satu" jelas Feby.
"Kamu mau makan sebanyak itu?" Tanya Farrel.
"Lah sayang, itu kan menu kita dua. Kok nanya lagi?"
"Aku kan belum bilang mau pesan apa" kesal farrel.
"Lah, kan biasanya itu sih sayang"
"Aku mau beda kali ini. Maunya tu kamu tanya dulu" bantah farrel sambil meninggi kan suara.
"Kamu.. kok ngomongnya gitu?" Tanya feby bingung, takut.
"Ah sudahlah, terserah. Aku ke toilet dulu" jawab Farrel kesal
Nastusha menatap farrel yang pergi dengan bingung. Ada apa dengan Farrel? Kenapa dia begitu ke Feby? Toh emang udah biasanya begitu bukannya?
"Udah feb, gpp. Mungkin dia hanya lagi banyak pikiran. Lu lihat kan tadi dia sibuk telfonan mulu. Mungkin ada problem dikantor. Jadi maklumi aja dulu ya"
Feby pun menjawab dengan anggukan lemas.
Makanan mereka pun telah sampai. Begitu juga dengan Farrel. Emang cukup lama menunggu Farrel dari toilet. Bahkan aku menduga, Farrel nggak mungkin lama di toilet. Aku melihat raut wajah Farrel sudah kembali seperti biasa."Yeaaayy, makanannya sudah datang. Eh sayang, ayuk makan" respon feby setelah melihat Farrel telah datang. Dan dia dengan sigap mempersiapkan sendok Farrel. Menyiramnya dengan air, membersihkannya dengan Tissue dan diletaknya tepat di atas mangkok makanan farrel.
Feby menyiapkan segala keperluan makan Farrel pada saat itu. Nastusha melihat semuanya dengan detail. Gimana Feby menghafal semua apa yang diperlu Farrel. Sedangkan ketika mereka makan berdua, bahkan Farrel yang menyediakan semua keperluan makan Nastusha.
Sampai sekarang, Nastusha tidak begitu mengetahui keseluruhan tentang Farrel, selain dia baik, tegas dikantor, bertanggung jawab, dan nekat pastinya. Oh satu lagi, apa yang dia mau harus bisa dia dapat, bagaimana pun caranya.
Namun, dari segi makanan kesukaan, warna kesukaan farrel, sampai tetek bengeknya pun nastusha tidak mengetahuinya. Nastusha pun akhirnya tersadar dari lamunannya.
Lamunan bodoh macam apa ini. Tentu Feby lebih mengetahui karna mereka sudah pacaran lama, bertahun tahun. Sedangkan aku hanya orang yang baru dia kenal dan temui setelah itu mengatakan cinta. Bahkan ntah itu benar apa tidak, yang pasti nastusha masih menilai bahwa perasaan itu bisa hilang seiring berjalan nya waktu.
Farrel menempelkan tangannya tepat di atas paha nastusha. Nastusha kaget dan langsung melihat Farrel. Namun lelaki yang dilihatnya itu masih dengan santainya makan dengan tangan satunya lagi sambil bercanda tawa dengan feby.
"Sayang, tadi papa calling aku pas kita baru sampai asia farm. Kata papa besok malam kerumah ya makan malam. Ada yang mau di omongin papa sama kamu" ucap feby sambil senyum ceria.
"Ada keperluan apa emang? Kalau besok aku nggak ada meeting aku usahain ya"
"Sepertinya papa mau bahas tentang pertunangan kita sayang" jawab feby. Yang menimbulkan suasana terkejut untuk nastusha. Nastusha benar benar terkejut sehingga dia tidak sadar kalau dia menuangkan air mineral ke gelas yang berisikan es batu sudah penuh sehingga tumpah mengenai celana pendek Feby.
"Yaah, nas. Elu kenapa?" Tanya feby.
"Eehh, hmm, maaf feb. Aku nggak sengaja" jawab nastusha menyesal.
"Yaudah gpp, aku keringin dulu ke toilet" feby pun beranjak dari meja.
Farrel memegang tangan nastusha dan membelainya lembut. Nastusha yang sadar akan perilaku Farrel langsung menghempaskan tangan Farrel.
Farrel kembali mengambil tangan nastusha yang tadinya dijauhkan nastusha dari tangan farrel. Namun, lagi lagi nastusha menghempaskan tangan Farrel.
"Cukup kak. Cukup! Bahkan dirimu mau tunangan dengan sahabat ku. Aku nggak bisa gini. Kita harus sudahi" jawab nastusha kesal. Nastusha berdiri dari meja dan melangkah pergi dari meja tersebut. Namun belum jauh, farrel menahannya.
"Nas dengar dulu. Jangan gitu. Biar aku jelasin" jelas farrel.
"Nggak ada yang perlu dijelasin kak. Emang seharusnya nggak ada diantara kamu dan aku itu KITA" nastusha kembali menghempaskan tangan Farrel dan beranjak pergi.
Farrel tidak sempat mengejarnya. Karna tiba tiba feby kembali. Feby bingung kenapa tidak ada nastusha di meja makan itu lagi.