Holiday

13.8K 269 4
                                    

》》Berhubung hari ini adalah weekend yang sudah ditunggu tunggu anak anak, dan shopping timee!!

Chatuchak Weekend Market

Mereka sudah sampai di Chatuchak, surga para gadis untuk berbelanja. Walaupun begitu para lelaki tetap ikut setia menemani.

Mereka berjalan di chatuchak, di lorong sempit sempit dan banyak orang berlalu lalang. Di depan berjalan Al diikuti feby disampingnya. Setelah itu di belakang mereka ada Tasha dan lisa. Dibelakang tasha dan lisa ada nastusha. Dibelakang nastusha ada Farrel dan sisanya.

Sangking sempitnya lorong chatuchak tersebut yang banyak di lalui orang, sampai nastusha kena dorong 2 orang tourist yang pecicilan sambil tertawa namun tidak sadar sudah menyenggol nastusha. Nastusha nyaris jatuh kalau bukan ada farrel di belakang yang sigap menopangnya.

"Woy, hati hati dong lu" kata Feby yang melihat kejadian itu.

"Nggak guna juga kali disini kalau kamu pake bahasa Indo by" jelas Al. Mereka pun akhirnya ketawa bareng.

Mereka kembali asik memilih apa yang mau mereka beli. Sedangkan Farrel sibuk untuk mengawasi Nastusha. Dan Al pun begitu, sibuk mengawasi Feby. Para lelaki itu sibuk mengawasi orang yang mereka cinta namun dalam diam.

Mereka semua sudah selesai belanja. Lebih banyak belanjaan para gadis melihat kantong belanjaannya banyak.

Mereka akhirnya keluar dari chatuchak untuk menunggu grab pesanan mereka. Mereka hari ini memilih untuk memakai grab karna lagi pada malas nyetir.

"Sini belanjaan kamu, aku yang pegang" kata farrel kepada nastusha.

"Haa, nggak usah kak. Aku bisa kok" kata nas.

"Udah sini, tinggal diberikan aja ke aku susah bener" kata farrel sambil merebut semua belanjaan nastusha. Feby melihat kejadian itu. Bahkan feby merasa sedikit bingung, kenapa bukan belanjaan aku yang dibawa?? Dalam hati feby berkata.

Mereka memesan 2 mobil grab. Dan menuju Khaosan Road Bangkok. Mereka ingin berwisata kuliner. Tepatnya di Bang Khun Non.

Bang Khun Non terletak di distrik Bangkok Noi, Thonburi, Bangkok dan lokasinya tidak jauh dari pasar terapung taling chan. Dan merupakan surga kuliner dengan kualitas dan bahan masakan yang terbaik.

Selain masakanya yang terbuat dari bahan-bahan pillihan, suasana di Bang Khun Non juga dibuat se-ekslusif dan senyaman mungkin bagi wisatawan. Di jalanan Bang Khun non banyak terdapat restoran, kafe dan bar-bar yang bisa mereka temukan.

Kebanyakan masakan di Bang khun non adalah masakan khas Thailand yang disajikan secara eksklusif, seperti yen ta fo (sup mie Thailand), dan nastusha memilih untuk memesan Yen ta fo.

Ada khao ka moo (nasi babi), Feby, Al, dan Albert memesan menu tersebut. Ada juga bebek panggang, dimasak tepat di depan kita ketika selesai memilih, dan itu adalah pesanan Gio, Nanda, Miko, dan Lisa.

Sedangkan Tasha memesan guaythiew pik gai, yaitu sejenis mie ayam dengan ayam yang cukup besar dan taburan sayuran diatasnya.

"Lah sayang? Kamu pesan apa?" Tanya Feby bingung yang melihat farrel belum mesan.

"Hm, aku pesan yang sama di pesan kaya punya nastusha aja" kata Farrel spontan sambil melihat kearah nastusha yang sekarang sudah menatap farrel yang di barengi dengan respon feby dengan anggukan dan memesannya untuk farrel.

"Aku kira kamu bakal pesan khao ka moo sayang. Kamu kan suka nasi pake daging babi" jelas feby yang bingung kenapa akhir akhir ini yang di suka farrel berubah.

Padahal farrel selama ini termasuk konsisten dalam hal makanan. Biar tidak merasa menyesal makan, makanan yg tidak dia suka, alhasil dia lebih memilih makanan yang dia suka aja. Tapi beda kali ini.

"Lagi pengen aja" respon farrel singkat.

Makanannya sudah pada datang. Namun untuk pesanan yen ta fo, yang tadinya 2, jadi 1 yang masih layak makan. Karna ketika di buat di meja dimana mereka berada, yen ta fo tersebut jatuh dari tangan si pelayan. Tersenggol oleh orang yang lewat, yang sedang memilih meja.

"Ni untuk kamu. Aku nanti aja" kata farrel menyodorkan yen ta fo miliknya ke Nastusha. Karna memang sebenarnya, yen ta fo yang jatuh adalah yen ta fo milik nastusha. Yang kebetulan mau diserah kan ke nastusha. Belum sampai tepat di depan nastusha sudah jatuh duluan.

"Aah, nggak kak. Lanjut aja. Duluan. Aku yang baru datang nanti aja" jelas nastusha menolak.

"Udah makan aja. Nih" paksa farrel yang langsung mengarahkan yen ta fo nya ke depan nastusha.

Nastusha pun menurut dan memakannya. Lagi lagi feby merasa aneh. Tapi feby tepis karna itu hal biasa menurutnya.
.
.
.
.

Pukul 23.45, semua sudah kembali ke villa sudah pada bersih bersih dan memilih mengumpul di gazebo yang terletak di samping kolam renang.

Nastusha ke dapur, mau membuat matcha latte kesukaannya. Namun, dia kecarian. Nastusha rasa terakhir nas ngeletak bubuk matcha nya di lemari atas yang ada di dapur. Tapi nihil.

"Nyari ini?" Kata farrel menunjukkan bubuk matcha yang ada ditangannya.

"Loh kok di kakak?" Tanya nastusha yang langsung mendekati farrel untuk mengambil bubuknya. Setelah bubuknya sudah di tangan nastusha, dia langsung membuat matcha lattenya.

Tiba tiba farrel memeluknya dari belakang, sambil mencium leher jenjang nastusha yang putih dan terpampang karna rambut nastusha diikat. Nastusha yang terkejut akan aksi farrel spontan menghindar dari farrel.

Nastusha melihat kesekitar, menjamin bahwa tidak ada yang melihat aksi farrel tadi. Setelah itu nastusha berlari untuk meninggalkan farrel, namun farrel menahan nastusha.

"Mau kemana kamu? Kenapa sih? Kok menghindar terus dari ku?" Membanjiri tanya ke nastusha.

Nastusha tidak menjawab, dia hanya mencoba untuk melepas tangannya dan meninggal kan farrel.

Farrel menggeram. Melihat nastusha yang sudah berlari menaiki tangga. Farrel mengejarnya dan menarik nastusha. Menggendongnya dan membawanya ke dalam kamar farrel.

Setelah dikamar farrel, farrel menurunkan nastusha. "Apaan sih kak. Minggir, aku mau ke kamar ku"

"Nggak!"

"Bodo amat. Minggir ih" nastusha mendorong farrel. Untung farrel sigap dan langsung memeluknya dari belakang.

"Please, jangan gini" kata farrel memohon dari belakang.

"Tolong kak, tolong. Biarkan aku pergi"

"Aku bilang nggak" bentak farrel dan langsung membalikkan badan nastusha dan memeluknya. Lama kelamaan farrel merasakan baju farrel basah. Farrel curiga kalau nastusha sedang menangis.

Farrel melepas pelukannya dan melihat nastusha yang sudah mengeluarkan air mata nya. "Hey? Kenapa sayang?"

"Tolong kak, tolong. Lepaskan aku. Jauhi aku. Kakak udah mau tunangan sama feby"

Farrel yang mendengar itu melepas nastusha. Menatapnya lama sambil mengepal tangannya. Setelah itu mengambil botol parfume milik farrel yang ada diatas meja riasnya dan melemparkannya ke cermin rias farrel.

Nastusha terkejut melihat kejadian tadi. "Bunuh aku kalau gitu. Bunuh nas! Bunuh!" Paksa nastusha sambil menarik tangan nastusha dan memberikan pecahan kaca tersebut.

I'm not a USURPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang