>> Aku akhirnya bisa bekerja di Perusahaan ini. Perusahaan dimana Farrel memimpin. Aku belum menjawab dan menerima tawaran nya. Tapi aku sudah mendapatkan kabar dari Kepala Jurusan ku, bahwa pemimpin perusahaan ku memilih untuk mencabut keputusannya yang membuat aku nyaris mengulang tahun depan.
Aku memulai hari ini dengan berangkat kerja pagi sekali. takut terlambat dan takut belum apa apa sudah dinilai jelek sama supervisor yang akan bertanggung jawab dengan aku dan beberapa teman yang memilih tempat ini untuk menjadi tempat PKL nya.
Bukan hanya aku yang melakukan PKL di perusahaan Farrel. Tapi kami kira kira ada 10 orang. dan di sebar di berbagai seksi.
Setelah kami nyampai kantor, receptionist kantor tersebut mengantar kami menemui pemimpin perusahaan dan supervisor di ruangan meeting. Karna berada diruangan meeting, aku mengingat kejadian dimana pertama kali aku terkejut bahwa yang memiliki dan memimpin perusahaan ku PKL adalah Farrel, dan kami melakukan adegan yang membuat kami sama sama menginginkan itu.
astagaa, ada apa dengan diriku? kenapa disaat begini aku malah memikirkannya dan benda kenyal miliknya itu? aku merindukannya. namun aku langsung tersadar, ini tidak boleh. aku terus merutuki diriku.
"Morning.." sapa Farrel.
Kami semua yang hadir yang memilih PKL di perusahaan Farrel langsung berdiri setelah mendengar suara dan melihat orang yang datang memasuki ruangan training adalah Farrel dan beberapa orang. Kami menyautin sapaan pemimpin.
"Good Job Guys, kalian datang tidak telat. Saya suka dengan generasi sekarang yang seperti kalian" Pernyataan Farrel sambil memberikan senyum nya yang manis.
Farrel memberikan sepatah dua kata, memberikan nasehat dan saran. setelah itu, "jadi orang orang sukses yang bersama saya ini semua adalah supervisor atau pimpinan setiap seksi yang ada di perusahaan saya. jadi kalian semua akan di bagi perseksi". kata Farrel dan memberikan kode kepada seseorang untuk memulai.
"Baik, terimakasih kepada pemimpin kami. Perkenalkan, saya Jason Assisstant Pak Farrel. Kami sudah mempersiapkan nama nama kalian untuk di tempatkan di setiap seksi. karna di perusahaan kami ada 10 seksi dan sesuai dengan jumlah kalian 10 orang yang PKL disini, jadi setiap seksi ada 1 orang anak PKL yang akan ditempatkan"
Penyebutan nama dan penempatan seksi pun sudah di sebut satu persatu. aku menunggu giliran nama ku disebut. Akhirnya aku mendapatkan penempatan ku. aku berada di seksi Document control.
Kak Jason menjelaskan ke kami semua apa apa dan bagaimana kerja di setiap seksi. aku mendapat giliran terakhir untuk dibawa ke tempat aku akan bekerja.
"Nama kamu Nastusha, right?" tanya Jason selama di dalam lift. Kami menaiki lift untuk menuju lantai atas. Karna berdasarkan penjelasan kak Jason bahwa ruangan kantor ku diatas.
"iya pak" jawabku sopan.
"oh, nggak usah panggil pak. panggil kakak aja. aku jadi ketuaan gitu. apa kelihatan seperti udah tua kah aku nas?" tanya Jason.
"gpp kak? apa tidak terlalu formal seperti itu?" tanya aku.
"gpp, aku emang dari dulu gitu ke anak anak PKL tiap tahunnya yang berbeda beda. nggak mau dipanggil bapak. ketuaan aku rasanya" kami pun tertawa berdua dan keluar dari lift. ternyata di luar lift sudah menunggu Farrel.
Jason tersenyum sambil menundukkan badan sedikit memberikan tanda hormat bahwa itu adalah pimpinannya. serta aku pun mengikuti kak Jason juga seperti itu. Dan langsung melenggang pergi meninggalkan Farrel.
Belum begitu jauh dari posisi Farrel berada, "kalian mau kemana?" tanya Farrel curiga.
"oh, Nastusha mau di tempatkan di bagian Document Control pak. jadi saya mau menunjukkan tempat dia bekerja nanti" Jelas Farrel.
Farrel mengangguk anggukan kepalanya. "kamu" ucap Farrel dan mengacungkan telunjuk nya ke diri Nastusha, "Nanti makan siang bareng saya" ucap Farrel dengan nada memerintah dan langsung melenggang pergi.
Jason menatap ku segera setelah Farrel pergi. Aku hanya menunduk dan memberikan muka tidak mengerti.
.
.
.
.
.
Waktu sudah menunjukkan pukul 11.55. 5 menit lagi waktunya makan siang. Ponsel nastusha terus berdering akan notif. setelah Nastusha membukanya ternyata itu adalah notif dari group wa PKL nya. anak anak mengajak untuk makan siang bareng.
ternyata 5 menit menunjukkan makan siang sudah berlalu. dan sekarang sudah jam 12.04. Aku akhirnya memilih untuk pergi meninggalkan ruangan dan meja ku. tadinya kenapa aku memilih belum bergerak jam 12 tepat tadi, karna aku mengingat akan perintah Farrel untuk makan siang bareng dia. Tapi sampai sekarang sounding soundingnya pun tidak ada, baikpun dari panggilan, pesan, atau pun datang menjemput.
Tidak mungkin aku menunggu dia terlalu lama, soalnya ni perut sudah menjerit ingin diberi makan. Aku keluar dari ruangan ku, menutup pintu ku dan menguncinya, karna aku meninggalkan tas, hanya membawa ponsel dan dompet kecilku.
Aku menuju ke lantai bawah. aku melewati ruangan Farrel, namun sepertinya tidak ada tanda tanda penghuni ruangan. Aku memasuki lift dan menuju ke lantai bawah. Ketika sudah sampai lantai bawah, lift pun terbuka. Aku masih fokus dengan chat chat di group wa, namun sadar pintu lift sudah terbuka. Aku keluar. namun masih baru melangkah satu kaki keluar, ternyata ada menarikku kembali masuk ke dalam lift.
Ternyata orang yang menarikku ke dalam adalah Farrel, aku melihat dia tepat disampingku. "serius benar dengan tu hp. ada yang menarik disitu?" tanya farrel jutek.
"eeh, hmm, group wa PKL kak" jawab ku polos sambil menunjukkan ponsel ku.
Kami kembali ke lantai atas tempat dimana ruangan aku dan ruangan kak Jason, Sekretaris serta ruangan megah kak Farrel.
Kami keluar dari lift, dia, kak Farrel memegang tangan ku dan mengajak masuk ruangan. Aku bingung apa makan siangnya diruangan kak Farrel?
Ternyata jawabannya tidak. kak Farrel hanya mengajak keruangan nya untuk mengambil dompet nya dan kunci mobilnya. setelah itu kami kembali pergi turun ke bawah.
.
.
.
.
.
Kak Farrel mengajak ku makan di Restoran yang cukup jauh dari kantor. tempatnya cozy, nyaman banget untuk berleyeh leyeh, cocok untuk para pekerja yang mengistirahatkan badan dan pikirannya, karna disuguhkan dengan ruangan yang full AC, di suguhin alunan musik lembut. dan makan makanannya disini juga enak.
Nastusha dan Farrel menikmati makan mereka masing masing dalam diam. Tiba tiba tangan Farrel menyentuh pipi nastusha dan mengusapnya, karna ternyata untuk menyingkirkan bulir bumbu makanan nastusha yang menempel pada sudut bibirnya. "makannya selo aja sayang, masa nggak tau pipi indah kamu kena noda bumbu"
Aku dengan sigap langsung membersihkannya sekali lagi dengan rasa malu. dan Farrel hanya bisa tertawa renyah sambil memegang pipi Nastusha kembali dan mengusap kepala nastusha dengan lembut. Makan siang telah selesai, namun mereka masih di restoran tersebut.
"ayok dong kak balik, aku nggak enak kek gini udah jam 14.30 loh" panik Nastusha.
"aku masih mau berlama lama sama kamu. tenang, kamu pergi sama ku, ngapain takut?" jelas Farrel relax
"nggak gitu juga dong kak. aku ini masih PKL disitu, jangan mentang mentang aku kenal kakak, nanti aku dinilai sesuka ku disitu" jelasku.
"hei, itu juga nanti milik kamu sayang, setelah kita nikah" kata Farrel yang membuat Nastusha kaget nggak ketulungan.