》》 Hari ini Nastusha ada janji dengan Feby untuk menemaninya membeli peralatan dia kuliah. Mereka memilih untuk mencari Tas dan sepatu terlebih dahulu yang layak untuk di pakai ngampus ke Mall.
Mall SKA
Feby sibuk mencari cari tas dan sepatu yang cocok untuknya. Aku menunggunya sambil duduk di salah satu store ternama, Guccie sambil membaca majalah. Aku tau Feby adalah gadis yang rempong dalam memilih barang. Namun selalu mencoba minta pendapat orang terdekatnya akan tetapi tidak pernah memilih pilihan orang terdekatnya. Ujung ujungnya memilih pilihannya sendiri.
Nastusha selalu menekankan dengan tegas ke Feby setelah tau sifat Feby yang satu itu. Dia akan setia menemani Feby seberapa lama mencari barang yang diinginkan, tapi tidak untuk memilih. Karna nastusha sudah tau jawabannya.
.
.
."Eh sayang, akhirnya datang juga" suara Feby menggema dan mengalihkan pandangan ku dari majalah yang ku baca. Iyaap aku kaget, melihat siapa yang datang. Farrel datang dimana kami berada. Tepatnya dimana Feby berada, karna Feby adalah pacarnya. Dia datang memeluk sambil mencium kening Feby namun mata farrel menuju ke aku.
Aku mengalihkan pandanganku. Menganggap aku tidak tau dia datang. Sudah seminggu aku menghindar dari Farrel. Sudah berapa kali Feby mengajak makan bareng dengan farrel karna diajak Farrel namun aku menolak dengan alasan tugas kampus. Pernah diajak makan berempat dengan kak Al. Namun aku menolak karna ada yg mesti aku selesaikan. Dan kak Al juga menolak kalau aku pun tidak ikut.
Dan terakhir, Farrel dan Feby datang main kerumah ku karna katanya Farrel penasaran melihat rumah Aku dan kak Al. Sekalian bertemu orangtua kami. Namun aku memilih keluar bersama teman teman ku waktu itu, yang membuat Feby malamnya nge wa aku menanyakan apakah dia ada salah. Karna Feby ngerasa aku menghindar dari dia. Padahal aku menghindar dari Farrel.
.
.
.
.Ketika Nastusha memilih tidak tau menau akan kedatangan Farrel. Nastusha akhirnya terkejut karna getaran hpnya. Nastusha melihatnya,
Nastusha kaget bukan main, dia menatap kearah Farrel yang sudah siap memberinya senyuman manis ketika nastusha menatapnya setelah menerima pesan tersebut.
Nastusha mengabaikan pesannya dan memilih beranjak dari situ dan permisi ke Feby untuk ke toilet sebentar.
Nastusha ke atas, store Guccie tersebut menyediakan toilet diatas lantai 3. Sedangkan Feby dan Farrel berada di lantai 1. Selain toilet di lantai 3. Lantai 3 juga punya ruangan khusus untuk para customer Guccie apa bila dia merasa capek berbelanja di Guccie, atau pun menunggu barang yang di pesan. Intinya ruangan itu adalah salah satu fasilitas gratis dari Guccie untuk para pengunjung setianya.
Setelah dari toilet, nastusha memilih untuk berdiam diri di salah satu ruangan yang di sediakan store Guccie. Ruangan tersebut banyak di sediakan di lantai 3 store tersebut dan memiliki pintu serta di dalamnya terdapat kursi pijat dan minum siap sedia untuk diminum.
Ketika nastusha masuk ruangan, tiba tiba ada orang yang mendorong nastusha dari belakang agar memasuki ruangan itu lebih cepat. Dengan sigap nastusha melihat kebelakang ketika sudah memasuki ruangan, ternyata itu adalah Farrel.
Nastusha terkejut sehingga tak sadar sudah membuka mulutnya. Mengundang Farrel untuk langsung dengan sigap menyium Nastusha dan menyapu lidah nastusha karna terlebih nastusha sudah membuka mulutnya yang langsung dimanfaatkan Farrel seketika itu juga.
Farrel menggila mencium bibir lembut nan manis milik Nastusha. Nastusha juga menikmatinya, tidak tau kenapa nastusha merindukan benda kenyal ini ketika pertama kali sudah menyentuhnya, hal itu selalu membayang bayangi nastusha.
Ketika mereka rasa, mereka sama sama sudah kehilangan nafas.
"Nas, aku sudah tidak bisa berfikir jernih. Semakin kamu menghindari ku. Semakin aku tidak akan membiarkan mu jauh dari ku" ucap Farrel dengan menempel keningnya dan kening nastusha ketika mereka selesai ciuman panas dan dengan nafas berat penuh nafsu.
Nastusha terdiam, dia memalingkan diri dari Farrel. Farrel datang memeluk dari belakang dan berbicara tepat di belakang leher nastusha sehingga menimbulkan geli yang teramat.
"Jangan pernah berpaling dari ku nas. Ketika itu juga kamu akan menerima hukuman" kata Farrel yang mulai menyerang Nastusha kembali dengan ciuman panas. Nastusha seperti tidak berdaya. Tapi, nastusha teringat akan Feby sahabatnya itu. Dengan sekuat tenaga nastusha mendorong Farrel.
"Hentikan kak. Aku nggak mau menyakitin Feby. Kalian sudah berhubungan lama. Hanya karna kita bertemu, hubungan kalian rusak? Lebih baik aku mati daripada harus kehilangan sahabatku" jelas nastusha yang marah ke Farrel.
"Sstt ssstt, Feby tidak akan tau hal ini. Aku nggak kuat bila tidak dekat kamu nas. Please, jangan menghindariku lagi" keluh Farrel.
Tiba tiba suara deringan telf Nastusha berdering. Dan Nastusha mengangkatnya "iya Feb?"
"Nas, dimana? Lama amat ke toilet aja. Aku susul ya keatas. Farrel juga ntah kemana. Aku udah nentuin pilihan dan bayar barangku. Kita makan yuk, aku lapar ni" kata Feby mengeluh.
"Ok, aku segera turun feb. Tunggu aja dibawah" atur nastusha yang takut apa bila Feby naik keatas.
"Kak Farrel, aku mohon sama kamu. Hentikan hal ini. Aku nggak akan nerima hal seperti ini. Aku menghargai Feby. Kamu orang yang dicintainya, dan aku nggak akan merebut apa pun yg sudah jadi miliknya" nastusha pergi meninggalkan Farrel.
.
.
.
.Mereka akhirnya memutuskan makan di cafe pilihan Feby. Feby, Farrel dan Nastusha akhirnya pergi makan bareng.
"Nas, kamu pulang bareng Farrel aja ya. Aku sepertinya mau ke kantor papa. Nanti aku pulangnya sama kak Al deh" jelas Feby.
"Loh kok gt feb? Aku ikut kamu aja deh" jelasku, karna nggak mau membiarkan sedikit pun kesempatan untuk bisa berdua dengan Farrel.
"Nggak usah nas. Kamu udah seharian nemeni aku. Sayang, kamu bisakan anter nastusha ke rumah?"
"Tapi feb aku masih sanggup ikut kok nemeni kamu .." jawab nas. Ketika nastusha mau melanjutkan omongannya.
Tiba tiba Farrel memegang paha nastusha yang mulus dan terpampang (tepat dibawah meja) karna nastusha memakai rok pendek sepaha. Dan meremasnya, sebagai tanda untuk Nastusha tidak menghindari dia kali ini.
"Oke sayang. Tenang saja, sahabat mu ini akan aman sampai kerumah seperti sebelumnya. Iyakan nas?" Respon Farrel sambil menatap Nastusha. Nastusha tidak menjawab apa apa. Dia hanya bisa diam, setelah Farrel memberi tanda.
Mereka sama sama keluar mall, mengantar Feby ke Gocar yang sudah dia pesan. Setelah Feby pergi, Farrel mengajak Nastusha kembali ke dalam mall, sambil memegang tangan nastusha menuju parkiran mobil.
Farrel membuka kan pintu untuk nastusha. Nastusha hanya bisa menurut kali ini.
Tiba tiba ketika Farrel masuk, nastusha langsung segera diterkam farrel. Farrel mencium nastusha dengan rekus. Menarik tengkuk leher nas lebih dalam, dan pangutan cium mereka semakin dalam dan semakin dalam.
Tak sadar tangan farrel sudah mendarat ke paha nastusha yang terekspos. Dan mulai memasuki tangannya ke sela sela pahanya dan yaapp, nastusha mendesah tiba tiba karna kaget tangan Farrel sudah menyentuh area sensitifnya. Walau masih ada dalaman yang menghalangi.
"Ini hukuman buat kamu sayang, karna sudah berani mengekspos paha mu yang mulus ini, yang daritadi menjadi bahan tatapan lelaki diluar sana yang siap menerkam mu" jelas Farrel