Bab 29

11.9K 314 38
                                    

》》 "Farrel!!! Kamu apa apaan sih? Mau sampai kapan kamu begini terus?" Protes feby.

Farrel terus melangkah pergi menjauh tanpa menggubris Feby.

Baru saja terjadi petikaian antara farrel dan feby. Farrel tidak mengindahkan apa yang di bilang feby.

Seharusnya semalem farrel dan feby akan makan malam di restoran bintang 5. Makan malam tersebut atas undangan orangtua feby.

Namun ternyata farrel tidak datang menghadiri makan malam tersebut. Di telf tidak diangkat, setelah itu bahkan nomornya tidak aktif.

Ketika pagi ini pun, feby terbangun pagi untuk mempersiapkan keperluan suaminya. Ternyata farrel belum pulang, dan tidak di temukan tidur di sampingnya.

Ketika feby turun ke bawah, feby menemui farrel yang baru saja pulang dengan membawa jas di tangan kanan nya dan tas kerjanya di tangan kirinya.

Feby hendak menanyakan kenapa baru pulang pagi ini, kenapa ponsel tidak aktif, sambil membuka dasi farrel yang masih merekat di lehernya.

Baru akan mau melepaskan dasi tersebut dari leher suaminya, farrel segera menghindar dan bergegas pergi meninggalkan istrinya tersebut.
.
.
.
.

Nastusha pov

Hari ini aku memulai hari ku dengan magang di perusahaan Kak Rafa. Setelah program PKL ku selesai, semester baru ini kami di haruskan magang selama 1 semester. Jadi pengganti kuliah itu adalah magang dan enaknya ialah, digaji juga.

Beberapa teman ku tetap memilih magang di perusahaan mereka waktu PKL. Namun, tempat pkl ku waktu itu adalah perusahaan farrel.

Aku benar benar tidak mau lagi berurusan dengan farrel. Hati dan diriku sendiri butuh pemulihan yang tepat dengan cara menghindari dia sementara dan melupakannya.

Karna aku bukan perebut lelaki orang. Aku tidak mau semakin dalam cinta ku ini terhadapnya sehingga hal seperti yang lalu, hal bodoh untuk memperjuangkannya terjadi.

"Heyy, serius amat kerjanya"

"Eh, kak Rafa" ucapku kepada kak Rafa dengan memberi senyuman yang menurut ku paling indah.

"Yuk makan siang bareng"

"Aah, boleh. Yuk" ucapku menerima ajakan kak rafa.
.
.
.
.

"Aah, makasih banyak ya kak traktiran makan siangnya. Seriusan aku udah kenyang beeet" ucap ku kegirangan karna sudag kenyang.

"Kamu sih, sementang all you can eat, semua kamu ambil" ejek rafa.

"Yaampun kak, itu godaan bet sama ku kalau nemu all you can eat. Apa lagi dibayarin" ucap nas heboh

"Dasar" ucap rafa sambil mengelus rambut nas acak. Sambil berjalan keluar dari cafe menuju parkiran mobil.

Ketika berjalan ke arah parkiran mobil, "awww" ucapku karna menabrak bahu seseorang yang ku tak tau itu siapa.

"Farrel" sapa rafa ketika melihat seseorang yang menabrak aku.

Diriku menegang. Ketika tadinya merasa sakit pada bahuku, seketika sakit itu hilang dan diganti dengan rasa takut. Rasanya darah ku mengalir begitu cepat. Bahkan sekarang aku merasakan sudah tak sanggup berdiri. Sehingga dia orang yang ku hindari spontan menangkap badan ku yang lemah ini.

"Are you okay nas?" Tanya farrel.

"Kalian... kalian sudah saling kenal?" Tanya rafa.

"Nggak" ucap nas

"Iya" ucap farrel serentak dengan nas yang mengucapkan kata nggak.

Rafa bingung. Nas yang sadar akan hal itu pun, "nggak, aku nggak kenal sama dia kak. Aku cuma kenal sama istrinya, karna istrinya teman dekatku" ucap nas langsung tanpa mengizinkan farrel untuk berbicara.

I'm not a USURPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang