54

1.2K 124 39
                                    

Aku adalah Zavier Royza Lathfierg," ucap Sang Panglima dengan sangat percaya diri. Dia menggenggam tangan Lidya sembari tersenyum puas. Robert tersentak kaget dengan pengakuan Gio.

"Tidak mungkin! Kau telah mati! Ingat itu!" kecam Robert memutar akalnya.

"Jika aku telah mati, siapa yang akan menghabisimu? Kau pikir aku akan menurutimu untuk membantai dua adikmu sekaligus. Kau tidak pantas untuk hidup! Kau akan pergi menyusul ayahmu," kekeh Gio lagi.

"Kau berbohong! Kau berani membunuh ayahku?! Biadab kau!" sergah Robert dalam amarah.

"Tentu saja,  aku berani membunuh sang pengganggu keluargaku. Kau pikir kelicikan ayahmu tidak bisa diketahui olehku? Sayang sekali. Aku selamat, ayahmu telah keliru dengan membiarkan pamanku terjun ke jurang tanpa kau pastikan hidupnya. Nyatanya, pamanku selamat. Kau lupa siapa namanya? Angga Guarda. Kau dengar? Guarda, sejenak mungkin kau lupa dengan nama itu," kekeh Gio lagi.

"Tapi sayang,  nama asliku diganti hanya untuk membalas kematian ibuku! Aku meninggalkan rumah Guarda dengan segala persiapan dan datang ke rumahmu sebagai anak yatim piatu. Ketika aku telah besar,  aku mengambil segala rahasia tentangmu dan menemukan Oxy dan Aluna serta Savana dan ayahku di peta kematian yang ayahmu buat.  Kematian ayahmu aku yang menjemputnya, harusnya kau berterima kasih kepada ku. Sebelum ayahmu mampu membunuh ayahku aku mencampurkan racun mematikan ke dalam minumnya, di hari ayahku wafat ayahmu juga wafat. Kita impas! Lalu apalagi yang bisa aku katakan? Kau mengincar Lidya dan menghantarkanku bertemu dengannya." Sejenak Gio menghentikan perkataannya dan menatapnya dalam.

Ia tersenyum menatap Lidya.   "Kau saudara kembarku?"

Gio mengangguk dan membelai rambut Lidya dengan lembut. "Tentu saja, kau istimewa bagiku dan aku akan bersumpah untuk segala keselamatanmu."

"Kau melakukan kesalahan yang besar dengan mempertemukanku dengan Lidya. Aku benar-benar memastikan kematianmu, untuk semua yang telah kau lakukan."

"Tidak usah banyak bicara! Kau akan mati di tanganku!" sangkal Robert dengan percaya diri. Dia langsung menunjukkan samurai ke atas dan mengumpulkan pasukannya.

"Jangan terlalu percaya diri! Kau akan mati, seharusnya kau menyesal!" Lidya mengangkat samurainya.

Gio mengamati sekitar teman-teman yang kini bersamanya. Ia tersenyum dan menatap lama pada Oxy, Aluna, dan Lidya. "Kesalahan terbesarmu adalah berurusan di keluarga Lathfierg!"

"Diam kau! Kau lihat, kau tengah mengantarkan nyawamu kepada kami!" sambung Alex yang berdiri di samping Robert.

Gio hanya terkekeh kecil lalu melepaskan genggaman tangan pada tangan Lidya. Ia mengeluarkan sebuah pistol dan menembakkan pelurunya menembus langit dengan sudut 75 derajat. Peluru itu menyerong dan meninggalkan tempat ia keluar semula.

Tidak beberapa lama banyak orang datang dari seluruh penjuru. Empat orang yang menyilangkan samurai ke leher Zhiro kini telah menurunkan senjatanya.

"Bawa yang lainnya ke tempat yang aman!" komando Gio. Mereka mengangguk, orang yang semula berada di pihak Robert kini malah memilih mengkhianati pimpinan mereka.

"Kalian mengkhianatiku?! Berani-beraninya kalian!" amuk Robert dengan wajah memerah.

"Pengkhianat memang pantas untuk dikhianati!" sergah salah satu di antara mereka. Seseorang datang kepada Gio dan membisikkan sesuatu, Gio mengangguk dan orang itupun pergi.

"Ada apa?" heran Lidya dengan pembicaraan mereka yang tidak ia ketahui.

"Kondisi Zhiro semakin melemah, mereka memasukkan sesuatu cairan ke tubuh lelaki itu. Mereka tidak terlalu tau apa itu, semakin cepat semakin bagus," jawab Gio dengan setengah berbisik.

I'll Do Anything For You [Lathfierg Series]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang