Suatu keterikatan itu nggak dilihat seberapa lama mereka bersama. Namun, seberapa lama mereka mengukir masa.
-Querencia-
Gadis dengan rambut yang dicepol itu membaringkan tubuhnya di ranjang miliknya. Langit malam yang pekat nampak dari sela jendela kamarnya. Tak ada bintang yang menyinari malam ini. Ketika ia mendapat teguran dari Devon sore tadi membuat dirinya agak kesal dengan perilaku Devon yang terlalu possesive.
Guna menghilangkan kebosanannya, Alby mengambil benda pipih berwarna silver di sampingnya. Ia membuka chat WhatsApp yang belum sempat ia baca. Tunggu. Ternyata seseorang telah mengirimkan chat padanya, namun Alby baru membacanya sekarang.
Argambleng.
Sorry.
Alby berdecih melihat chat itu. Dengan sigap ia memainkan jarinya di layar ponselnya.
Bodoamat.
Gue nggak kenal sama lo.
Bye!Selesai membalasnya, Alby menutup ponselnya. Mood-nya masih belum membaik.
"Alby..."
Suara itu mengalihkan perhatian Alby. Akhirnya Alby membuka pintu kamarnya. Devon dan Bella tengah berdiri di balik pintu.
"Eh, mama. Kenapa?" tanya Alby pada Bella.
"Kamu kan belum makan, nih mama masakin," ujar Bella seraya memberikan nasi goreng ke hadapan Alby. Alby dengan antusias menerima makanan itu.
"Terima kasih, Ma. Sayang Mama."
Bella tersenyum hangat setelahnya. "Mama mau istirahat dulu. Kalo kamu butuh apa-apa bilang ke Devon aja ya, sayang."
"Oke, Ma."
Lalu dua orang tadi pergi. Alby yang merasa lapar itu langsung melahap nasi goreng buatan Bella.
Saat tengah menikmati makanannya, perhatian Alby teralihkan oleh ponselnya yang berbunyi. Menandakan ada notifikasi chat masuk.
Alby meletakkan piringnya. Kemudian membuka chat dari seseorang.
Argambleng.
GUE SUMPAHIN LO KESELEK MALAM INI.
Baru saja Alby membaca chat itu, ia kontan batuk-batuk akibat nasi yang belum tertelan. Alby segera meminum air putih yang sudah tersedia di samping piring. Setelah selesai, ia dengan emosi yang tinggi membalas sumpah serapahnya Arga.
ASTAGA GUE BENERAN KESELEK INI!
GUE SUMPAHIN LO NGGAK ADA YANG NENENIN TIDUR MLM INI, BIAR MBAK KUNTI YANG DI SAMPING LO!Argambleng.
Gue nggak ada yang nenenin. Lo masih minum nenen?
Alby mengerutkan keningnya. Ia menepuk jidat setelah melihat balasan Cahyo darinya itu typo parah.
Typo, njir-_-
Argambleng.
Lah, kirain beneran mau nenenin gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Querencia [END]
Teen FictionPART MASIH LENGKAP, BELUM DIREVISI. [Follow sebelum membaca, don't copy my story]. Highest rank🥇 #1 in highschoolseries #1 in spirit #1 in together #2 in best couple Dia khayal dalam nyata. Dia imajinasi dalam realita. Rasa itu hadir tanpa disadari...