Memang, angan itu indah.
Tapi kenyataannya suka nyesek. Gak sesuai harapan.
-Merlinia Syafitri-***
(Typo maaf ya, kasih tau aja.)
"Lisa." Panggil seseorang berbarengan dengan tangannya yang menepuk bahu Lisa.
Lisa langsung menoleh kearah orang itu, lalu tersenyum. Dia sudah hafal betul dari suaranya." Kenapa Rald?"
Mendadak Iren melotot, langkahnya terhenti. Tenggorokannya terasa kering. Apakah dia tidak salah dengar?
Dengan jantung yang berdebar kuat, dia membalikkan badanya dan benar saja. Detik itu juga serasa atmosfer di sekitarnya terhenti. Dia melongo tak percaya.
I-itu... Gerald kan? Gak mimpi kan gue? Dia kok sekarang makin ganteng ya?
"Mau kekantin bareng gak?" tanya Gerald pada Lisa yang langsung mendapatkan gelengan kepala dari gadis itu." Kamu duluan aja, nanti aku nyusul," ujar Lisa.
Gerald menangguk lalu tersenyum. "Oke deh, gue duluan." Lisa membalas kalimat itu dengan mengangguk dan tersenyum.
Iren menatap Gerald dan seketika tatapan mereka bertemu. Hati Iren langsung berdesir hebat mengetahui Gerald menatap kearahnya. Walau hanya tatapan datar yang ia lihat dari cowok itu.
Gerald memutuskan kontak matanya dengan Iren, dia melengos pergi begitu saja seolah tidak melihat kehadiran gadis itu di sana.
Iren menatap kepergian Gerald. Dia berharap cowok itu mengenalinya, tapi nyatanya Gerald tidak mengenalnya dan pergi begitu saja dari hadapannya.
Kok dia? Apa dia gak kenal sama gue? Atau dia lupa gue itu siapa?
Lisa menepuk pundak Iren. "Ren, kok bengong? Ayo ke kantin," ajaknya membuyarkan lamunan Iren.
Iren mengerjapkan matanya. "Maaf, ayo kantin."
Sampailah mereka berlima di area yang penuh dengan kumpulan manusia yang kelaparan. Mereka duduk di salah satu meja kantin yang masih kosong.
"Gue mau pesen makanan dulu ya? Mau nitip?" tawar Dela sekaligus bangkit dari posisinya.
"Bakso sama es jeruk 3," jawab Rosa.
"Iren? Mau mesen gak?" tanya Dela kepada Iren yang terlihat sedang melakukan sesuatu yang Dela tidak ketahui apa itu.
"Gue jus Strawberry aja."
Dela mengangguk menanggapi dan langsung pergi menuju stand kantin untuk memesan makanannya dan juga pesanan teman-temannya.
Iren diam-diam melirik Lisa yang duduk di sampingnya. Gadis itu tengah mengobrol bersama Rosa dan Merlin. Iren bertanya-tanya pada dirinya sendiri, ada hubungan apa Lisa dengan Gerald.
Puluhan pertanyaan menghinggapi kepalanya. Mulai dari opini dan juga khayalan, membuat dirinya pusing sendiri memikirkannya hanya ingin mengetahui ada hubungan apa mereka berdua? Kenapa terlihat begitu dekat dan akrab?
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALISA (END)
Teen Fiction#Teenfiction series 💔 "Selama nafas ini masih ada, selama darah ini masih mengalir di dalam tubuh, selama jantung ini masih berdetak, dan selama kedua mata ini belum tertutup rapat. Tuhan, aku mohon izinkan aku untuk menatap dirinya yang sedang ter...