Sikap kamu bener-bener ngebingungin. Kamu nyuruh aku pergi, tapi kamu peduli sama aku? Mau kamu apa sih?
***
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar lima menit yang lalu. Suasana sekolah sudah lumayan sepi dikarenakan hanya kelas 12 yang baru pulang. Mereka harus mengikuti PM mempersiapkan materi untuk UN yang sebentar lagi akan di laksanakan.
Disinilah Lisa sekarang. Berdiri seperti orang linglung di pinggir jalan. Gadis itu tak tau harus apa selain menunggu angkot lewat. Tapi apakah mungkin? Bahkan hari'pun sudah semakin sore, jarang ada angkot lewat di waktu tersebut.
Lisa bisa memesan Ojek Online jika saja ponselnya tak mati kehabisan daya, soalnya hari ini dia tak membawa power bank dikarenakan lupa.
Temannya? Tak ada'kah yang mengajak Lisa pulang bersama? Sebenarnya Rosa, Merlin, dan Dela bahkan Ravan dan kedua temannya terkecuali Gerald sudah berulang kali mengajak Lisa pulang bersama. Tapi gadis itu selalu menolaknya, dengan alasan ia ingin naik angkot saja. Mereka bisa apa jika yang diajak tidak mau? Memaksa'pun Lisa tetap menolaknya.
"Itu siapa?" Matanya menyipit saat mendapati sebuah mobil berwarna hitam yang memelankan lajunya. Tapi yang Lisa tau, mobil itu berjalan kearahnya.
Awalnya Lisa positive thinking saat mobil itu berhenti tak jauh dari tempatnya berdiri. Tapi detik berikutnya Lisa agak merasa aneh, seperti di perhatikan oleh sang pengemudi mobil tersebut dari dalam kendaraannya.
Jangan bilang kalau ....
Perlahan Lisa memundurkan langkahnya, dia mengedarkan pandangannya menatap sekelilingnya, sepi. Posisinya di halte bus berjarak tak jauh dari sekolahnya.
Saat Lisa ingin berbalik dan pergi, langkahnya harus terhenti karena orang tersebut turun dari mobilnya. "Tunggu!" Serunya.
Pria itu menghampiri Lisa.
"Anda kenal dengan gadis bernama Lisa Silvia?" tanya lelaki itu.
Sesaat Lisa memperhatikan penampilan pria yang sudah berdiri di hadapannya. Kaus hitam terbalut jaket kulit yang berwarna senada, sepatu hitam bahkan topi dan kacamata yang di kenakannya'pun berwarna hitam. Terlihat mencurigakan.
"S-saya ... sendiri, Lisa Silvia." Lisa menjawab kaku.
Pria itu melepas kacamatanya, pergerakannya tak luput dari perhatian Lisa. Dia menatap Lisa yang berdiri di hadapannya dengan sorot mata bingung-nya.
"Tepat sekali kita bertemu di sini."
Lisa membeku mendengarnya apalagi saat pria itu menyunggingkan senyum misterius-nya. Sorot mata tajamnya mengarah pada Lisa, instingnya berkata Lisa dalam masalah sekarang.
"Anda siapa?" tanya Lisa ketakutan saat pria itu berjalan mendekatinya. Sungguh, Lisa tak mengenali pria asing di hadapannya ini.
"Kita pernah bertemu," ucapnya, masih dengan senyuman misteriusnya. Sebelah tangannya berada di saku celana jeans-nya hendak mengambil sesuatu.
"Kamu mau kemana cantik?" tanya Alex, menahan tangan Lisa kuat. Tak membiarkan gadis itu kabur darinya.
Ya dia Alex. Dia sangat beruntung bertemu dengan Lisa di sini, tanpa perlu repot-repot mencarinya. Yang lebih menguntungkan lagi tempat ini sepi, memudahkannya untuk melaksanakan keinginannya. Kali ini dia tak akan membiarkan Lisa lolos, tak akan!
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALISA (END)
Novela Juvenil#Teenfiction series 💔 "Selama nafas ini masih ada, selama darah ini masih mengalir di dalam tubuh, selama jantung ini masih berdetak, dan selama kedua mata ini belum tertutup rapat. Tuhan, aku mohon izinkan aku untuk menatap dirinya yang sedang ter...