Langit tak pernah meminta balas atas hujan yang ia beri. Karena ia tahu, mencintai adalah memberi, bukan meminta dan buka juga memaksa.
-Adelia Lestari-
****
(Typo maaf ya. Kasih tau aja.)
"Lisa berhenti!"
Suara itu membuat langkah pasangan yang sedang berjalan di koridor menuju parkiran otomatis langsung berhenti. Keduanya serempak menoleh ke orang yang mengeluarkan suaranya.
Gadis cantik itu berjalan cepat menghampiri keduanya. Tatapannya hanya tertuju pada Lisa. Antara geram dan cemburu melihat Lisa jalan bergandengan dengan Gerald.
"Lo kan baik, gue minta waktunya buat ngomong sama pacar lo." Iren berucap sambil sedikit melirik kearah Gerald yang menatapnya dengan ekspresi yang tak bisa terbaca.
"Kali ini aja," tegasnya. Membuat Lisa menoleh kearah Gerald, dia bingung dengan Iren yang notabenya masih siswi baru kenapa dia terlihat seperti memiliki rahasia penting yang akan di bicarakan dengan Gerald. Apakah mereka sudah saling kenal sejak lama? Lisa bertanya dalam hati, siapakah Iren itu?
"Maaf, gue gak kenal sama lo."
Lontaran kalimat yang Gerald ucapkan membuat Iren seketika susah untuk menghirup udara di sekitarnya, hatinya tertohok. Sakit. Hanya itulah yang ia rasakan, apakah dirinya bertrasformasi lebih banyak dari penampilannya dulu sehingga Gerald tidak mengenalinya saat ini?
"Kalo itu, gue bakal jelasin perihal diri gue. Makanya lo ikut gue, sebentar aja Rald. Gue pengen ngomong sama lo...." Iren berucap, tetapi nada bicaranya sangat persis seperti orang memohon.
Iren menoleh pada Lisa. Memasang wajah melasnya sekaligus menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada. "Plisss Lisa, gue mohon. Gue bentaran mau ngomong sama Gerald, sebentar aja." Mohonnya berharap cewek itu akan merasa iba melihat dirinya yang memelas seperti ini.
"I-iya Ren... gak pa-pa. Gue izinin," jawab Lisa sambil tersenyum kaku pada Iren.
Iren berbinar mendengarnya. Dengan wajah sumringahnya dia menjawab ucapan Lisa." Serius Lis? Makasih Lisa...."
"Tapi gue gak mau. Lo siapa? Gue gak kenal sama lo." Gerald menolaknya dengan kalimat yang cukup menohok hati Iren. Lagipula dia tak kenal dengan anak baru ini. Tapi kenapa seolah cewek itu sok kenal dengannya.
Lisa menggenggam tangan Gerald. Membuat cowok itu langsung menoleh kearahnya. "Rald, aku mohon kamu ikut Iren ya? Dia kayanya mau ngomong hal penting sama kamu." Lisa memohon. "Demi aku," lanjutnya.
Gerald menghela napasnya pelan. "Lo gak papa pulang sendiri?"
Lisa tersenyum, memberitahu kalau ia tidak keberatan. "Tenang aja, aku bisa jaga diri kok."
"Oke. Hati-hati ya." Gerald mengelus puncak kepala Lisa. Lalu pergi dari hadapan gadis itu. Berjalan mendahului Iren yang mengekorinya di belakang.
Lisa tersenyum melihat Gerald mau di bujuk olehnya. Ternyata dia tidak keras kepala seperti dulu sebelum mereka berpacaran. Sekarang cowok itu agak penurut akan ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALISA (END)
Teen Fiction#Teenfiction series 💔 "Selama nafas ini masih ada, selama darah ini masih mengalir di dalam tubuh, selama jantung ini masih berdetak, dan selama kedua mata ini belum tertutup rapat. Tuhan, aku mohon izinkan aku untuk menatap dirinya yang sedang ter...