Terima kasih Tuhan, sampai detik ini aku masih bisa melihat pancaran aura kebahagiaan serta senyuman dari orang-orang yang aku sayang.
- Lisa Silvia-
***
Lisa tak mengerti dengan perilaku aneh kakaknya ini. Gilang terus saja mendorong kursi rodanya, mengajak Lisa keliling rumah sakit, apakah kaki cowok itu tidak pegal? Lisa saja yang hanya duduk sambil melihat-lihat sekitaran rumah sakit mulai terasa lelahnya.
"Bang Gilang, udah kek. Emang lo gak capek?" tanya Lisa.
Gilang menggeleng menanggapi. "Emangnya lo gak suntuk rebahan mulu di kasur? Lebih baik jalan-jalan kek," balasnya.
"Lisa capek Bang, pengen istirahat." Lisa mulai merengek, membuat Gilang tak tega melihatnya.
Cowok itu melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Sepertinya mereka sudah selesai mempersiapkannya.
Setelah menimang-nimang sebentar akhirnya Gilang mengiyakan ucapan Adiknya. "Ya udah ayo kita balik," ucapnya.
Lisa mengerucutkan bibirnya. "Dari tadi kek, gue udah capek nih diajak muter-muter gak jelas kek gini," kesalnya.
"Iya-iya maafin." Gilang membalas, dia mendorong kursi roda itu untuk kembali ke ruangan tempat Lisa di rawat.
Sampai di depan pintu ruangan itu, Gilang menarik napasnya pelan. Semoga saja orang-orang yang didalam ruangan tersebut sudah selesai dengan urusannya dan membuat rencana yang sudah mereka susun tidak gagal.
"Astagfirullah!"
Baru saja pintu ruangan itu terbuka, Lisa harus dikagetkan dengan suara conffeti shotter. Gadis itu mengusap dadanya pelan, efek kaget memang luar biasa membuat jantungnya dag-dig-dig dengan cepat.
Untung saja Lisa tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, jika punya -- sudah dipastikan dia akan pingsan.
"Happy birthday Lisa Silvia!!!"
Teriak mereka sambil meniup terompet kecil yang mengeluarkan suara agak cempreng.
Lisa tak bisa menyembunyikan rasa senangnya saat ini. Entahlah, dia sulit untuk mendeskripsikannya, terlalu sulit untuk berucap walau hanya sepatah kata saja. Apalagi saat matanya melihat balon warna-warni serta foto paraloid kenangannya bersama teman-temannya yang dipajang di dinding ruangan dengan lampu-lampu kecil berwarna-warni, kelap-kelipnya membuat ruangan ini tampak indah.
Bukan hanya itu saja ada juga Photo Booth dibagian dinding tepat di tengah-tengah ruangan yang dibawahnya terdapat ranjang Lisa. Di foto itu menampilkan dirinya bersama teman-temannya yang berfoto bersama sewaktu selesai melaksanakan ujian kenaikan kelas 12.
Lisa menoleh saat terdengar lagu Selamat ulang tahun, Jamrud. Lagu itu di nyanyikan oleh teman-temannya, tentu ini adalah rumah sakit kalau memakai musik pasti akan membuat kebisingan.
Sungguh, kreatifitas tanpa batas yang dibuat teman-temannya untuk merayakan ulang tahun Lisa patut diberikan apresiasi oleh gadis itu. Mereka kreatif sekali dalam mendekor ruangan ini.
Tapi, untung saja Lisa di rawat di kamar VIP jadi ruangannya lega dan mampu menampung teman-temannya.
Hari ini, hari yang kau tunggu
Bertambah satu tahun, usiamu,
Bahagialah slaluYang kuberi, bukan jam dan cincin
Bukan seikat bunga, atau puisi,
Juga kalung hatiMaaf, bukannya pelit,
Atau nggak mau bermodal dikit
Yang ingin aku, beri padamu
Do'a s'tulus hati ...
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALISA (END)
Teen Fiction#Teenfiction series 💔 "Selama nafas ini masih ada, selama darah ini masih mengalir di dalam tubuh, selama jantung ini masih berdetak, dan selama kedua mata ini belum tertutup rapat. Tuhan, aku mohon izinkan aku untuk menatap dirinya yang sedang ter...