39. Masih sama.

760 72 2
                                        

Belajarlah dari satu kesalahan. Untuk menuai harapan.

****

Bismillah.....Semoga Gak ada kata yang typo, biar kalian nyaman dan enak bacanya.

Happy reading guys!!

****

"Hahaha... anjer Lo Ta, kocak sumpah!"

"Aduh! Sakit perut gue ketawa terus."

"Emang udah bakat lo Ta! Jadi maling!"

Itu suara Adyan, cowok itulah yang berucap sambil tertawa paling keras. Bukan hanya Adyan saja yang teriak yang lainnya juga seperti Rangga, Darrel, dan Monica. Terkecuali Frey yang hanya diam di tempat, fokus pada ponselnya.

Memang, diantara ke enam orang itu Frey-lah yang berbeda. Dia tampak acuh, tak perduli dengan obrolan teman-temannya.

"Maklum Lisa, Letta emang gitu. Rada gak waras otaknya!" Darrel berbicara pada Lisa yang terlihat sedang tertawa karena ucapan Aletta.

"Trus, trus! Lo kena gak di kejar sama Bapak-Bapak itu?" Adyan bertanya excited pada Aletta. Ingin mendengarkan curhatan konyol dari mulut perempuan itu, tentang kejadian yang menimpa dirinya di hari minggu kemarin.

"Kagak sih, cuma gue di lemparin sendal sama tuh Bapak. Mana pas mau kabur ngelewatin pagar rumahnya, pantat gue ketusuk paku, sakit banget njir!" Keluh Aletta mengingat kejadian naas dirinya yang berusaha nyolong buah mangga milik tetangganya.

"Ngakak gue slur!!"

"Kak Letta, perempuan kok bandel banget ya?" heran Monica.

"Maklum Mon! Setengah cowok dia!" sahut Rangga dengan tawa mulai mereda.

"Kalo gak bandel, gak dapet pengalaman seru di hidup lo pada. Mumpung masih remaja, puas-puasin dulu lah!" Begitulah kata Aletta, perempuan itu beralih pada Lisa yang masih terkekeh kecil di samping Monica.

"Kak, memang gitu sikap gue. Jangan heran ya? Maklum, di perkumpulan ini cuma gue doang yang paling humoris." Aletta memberitahu Lisa. "Gue yakin, kalo gak ada gue, pasti nih suasana gak bakal hidup," ucap cewek tomboy itu, menepuk dadanya bangga.

"Heleh! Sok banget lo Ta!"

Jam 4 sore, namun mereka masih asyik nongkrong di tempat ini, hanya sekedar mengobrol, makan gorengan, bahkan ada yang menyetel lagu dari speaker bluetooth milik Adyan, cowok itu menyetel lagu Lunatic yang di bawakan oleh Weird Genius yang pernah buming di Youtube karena salah satu lagunya yang berjudul Lathi.

"Ampun dah si bayi dugong! Akun Instagram gue lo apain njir! Banyak cewek-cewek nge-DM gue! Minta tanggung jawab!" Tiba-tiba Rangga berteriak sambil menatap layar ponselnya, raut wajahnya takjub melihat hasil perbuatan salah satu temannya. "Serasa ngehamilin anak orang gue, minta pertanggung jawaban segala. Padahal bukan gue yang bikin mereka baper, trus di tinggalin."

Mata Rangga memicing, melirik sinis pada Adyan. Ya, siapa lagi jika bukan cowok setengah waras itulah pelakunya. "Lo bener-bener ya! Modus ke cewek-cewek lewat akun Istagram gue. Pake akun lo napa!"

Adyan menyengir lebar pada Rangga. "Sekali-kali lah baik! Males gue kalo pake akun gue, ngeribetin. Mending pake akun lo Ngga. Kalo mereka ngerespon lo yang repot." Kurang ajar memang.

"Wong edan koe!! Pokoknya lo harus tanggung jawab. Lo yang menebar harapan, lo juga yang harus memberikan kepastian!"

Monica yang tengah asyik mengobrol bersama Lisa dan Aletta sambil meminum es teh manis miliknya sedikit terganggu dengan perdebatan kakak kelasnya. Sekaligus teman bandnya.

GERALISA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang