28. Pengakuan Jujur

1K 73 2
                                    

Memang, zaman sekarang banyak yang tulus dan setia harus kalah sama yang cantik parasnya.

***

Jangan lupa pakai masker jika ingin keluar rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa pakai masker jika ingin keluar rumah. Kesehatan lebih penting diatas segalanya.


Kelas 12 MIPA 2 sedang kebagian jadwal untuk belajar di LAB. IPA karena hari ini kelas itu diadakan ulangan praktik tentang materi yang sudah diajarkan oleh Bu Rifda selaku guru Kimia kelas itu.

Mereka sibuk mendengarkan guru berbadan gemuk dan berambut keriting yang selalu ia cepol itu. Memahami prosedur langkah kerja sebelum mereka melakukan kegiatannya.

Mereka dibagi enam kelompok sesuai dengan jumlah meja yang ada di LAB ini. Satu kelompok memiliki jumlah enam anggota, karena murid yang mendiami kelas ini berjumlahkan 36 orang yang beruntung semua murid di kelas ini hadir semua hari ini, membuat tak ada kelompok yang kekurangan anggota.

Namun berbeda dengan Lisa. Setelah kelompok di bagikan oleh Bu Rifda dia langsung menghela napas kasar, bagaimana tidak kesal, dirinya harus satu kelompok dengan Gerald. Orang yang selama ini berusaha untuk ia jauhi dan mengabaikan kehadirannya.

Lisa ingin protes dengan Bu Rifda, namun itu tidaklah memungkinkan. Karena takut guru itu akan memarahinya karena komplain atas ketidaksetujuan Lisa dengan anggota kelompoknya yang sudah di tetapkan oleh Bu Rifda. Karena guru itu tidak suka di bantah apalagi ada murid yang protes dengan tindakannya.

Alhasil, Lisa menerimanya dengan tidak ikhlas dan terus menggerutu dalam hati.

"Eh, sekelompok sama neng Lisa... auto cakep dah nilai gue," ucap Zikri salah satu teman sekelas Lisa yang juga satu kelompok dengannya. "Ada Gerald juga toh. Wah pas nih! Gimana? Seneng gak sekelompok sama pacar?" tanyanya menyenggol lengan cowok itu yang duduk di sebelah Ravan.

Gerald diam tak menanggapi ucapan Zikri. Menurutnya itu sangatlah unfaedah sekali.

"Yaelah... gue di kacangin. Dasar pendiem, sayang ganteng. Bingung gue kenapa banyak cewek yang suka sama lo." Zikri mengusap-usap dagunya lalu turun ke jakunnya. "Lo pake pelet ya? Makanya banyak cewek yang naksir sama lo?" Tebak Zikri layaknya seorang paranormal yang sedang menggunakan indra keenamnya untuk mengetahui apa yang ganjil.

"Ngaco lo!" balas Ravan.

Lisa yang tadi sibuk memperhatikan Bu Rifda yang masih memberikan penjelasan di depan mulai jengah dengan tingkah Zikri. "Lo kalo mau banyak cakap, mending di luar sonoh. Berisik tau! Dengerin gurunya lagi ngomong !" Semprot Lisa pada Zikri.

"Santai dong... bilang aja lo cemburu kan gue godain pacar lo? Tenang, gue bukan maho, gue masih doyan cewek kali. "

Lisa tak mengindahkan ucapan Zikri, dia kembali fokus pada penjelasan Bu Rifda sampai guru itu selesai memberikan penjelasannya. Setelah selesai bicara panjang lebar, beliau menyuruh anak muridnya untuk segera melaksanakan tugas kelompoknya yang sudah di berikannya kepada mereka.

GERALISA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang