44. Peleburan Rasa.

839 63 1
                                        

Pertemuan antara dua kepribadian sama seperti kontak antara dua subtisusi kimia. Jika ada reaksi, maka keduanya bertransformasi.

***


   Masih pagi-pagi sekali, Lisa sudah sampai di sekolahnya. Kali ini gadis itu berangkat menggunakan ojek online karena sang Ayah tidak bisa mengantarkannya ke sekolah, di karenakan takut telat ke kantor, karena hari ini beliau ingin mengadakan meeting dengan rekan kerjanya.

Lisa memaklumi itu. Aldi memang sibuk mengurusi perusahannya dan jarang memiliki waktu berkumpul dengan keluarga. Tapi itu semua, Aldi lakukan untuk memberi nafkah keluarganya sebagai kepala keluarga. Sesibuk-sibuknya Aldi, dia pasti berusaha meluangkan waktu untuk keluarga kecilnya.

Karena, posisi keluarga lebih penting diatas segalanya.

"Selamat pagi Pak Bowo," sapa Lisa dengan senyuman manisnya, menyapa Pak Bowo — satpam sekolahnya yang sedang menyeruput kopi miliknya di depan pos jaganya.

"Eh, pagi juga neng." Pak Bowo membalas sapaan Lisa. Pria paruh baya itu menyengir, melihat Lisa tengah tersenyum padanya.

Langkah Lisa terhenti, saat kedua manik matanya menangkap kedatangan mobil Jazz berwarna hitam yang baru saja memasuki gerbang sekolah. Mobil itu terus melaju hingga sang pengemudi memberhentikan kendaraannya di parkiran sekolah yang masih terlihat sepi.

Sang pemilik mobil itu turun, Lisa masih diam mematung di tempatnya. Dirinya masih memperhatikan gerak-gerik cowok itu dari tempatnya berdiri. Beruntung, posisi Lisa lumayan jauh dari Gerald, jadi cowok itu tidak menyadari kalau dirinya sedang di perhatikan dari kejauhan.

Diam-diam Lisa menyunggingkan senyum tipis, sangat tipis. Tangan kanannya beralih menyentuh dada bagian kirinya dan merasakan setiap degupan jantungnya yang kian berdetak keras.

"Cuma natap dia dari kejauhan, gue udah kaya gini."

Namun detik berikutnya, senyum itu perlahan luntur. Saat mengetahui kedatangan sebuah mobil sport berwarna merah yang baru saja sang pengemudi memarkirkan mobilnya di samping mobil milik Gerald. Tak usah menerka-nerka lagi, mobil itu milik siapa, yang pasti itu adalah mobil milik Iren.

Iren turun dari mobilnya, membuat Lisa melongo melihatnya, bagaimana tidak? Penampilan Iren sangat cantik. Sangat jauh berbeda dengan penampilan Lisa yang sederhana, Iren penuh pesona dan sempurna.

Iren segera menghampiri Gerald yang memang tengah berdiri di samping mobilnya, menunggu Iren. Dengan senyum penuh pesona yang ia miliki, segera ia menggamit tangan kanan cowok itu, memeluk lengannya seolah mereka berdua baru jadian. Terlihat sangat dekat dan akrab. Namun tak enak di lihat dari pandangan Lisa.

Dari posisinya, Lisa hanya bisa diam mematung melihat pemandangan yang ada di depan matanya. Terdiam kaku, bahkan kedua matanya tak berkedip melihat Gerald dan Iren berjalan bersama menuju kelas.

Ya, Lisa mengakui, walau mulutnya berkata dia sudah melupakannya, tapi hatinya berbisik bahwa apa yang di lakukannya adalah bohong.

GERALISA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang