38. Studio Music.

855 66 14
                                        

Dari kamu, aku belajar bahwa hidup itu tidak bertumpu pada satu titik. Karena masih banyak hal baru yang harus kita coba untuk membuat hidup kita lebih berwarna.

- Lisa Silvia-

Patah hati bukan untuk membuatmu rapuh, ayo bangkitlah! Buktikan kalau kamu baik-baik saja walau kamu tak lagi bersamanya.
-Erlangga Abhivandya-

****

Note: Haiiiii every one... gimana nih kabar kalian? Baikan? Sehat? Atau hatinya yang lagi gak sehat?

Dimana pun kalian berada semoga kalian selalu bahagia ya....

Aku cuma mau bilang, di sini kita ada kemunculan tokoh baru. Gak cuma satu, ada beberapa.  Pokoknya cussss yuk baca🐣🐣

Happy reading guysss 🌺🌺🌺

Dan makasih yang udah mampir dan mau baca 😘😘

***

"Kita ke studio musik?" tanya Lisa pada Rangga. Menatap tulisan yang terpampang jelas di hadapannya.

"Iya. Yuk Masuk, temen-temen gue udah pada nunggu di dalam." Rangga menggandeng tangan Lisa untuk mengikuti langkahnya, memasuki tempat ini.

Mata berwarna hazel milik Lisa tak bisa lepas untuk tidak menatap sekeliling tempat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata berwarna hazel milik Lisa tak bisa lepas untuk tidak menatap sekeliling tempat ini. Jujur, baru kali ini dirinya mengunjungi tempat seperti ini.

Sampai  keduanya sudah berada di hadapan pintu kokoh bercat hitam itu. Tanpa ada rasa ragu ataupun canggung, Rangga segera membuka pintu itu dan langsung melangkah masuk, tangannya menggandeng tangan Lisa.

"Ini dia salah satu gitaris kita! Kemana aja lo bro? Lama bener perasaan?" tanya salah satu cowok diantara kedua cowok yang menempati ruangan ini.

"Biasa. Cari akal dulu biar bolosnya lolos," balas Rangga lalu berhigh-five ria  pada teman-temannya.

Satu perempuan semenjak kedatangan Rangga barusan tak melepaskan tatapannya sedetikpun.  Bukan pada Rangga, tapi pada seorang perempuan berambut panjang sepinggang yang tengah berdiri kikuk di samping Rangga.

Perempuan itu bangkit dari sofa berwarna merah maroon yang ia duduki. Lalu dia menghampiri Lisa. "Ini siapa, Ngga?" tanyanya sambil menunjuk Lisa menggunakan dagunya.

Seketika teman lelakinya langsung berseloroh heboh, saat kedapatan hari ini Rangga membawa seorang perempuan saat latihan musik, biasanya tak pernah.

Gombalan serta banyolan yang mengarah pada Rangga dan Lisa dari teman-teman cowok itu membuat Lisa menunduk malu.

GERALISA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang