19. Hampir

877 75 0
                                        

Nyatanya, banyak cewek cantik yang hobinya ngerusak hubungan orang

-Rosa Nurzizah-

***

"Heyhooo!! dua bidadari cantik!!!"

Suara berat itu menggema memenuhi ruang kelas yang sepi karena banyak dari murid di kelas ini sedang menghabiskan waktu istirahatnya dikantin.

Lisa malahan cengo sendiri melihatnya, kenapa setiap hari dia harus melihat dua anak manusia itu yang terkenal usil dengan akal jahilnya. Apalagi kenapa kelas MIPA 2 dulunya harus menerima dua murid onyon seperti mereka.

Wahyu dan Rifqi segera menghampiri Lisa dan Iren dengan cengar-cengir gak jelas yang membuat Iren bergidik jijik melihatnya.

"Oh ... ini toh anak baru yang bikin seantero sekolah ini nyebarin gosip karena kedatangannya," ujar Rifqi. Matanya meneliti rambut Iren yang berwarna pirang. "Lo orang bule ya? Gila! Cakep banget lo!!"

Tatapan itu sepenuhnya membuat Iren merasa risih, apalagi Rifqi yang terlihat mepet-mepet padanya membuat rasa jijik Iren bertambah dua kali lipat.

"Ngapain kalian? Pergi sonoh yang jauh!"

Itu suara Lisa. Gadis itu menjauhkan Rifqi dan Wahyu dari Iren karena Lisa melihat guratan di wajah Iren seperti risih saat dua orang itu berada di dekatnya. Dengan cara menarik paksa kedua tangan cowok itu, membawanya dengan jarak yang cukup jauh dari posisi Iren.

"Yaelah Lisa... baru mau kenalan sama tuh cewek bule...,"  rengek Wahyu dan Rifqi secara bersamaan.

''Gue gak bakal izinin kalian berdua kenalan sama Iren.''

''Emang kenapa?'' tanya Wahyu dengan memelaskan wajahnya pada Lisa.

"Pokoknya gak boleh! Kasihan anak orang udah baper trus ditinggalin," ujar Lisa sedikit berintonasi ketus bicara pada Wahyu dan Rifqi. "Sifat playboy kalian kapan hilang sih? Udah berapa banyak modusin cewek di sekolah ini?" Lisa lanjut bertanya dengan mengubah ekspresi wajahnya menjadi judes.

Wahyu menunjukkan kedua telapak tangannya di depan wajah Lisa, seolah dirinya tengah menyetop mobil yang melaju kencang di jalan raya. "Weist! Santai ndoro! Kok jadi lo yang nge-gas?" ucap Wahyu dengan wajah kelewat santai.

"Tauh tuh. Apa yang salah tau, kita tuh cuma mau kenalan sama tuh bule cantik. Itu doang Lis." Rifqi ikut menyahut di samping Wahyu, entah kenapa wajah kedua lelaki itu sangatlah menyebalkan menurut Lisa. Ingin rasanya dia menimpuk sebuah benda kearah wajah mereka berdua.

"Gak boleh! Iren gue bakal jauhin dari lo semua, kasihan anak orang nanti takut di baperin." Lisa berucap, tangannya menggamit tangan Iren untuk kembali melanjutkan langkahnya. "Karena jurus gombalan lo berdua tuh, sangat berbisa!"

Setelah mengucapkan itu, Lisa segera menarik tangan Iren. Berjalan keluar kelas meninggalkan Wahyu dan Rifqi yang masih menatap Iren dengan tatapan berbinar seolah seekor kucing yang sedang menatap ikan segar di pasar.

"Gila tuh cewek Rif! Sumpah body-nya cakep abis!" Ujar Wahyu masih berbinar mengingat bagaimana penampilan Iren tadi. Padahal cewek itu sudah pergi dari sana tapi dirinya masih mengingat jelas wajah cantik itu.

"Bener banget! Udah badannya bagus, mukanya cakep abis deh! Ketahuan blasteran banget dia," sanggah Rifqi, menyetujui ucapan Wahyu.

"Eh tapi, gue masih dipihaknya neng Lisa."

"Eleh. Masih cantikan Iren bego!" Rifqi tak menyetujui ucapan Wahyu, dia menjitak jidat teman segesreknya itu. "Tapi beda tipis sih, gue aja bingung masih cantikan siapa," cengir Rifqi membuat Wahyu memutar bola matanya malas.

GERALISA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang