Walau aku terlihat tak perduli denganmu. Tapi ketahuilah, sebenarnya aku mengawasimu untuk memastikan kamu baik-baik saja walaupun tanpa diriku di sampingmu
***
Rintik-rintik hujan pagi ini mengguyur kawasan Ibu Kota Jakarta, membuat Lisa makin merapatkan sweater-nya agar tak merasa kedinginan.
Setelah membayar ongkos taksi yang di tumpanginya, gadis itu turun. Berjalan menghampiri gerbang sekolahnya yang tampak ramai oleh para siswa dan siswi yang melewati gerbang itu untuk menuju kelasnya.
Gadis itu berjalan cepat walau gerimis kecil jika ia berlama-lama diluar pasti pakaian-nya akan basah. Namun, di tengah rintik-rintik hujan yang sedang melanda ada sebuah mobil sport berwarna merah melaju kencang, membuat genangan air di aspal itu mengenai tubuh Lisa. Tentu saja Lisa kaget, saat matanya tau itu mobil milik siapa.
Iren?
Entah sengaja atau tidak tau kalau Lisa berada di sana. Tapi saat mobil itu mundur dan berhenti tepat di hadapan Lisa, gadis itu makin yakin kalau Iren sengaja melakukan ini padanya.
Perlahan kaca mobil itu turun, menampilkan sosok Iren yang menyunggingkan senyum bangga pada Lisa. "Sorry gue gak lihat."
"Gak lihat atau niat?" tanya Lisa kecewa akan perbuatan yang Iren lakukan. "Karena perbuatan lo, seragam gue jadi kotor, Ren." ucap Lisa.
"Biarin seragam lo kotor. Gue gak peduli, bisa di cuci ini," jawabnya seakan tak perduli dengan kondisi baju Lisa yang terdapat bercak coklat akibat genangan air yang dicipratkannya pada Lisa. "Yang penting gue puas bisa ngelakuin itu ke lo Lisa."
Setelah mengucapkan kalimat itu, Iren segera melajukan mobilnya. Meninggalkan Lisa yang masih menatap kepergian mobil Iren dengan tatapan tak percayanya.
Lisa tak menyangka dengan Iren, orang yang dipercayainya dan sudah di anggap teman baik oleh Lisa rupanya menjadi musuhnya. Musuh dalam selimut lebih tepatnya. Tak pernah berpikir, gadis itu akan melakukan hal jahat padanya.
"Udah lah Lisa, mungkin dia sifatnya memang begitu," ucap Lisa tak ambil pusing. Gadis itu segera melanjutkan langkahnya yang tertunda.
***
Lisa memasuki kelasnya yang masih terlihat sepi. Bahkan belum ada seorang'pun yang datang kecuali dirinya. Lisa menghampiri tempat duduknya, menaruh tasnya dibangku lalu membuka sweater-nya yang sedikit basah, menyampirkannya pada sandaran kursi.
Menatap roknya yang sedikit basah akibat Lisa membasuhnya dengan air, sebelum masuk ke kelas Lisa ke toilet terlebih dahulu agar menghilangkan bercak kecoklatan dari genangan air bercampur tanah yang mengenai tubuhnya akibat perbuatan Iren.
Lisa tak mau terlalu memikirkan, palingan juga nanti seragamnya kering dengan sendirinya. Gadis itu membuka tas, mengambil kotak makan lalu menatap sekitarnya.
"Dimakan gak ya sama dia?" tanya Lisa pada dirinya sendiri. Gadis itu menatap kotak makan berwarna oranye yang kini sudah berada di tangannya.
"Bodo ah! Yang penting niat gue baik mau ngasih ini ke dia." Lisa memantapkan hatinya. Gadis itu segera melangkah menghampiri tempat duduk seseorang yang kini orang itu belum datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALISA (END)
Teen Fiction#Teenfiction series 💔 "Selama nafas ini masih ada, selama darah ini masih mengalir di dalam tubuh, selama jantung ini masih berdetak, dan selama kedua mata ini belum tertutup rapat. Tuhan, aku mohon izinkan aku untuk menatap dirinya yang sedang ter...