25. Ajakan Iren.

827 61 1
                                    

Memaksakan dan mempertahankan hubungan yang tidak mendapat restu dari orang tua itu sulit ya? Karena memang, jika orang tua tidak merestui pasti ujung-ujungnya akan bubar.

***

Jangan lupa pakai masker jika kalian beraktivitas di luar rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa pakai masker jika kalian beraktivitas di luar rumah. Jangan lupa selalu jaga kesehatan.

****


"

Assalamualaikum."

Hardi langsung menoleh pada pintu utama rumahnya, dia segera berjalan menghampiri pintu tersebut dan membukanya. Menemukan putera sulungnya baru pulang, jangan tanya seberapa kesalnya dia.

"Dari mana saja kamu hah?! Sudah jam segini baru pulang? Kamu kira Papa gak tau kalau kamu sekolah pulang jam 5, lihat, ini sudah jam 8."

"Anterin Lisa beli buku," jawab Gerald singkat dan menggamit tangan Papanya untuk ia cium punggung tangannya.

"Lisa?!" tanyanya tak percaya. "Kenapa harus nama gadis itu lagi yang harus saya dengar?! Harus berapa kali saya bicara dengan kamu untuk menjauh dari Lisa?! Kamu masih punya kuping kan?"

"Ya."

Hardi mencekal tangan anaknya yang hampir saja melangkah meninggalkannya, dia segera menatapnya tajam, penuh dengan ancaman.

"Papa hanya bilang satu hal padamu, putuskan Lisa!"

"Pa, kenapa harus melakukan itu? Lisa baik Pah... kenapa Papa terus bilang Lisa buruk?"

"Karena saya gak suka sama gadis itu!" Tekan Hardi. Menatap wajah puteranya yang sangat ia tau kalau Gerald sedang menahan kekesalannya.

"Turuti perintah saya."

Lalu setelah mengucapkan itu Hardi segera pergi, meninggalkan Gerald disana dengan perasaan kesal yang tertahan.

Kenapa harus berdebat soal Lisa lagi? Mengapa Papanya terus saja menyuruhnya memutuskan hubungannya dengan Lisa? Tak bisakah papanya itu mengerti tentangnya? Ia juga ingin dimengerti bukan memberikan pengertian atas seluruh keinginan Hardi.

"Eh-eh, mau kemana lo? Lo gak tau ada orang di sini?"

Suara tersebut membuat langkah cowok itu berhenti saat hampir saja dia menaiki anak tangga rumahnya menuju kamarnya, dia menoleh menemukan seorang gadis cantik berambut panjang sepunggung dan berwarna pirang sudah menampilkan senyum manisnya.

"Sini napa! Jeh gue jauh-jauh main ke sini cuma buat lo anggurin? Kasihan amat gue?"

"Lo ada masalah?" tanya Iren setelah Gerald mengambil duduk di hadapannya.

GERALISA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang