Ada yang mengalah, meski Ia tidak salah. Rela hatinya di buat patah, hanya demi tak ingin pisah.
***
Di sinilah Lisa sekarang, berada di salah satu meja kantin duduk berhadapan dengan Gerald yang hanya fokus pada makanannya.
Mungkin saja dirinya tak mengetahui kalau diam-diam sedari tadi Lisa terus memperhatikan cowok itu sambil senyam-senyum kecil.
Ganteng banget sumpah pacarnya Lisa. Pantes suka.
"Makan, jangan ngeliatin terus."
Lisa langsung mengerjapkan matanya berulang kali. Sadar dengan apa yang telah dia lakukan, buru-buru Lisa menurunkan tangan kirinya yang tadi ia gunakan untuk menopang dagunya. Dirinya langsung memakan makanan miliknya, mencoba untuk mengalihkan pikiran serta penglihatannya dari cowok yang duduk di hadapannya ini.
"Emang gak boleh ya liatin kamu?" tanya Lisa dengan mulut penuh dengan makanan, sehingga bicaranya tidak terlalu jelas terdengar. Lebih mirip seperti gumaman.
"Telen dulu makanannya, baru ngomong."
Lisa langsung menelan makanan yang ada di mulutnya. Hampir saja dirinya tersedak, karena menelan makanan itu kasar.
Buru-buru Lisa mengambil es jeruk miliknya dan langsung meminumnya. Setelah tenggorokannya sudah lega, barulah ia berucap. "Emang gak boleh ya, liatin pacar sendiri?"
"Bukan orang lain ini. Kan aku liatin kamu." Lisa kembali membuka suaranya. Kalau sudah seperti ini pasti dia akan mengeluarkan sisi cerewetnya.
"Oh ya, tapi kamu jangan coba-coba lirik perempuan lain. Kalo nekat lirik, apalagi deket-deket ...." Lisa menggantungkan ucapannya, dia mengambil garpu yang ia gunakan untuk ia makan dan mengarahkannya pada Gerald yang masih menampilkan sikap diamnya. "Aku colok mata kamu pake garpu!! Sampe bolong!!" Ucapnya penuh dengan ancaman.
Sejujurnya mendengar Lisa mengatakan itu Gerald ingin ketawa saja detik itu juga. Namun sebisa mungkin dirinya mengontrol raut wajahnya, hanya membalas kalimat Lisa dengan gumaman. "Hem."
"Intinya, jangan deket-deket sama perempuan lain."
"Hem."
"Jangan ngelirik-lirik yang lebih bening dan cantik dari aku."
"Hem."
"Jangan coba-coba selingkuh."
"Hem."
Lisa mulai kesal sendiri, dia menatap orang yang ada di hadapannya ini. Dirinya berusaha memecah suasana hening antara mereka dengan mencoba mengajak Gerald berbicara, namun yang di balas oleh cowok itu hanyalah gumaman singkat dan masih fokus pada makanannya.
"Kesel ih! Diajak ngomong bukannya bales cuma ham-hem-ham-hem aja. Mau nyanyi Deen Assalam? Nissa Sabyan kamu?" Kesal Lisa, memperhatikan Gerald yang hanya fokus pada makanannya, cowok itu seolah tak perduli dengan perubahan raut wajah pacarnya yang mulai kesal.
"Liatin aja terus tuh makanan! Sampe muka aku ada di situ! Dia mah ih! Diajak ngomong diem aja, pendiem emang beda ya? Berasa ngomong sama patung manekin!" Dumel Lisa, lalu tangan kanannya yang sedang memegang sendok beralih untuk menopang dagunya, dia mulai senyam-senyum tak jelas. "Tapi sayangnya, patung manekinnya ganteng, jadi gak tega kalo di taruh di toko baju," lanjutnya mulai ngaco.
![](https://img.wattpad.com/cover/208211194-288-k691042.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALISA (END)
Teen Fiction#Teenfiction series 💔 "Selama nafas ini masih ada, selama darah ini masih mengalir di dalam tubuh, selama jantung ini masih berdetak, dan selama kedua mata ini belum tertutup rapat. Tuhan, aku mohon izinkan aku untuk menatap dirinya yang sedang ter...