Akan ada masanya kesabaranmu terbalaskan.
***
"Del, Lisa kemana? Dia gak masuk?" tanya Gerald membuat Dela menghentikan acara mengobrolnya pada Rosa dan Merlin. Gadis itu langsung menoleh padanya.
"Giliran waktu itu aja orang di suruh menjauh, giliran sekarang Lisa gak ada di cariin," cibir Rosa yang langsung membuat Dela menginjak kaki gadis itu yang berada di bawah meja.
"Apaan sih Del! Sakit tau," kesal Rosa. Menatap Dela garang lalu menggeser duduknya agar menjauh dari Dela.
"Mulut lo Ros, pengen gue lakban aja rasanya," balas Dela.
"Lo cari Lisa?" Kini Merlin yang bertanya pada Gerald, membuat cowok itu mengangguk.
"Lisa harus menjalani kemoterapi di rumah, sebelum penyakitnya sembuh dia gak bakal masuk sekolah dulu. Dia harus memperhatikan kesehatannya." Merlin berucap, membuat Gerald terdiam, padahal baru saja kemarin Lisa masuk sekolah dan baru saja gadis itu pulang dari rumah sakit sekarang? Lisa tidak masuk lagi karena harus melakukan pengobatan penyakitnya di rumah?
"Nape lo? Kusut banget tuh muka?" tanya Ravan yang baru saja datang bersama Faisal yang berjalan di belakangnya. Ravan langsung berhenti tepat di samping Gerald dan merangkul cowok itu.
"Kenapa dia Del?" tanya Ravan pada kekasihnya, Dela hanya mengedikkan bahunya tak tau dalam menjawab pertanyaan Ravan.
"Nahan berak lo?" Tentu saja pertanyaan konyol dan tak masuk akal itu datang dari mulut Faisal. Setelah mengucapkan itu Faisal segera berjalan menghampiri bangkunya, menaruh tas lalu duduk. Matanya tak lepas menatap Gerald yang diam saja entah apa yang sedang cowok itu pikirkan.
"Lo berdua, gak tau caranya duduk? Kalo gak tau biar gue yang ajarin. Duduk napa, gue aja yang lihat lo berdiri aja capek liatnya," ucap Faisal.
Ravan memutar bola matanya malas. "Kaki gue ini bukan lo, ribet banget dah jadi manusia." Ravan menoleh pada Dela yang sedang asyik membaca novelnya tangannya bergerak untuk mengusap puncak kepala gadis itu membuat Dela langsung menoleh.
"Kenapa Van?" tanya Dela, kepalanya mendongak untuk melihat wajah Ravan yang berdiri dan sedang menatapnya.
"Enggak," balas cowok itu lalu langsung pergi menuju tempat duduknya yang berada di belakang pojok kanan kelas.
Ravan menghampiri Gerald yang sudah duduk di bangkunya. Dia menatap cowok itu yang hanya diam saja dengan ekspresi biasanya, yaitu datar.
"Rald," panggilnya membuat mata cowok itu sedikit melirik padanya lalu menatap kearah depan lagi.
"Gue mau tanya, lo sayang kan sama Lisa?" tanya Ravan membuat Gerald menoleh padanya.
"Maksud lo apa nanya gitu?"
"Seh, selow dong jangan langsung ngegas."
"Gue gak ngegas," balas Gerald sekenanya.
Ravan tersenyum sambil menatap temannya ini. Membuat Gerald kebingungan melihatnya, Ravan sedang tidak kesurupan kan? Tapi kenapa cowok itu senyam-senyum sendiri? Padahal di sekitar mereka tidak ada yang lucu.
Ravan menjentikkan jarinya di depan wajah Gerald, lalu segera berucap. "Kalo misal lo sayang, buktikan. Karena Lisa lagi butuh semangat dari orang-orang di sekitarnya. Ini waktu yang tepat, lo harus selalu ada buat dia. Buat Lisa bahagia dan merasa di istimewakan."
![](https://img.wattpad.com/cover/208211194-288-k691042.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALISA (END)
Teen Fiction#Teenfiction series 💔 "Selama nafas ini masih ada, selama darah ini masih mengalir di dalam tubuh, selama jantung ini masih berdetak, dan selama kedua mata ini belum tertutup rapat. Tuhan, aku mohon izinkan aku untuk menatap dirinya yang sedang ter...