28. Perihal Perasaan

3K 227 13
                                    

Waktu berjalan cepat. Sekarang tinggal dua hari menuju Olimpiade Fisika. Kaka dan yang lainnya semakin disibukkan dengan latihan terus menerus. Tak sedikit mengambil jam pelajaran biasa untuk melaksanakan latihan. Bahkan saat istirahat sekalipun.

Ini olimpiade terakhir yang akan mereka ikuti, harus disiapkan sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil sebaik mungkin pula. Kaka semakin jarang mengahabiskan waktu istirahat bersama teman-temannya. Intensitas bersama Aurara pun nyaris tidak ada. Namun cewek itu seringkali menemuinya untuk sekadar membawakan makanan dan minuman. Cewek itu juga sering membuntutinya dari kelas hingga akhirnya memilih pergi saat sudah sampai di lab bahasa. Aurara pun semakin sering mengiriminya pesan yang tak ada satupun yang Kaka balas. Tidak ada yang penting isi pesannya.

Kerjasama tim sejauh ini baik. Kaka bersikap biasa-biasa saja, seolah tidak pernah ada apapun antara dirinya dan Mikhayla. Meskipun Kaka belum bisa memaafkan cewek itu, namum Kaka cukup bijak untuk tidak mencampuri urusan pribadi dengan urusan ini.

Seperi saat ini. Pak Basir menjelaskan tentang beberapa hal menyangkut olimpiade.

"H- 1 kalian harus sudah tiba di asrama yang telah disediakan pihak penyelenggara. Dan itu berarti kalian akan berangkat besok. Saat hari H kita harus sudah check in pukul enam pagi di SMA Bayangan Dua karena olimpiade akan dimulai pukul tujuh pagi," jelasnya panjang lebar. Kemudian Pak Basir menyerahkan secarik kertas berisikan jadwal-jadwal mereka selama di sana.

Jaguar membacanya saksama, mengangguk-angguk. Dia kemudian mendongak menatap Pak Basir. "Besok kami berangkat jam berapa, Pak?" tanyanya.

"Kalian berangkat ke sekolah pukul sembilan pagi, kita berangkat bersama-sama," jawab pak Basir.

Mereka bertiga kembali mengangguk.

"Perisiapkan diri kalian dengan baik. Jaga kesehatan, jangan sampai kelelahan dan latih fokus kalian lebih matang lagi," ujar pak Basir. Kemudian dia menyapu pandang ketiga siswanya itu bergantian. "Jadilah tim yang baik untuk besok lusa. Jangan egois. Ini bukan hanya soal kalian, tapi kalian membawa nama sekolah. Jaga keharmonisan tim, jangan sampai kerjasama tim tidak imbang hanya karena keegoisan. Kalian paham maksud saya?"

"Paham, Pak," jawab ketiganya serempak.

Pak Basir tersenyum. "Baik. Sampai di sini pertemuan kita. Dilanjut sepulang sekolah nanti ya. Selamat beristirahat," ucapnya lalu berlalu keluar.

Jaguar menghempaskan badan ke punggung kursi. Menoleh bergantian pada Kaka dan Mikhayla.

"Kira-kira, gue besok bawa selimut sama guling nggak ya?" tanyanya meminta pendapat.

Kaka menoleh tak mengerti. Sementara Mikhayla justru terkekeh.

"Kita mau ikut olimpiade, bukan mau camping, Jag," jawabnya.

Jaguar menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. "Iya, sih. Tapi gue paling nggak bisa kalo tidur nggak meluk guling. Terus nih, ya, kalo dingin gimana? Gue nggak suka kalo tidur terus hawanya dingin-dingin. Kalo nggak bawa selimut, lo mau meluk gue biar nggak kedinginan?" ujarnya yang langsung dihadiahi delikan dari Mikhayla. Jaguar nyengir, mengangkat telunjuk dan jari tengah.

"Besok bawa baju ganti sama seragam Angkasa," celetuk Kaka. Yang dimaksud Kaka adalah seragam kotak-kotak kecil berwarna biru langit yang merupakan seragam ciri khas SMA Angkasa. Yang biasa dipakai di hari rabu dan kamis.

Jaguar mengangguk. "Siap. Eh, tapi besok gue dianter apa bawa mobil sendiri ya Ka ke sininya?" tanyanya lagi.

"Terserah," jawab Kaka singkat.

"Kalo lo Mikha?"

"Gue, kan biasa dianter Jag," jawab Mikhayla disertai kekehan.

Kaka mendengkus. "Pertanyaan lo nggak ada yang penting, Jag," kesalnya.

Kaka&Rara [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang